Pemilihan Bahan Desinfektan Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Aktivitas Desinfektan

l. Tidak bergabung dengan bahan organik, karena apabila bergabung dengan bahan organik, maka sebagian besar desinfektan tersebut akan menjadi aktif. Pelcjar, 1986.

2.3 Pemilihan Bahan Desinfektan

Untuk mencapai tujuan yang maximal dalam pemilihan bahan desinfektan, faktor –faktor yang harus diperhatikan adalah: a. Kosentrasi dan intensitas zat antimikrobial. Makin tinggi konsentrasi atau makin besar intensitas yang diberikan maka makin cepat sel – sel atau sasaran akan mati dan terbunuh. b. Jumlah Mikroorganisme Diperlukan waktu yang lama untuk membunuh populasi. Bila jumlah selnya banyak maka perlakuan diberikan lebih lama supaya yakin bahwa sel tersebut akan mati. c. Suhu Kenaikkan suhu dapat mempercepat atau menaikkan keefektifan suatu desinfektan. d. Spesies mikroorganisme. Spesies mikroorganisme menunjukkan kerentanan yang berbeda-beda terhadap tempat dan bahan kimia. Universitas Sumatera Utara e. Adanya bahan mikroorganisme lain Adanya bahan organik asing dapat menurunkan keefektifan zat kimia dengan cara menginaktifkan bahan – bahan tersebut atau melindungi mikroorganisme. f. pH Mikroorganisme yang terdapat pada bahan dengan pH asam dapat dibasmi pada suhu yang lebih rendah dan dalam waktu singkat dibandingkan mikroorganisme yang sama di lingkungan pH basa. g. Sifat bahan yang akan diberi perlakuan Desinfektan yang digunakan untuk perabotan yang terkontaminasi , maka tidak boleh kontak langsung dengan kulit. Pelcjar, 1986 .

2.4 Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Aktivitas Desinfektan

1. Sifat bahan yang akan didesinfeksi Permukaan benda yang paling mudah didesinfeksi adalah permukaan benda yang sifatnya licin tanpa pori-pori dan mudah dibersihkan. Permukaan yang berpori-pori sulit untuk didesinfeksi terutama bila mikroorganisme terperangkap di dalam pori-pori tersebut bersamaan dengan bahan-bahan organik. 2. Jumlah mikroorganisme yang terdapat pada benda yang akan didesinfeksi Makin banyak jumlah mikroorganisme pada permukaan benda yang akan didesinfeksi, makin panjang waktu pemaparan dengan desinfektan yang dibutuhkan sebelum seluruh populasi mikroorganisme dapat dibunuh. Universitas Sumatera Utara 3. Sifat mikroorganisme itu sendiri Sifat mikroorganisme mempengaruhi daya tahannya terhadap desinfektan. Yang paling tahan terhadap desinfektan adalah spora bakteri. 4. Jumlah bahan organik yang mencemari alat yang akan didesinfeksi. Darah, lender atau feses yang mencemari alatbahan yang akan didesinfeksi memegang peranan penting dalam keberhasilan tindakan desinfeksi, karena dengan adanya bahan organik tersebut, mikroorganisme terlindung dari aktifitas desinfektan. 5. Jenis dan konsentrasi desinfektan yang digunakan. Umumnya bila konsentrasi desinfektan dinaikkan, waktu pemaparan makin pendek. 6. Lama dan suhu pemaparan Secara umum, makin lama waktu pemaparan terhadap desinfektan, makin besar daya bunuh kuman terjadi. Tetapi hal ini tidak berlaku terhadap desinfektan tingkat rendah karena walau berapa lama pun pemaparan dilakukan, hanya mampu membunuh mikroorganisme tertentu sesuai dengan kemampuannya. Makin tinggi suhu pemaparan, makin tinggi daya bunuh kuman dari desinfektan tersebut Depkes RI, 1996. Universitas Sumatera Utara

2.5 Penggolongan Desinfektan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Beberapa Merek Desinfektan Dalam Menurunkan Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005

2 45 69

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

22 251 106

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 15

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 2

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 1 7

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 4 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desinfektan - Efektivitas Desinfektan Pine Oil Terhadap Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Deli Medan 2013

1 1 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektivitas Desinfektan Pine Oil Terhadap Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Deli Medan 2013

0 2 7

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN PINE OIL 1,5 + CREASYLIC ACID DAN PINE OIL 2,5 TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN PADA LANTAI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DELI MEDAN 2013 SKRIPSI

0 0 14

13 ANGKA KUMAN UDARA DAN LANTAI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 0 8