Hasil Pengukuran .1 Angka Kuman Lantai

5.2 Hasil Pengukuran 5.2.1 Angka Kuman Lantai Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel 4.5.1 dan Tabel 4.5.2 perlakuan sebelum desinfeksi diketahui angka kuman paling tinggi ada pada kamar rawat inap kelas III yaitu 20 CFUcm 2 . Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kamar rawat inap kelas yang lain. Hal ini disebabkan karena pada kamar rawat inap kelas III tersebut dihuni oleh 5 orang pasien dan banyak nya pengunjung sehingga memungkinkan banyak nya mikroorganisme yang terdapat pada ruangan tersebut dan Sedangkan angka kuman yang paling rendah terdapat pada kamar rawat inap kelas VIP yaitu 10 CFUcm 2 . Jumlah rata – rata kuman pada lantai kamar rawat inap sebelum dilakukan desinfeksi adalah 15 CFUcm 2 dan setelah dilakukan desinfeksi dengan menggunakan desinfektan Pine Oil 1,5 3 kali pengulangan terjadi penurunan angka kuman dengan rata – rata 7 CFUcm 2 dengan persentase penurunan yaitu 53. Sedangkan rata – rata kuman pada lantai kamar rawat inap sebelum dilakukan desinfeksi menggunakan Pine Oil 2,5 adalah 15 CFUcm 2 dan setelah dilakukan desinfeksi adalah 9 CFUcm 2 dengan persentase penurunan yaitu 41. Nilai yang diperoleh dari penggunaan desinfeksi pine Oil 1,5 dan 2,5 tersebut masih memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit yaitu angka kuman pada lantai kamar perawatanpemulihan 5 – 10 CFUcm 2 . Universitas Sumatera Utara Persyaratn ini memiliki tujuan yang baik yaitu salah satu upaya untuk mencegah infeksi nosokomial yang disebabkan oleh mikroorganisme. Infeksi Nosokomial adalah suatu penyakit yang terjadi baik pada pasien, pengunjung maupun petugas rumah sakit yang terjadi pada saat berada di lingkungan rumah sakit. Mukono, 1955 . Hasil pemeriksaan laboratorium juga banyak ditemukan Yeast Cell sel Jamur. Dimana sel jamur yang tumbuh ini juga berpengaruh pada terjadinya infeksi di kamar rawat inap. Tumbuhnya sel jamur diduga berasal dari air pel yang digunakan sama untuk semua ruangan. 5.3 Desinfektan Pine Oil 1,5 + Creasylic Acid Dan Pine Oil 2,5

Dokumen yang terkait

Efektivitas Beberapa Merek Desinfektan Dalam Menurunkan Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005

2 45 69

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

22 251 106

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 15

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 0 2

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 1 7

Kondisi Sanitasi Ruang Rawat Inap Kelas III Dan Penggunaan Desinfektan Terhadap Jumlah Angka Kuman Lantai Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Kota Padangsidimpuan tahun 2015

0 4 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desinfektan - Efektivitas Desinfektan Pine Oil Terhadap Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Deli Medan 2013

1 1 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektivitas Desinfektan Pine Oil Terhadap Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Deli Medan 2013

0 2 7

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN PINE OIL 1,5 + CREASYLIC ACID DAN PINE OIL 2,5 TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN PADA LANTAI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DELI MEDAN 2013 SKRIPSI

0 0 14

13 ANGKA KUMAN UDARA DAN LANTAI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 0 8