Biologi Ikan Alu-alu TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengenceran dan proses pengadukan yang diakibatkan turbulensi dari arus laut. b. Proses pemekatan melalui : • Proses biologis yang akan terkait dengan konsep bioakumulasi yaitu dimana bahan pencemar yang terkonsumsi oleh biota konsumen tingkat rendah akan dikonsumsi kembali oleh predator yang trofik levelnya lebih tinggi. • Proses fisika maupun kimia yaitu melalui proses adsorbsi, pertukaran ion, dan sedimentasi yang terjadi di dasar perairan. c. Terbawa langsung oleh arus dan biota terutama nekton. Pola penyebara n bahan pencemaran pun akan tergantung pada luas daerah sebaran yang akan mengalami proses yang berbeda-beda sehingga berpengaruh juga pada pengendapan bahan-bahan pencemar tersebut. Menurut Romirill 1971 dan Mandelli 1976 yang diacu dalam Hutagalung 1984, unsur -unsur logam berat dapat masuk kedalam tubuh organisme melalui rantai makanan, insang dan proses difusi yang terjadi dipermukaan kulit, sedangkan proses pengeluaran logam berat dari dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri dapat melalui proses ekskresi urin maupun feses.

2.5 Biologi Ikan Alu-alu

Klasifikasi ikan alu-alu seperti yang diinformasikan dalam situs www.fishbase.org adalah sebagai berikut : Filum : Pisces Kelas : Actinopterygii Ordo : Perciformes Subordo : Scombroidei Helfman et al., 1997 Famili : Sphyraenidae Genus : Sphyraena Spesies : Sphyraena barracuda Walbaum 1972 Gambar 3. Ikan Alu-alu Sphyraena barracuda, Walbaum 1792 Sumber: Kamal 2005 Ikan ini memiliki nama umum great barracuda sedangkan nama lokalnya di Indonesia adalah alu-alu Jawa. Ikan alu-alu termasuk dalam ikan pelagis besar yang memiliki dimensi panjang total 90-120 cm dan dapat mencapai panjang maksimum hingga 180-200 cm Mojeta 1992 dengan berat maksimum yang pernah terukur adalah 48 kg 106 lbs Bailey et al., 2001. Hidupnya disekitar daerah karang tropis dan subtropis dengan posisi lintang 30°LU – 30°LS yang berkedalaman 0 – 100 m dengan jarak ke arah laut lepas 1-6 mil laut dari arah pantai Mojeta 1992. Hidup pada daerah bersubstrat pasir maupun pasir berlumpur, sehingga banyak terdapat pada perairan dangkal Bailey et al., 2001. Ikan alu-alu dapat berenang cepat hingga kecepatan 12 ms www.fishbase.org 2005. Sebanyak 20 spesies ikan jenis barracuda terdapat pada Samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia Helfman et al., 1997, namun terdapat juga di perairan Laut Hitam Black Seas Bailey et al., 2001. Ciri-ciri morfologi ikan alu-alu adalah bentuk tubuh semi-silindris; memiliki mulut yang panjang dengan ujung meruncing dan bergigi tajam dimana rahang bawah lebih panjang dari rahang atas; terdapat sepasang sirip pektoral, dua buah sirip dorsal yang secara jelas terpisah pada dorsal bagian depan dan belakang, sebuah sirip ventral yang memiliki posisi abdominal terhadap sirip pektoral, dan sebuah sirip anal; memiliki sisik yang kecil-kecil berbentuk sikloid Mojeta 1992. Warna tubuh ikan alu-alu adalah keabu-abuan hingga hijau kecokelatan pada bagian punggung Mojeta 1992. Daerah lateral di bawah linea lateralis flanks dan badan ikan bagian bawah belly berwarna keperakan Mojeta 1992. Terdapat bintik-bintik hitam disekitar bawah linea lateralis hingga ekor www.fishbase.org 2005. Ikan alu-alu termasuk kedalam ikan predator karnivora yang akan memangsa dengan buas ikan-ikan kecil, cephalopoda dan krustasea seperti udang dan kepiting. Ikan ini cukup banyak ditemukan di perairan Samudera Hindia. Tingkah laku hidupnya saat masih individu muda cenderung untuk menggerombol schooling berenang sepanjang daerah pesisir bahkan dapat mencapai laguna, akan tetapi pada individu dewasa akan cenderung menyendiri soliter Mojeta 1992. Pada beberapa daerah, ikan alu-alu merupakan ikan ekonomis penting, hal ini dikarenakan dagingnya memiliki rasa yang cukup enak dan gurih namun harganya yang cukup mahal - terutama jika sudah masuk restoran-restoran besar yang menyajikan hidangan laut sea food - menyebabkan tidak semua orang dapat memakannya. Namun pada beberapa kasus ditemukan bahwa daging ikan alu-alu bisa saja beracun, hal ini tergantung dari jenis ikan prey yang dimakannya Mojeta 1992. Waktu memijahnya adalah antara bulan November sampai Januari dengan habitat tempat memijahnya di perairan dalam dekat dengan cekungan benua, dimana telur -telur yang telah dikeluarkan akan terbawa arus hingga ke tepi daratan atau pesisir pantai. Juvenil-juvenil muda akan tinggal di ekosistem mangrove, lamun ataupun daerah pesisir lainnya yang terlindung dari gangguan predator www.fishbase.org 2005.

2.6 Analisa Histopatologis pada Organ Ikan Alu-alu