Uji Hipotesis 2 Uji Hipotesis 3 Uji Hipotesis 4

diperoleh t hitung sebesar 6,98. Dengan taraf nyata 5 dan dk = 32 – 1 = 31 diperoleh t tabel = 2,04. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka H ditolak. Jadi, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih dari 71. Rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 74,22 dengan simpangan baku 8,70 dan jumlah siswa 32 sehingga diperoleh t hitung sebesar 2,09. Dengan taraf nyata 5 dan dk = 32 – 1 = 31 diperoleh t tabel = 2,04. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka H ditolak. Jadi, rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol lebih dari 71. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.

4.1.2.4 Uji Hipotesis 2

Untuk menguji hipotesis penelitian yang kedua digunakan uji perbedaan rata-rata .Hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut: H : = , artinya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol H 1 : , artinya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung = 4,67. Dengan taraf nyata 5 dan dk = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t tabel = 1,99. Karena t hitung lebih dari t tabel maka H ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih dari rata- rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22.

4.1.2.5 Uji Hipotesis 3

Untuk menguji hipotesis penelitian yang ketiga digunakan uji proporsi satu pihak uji pihak kanan dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: : = 0,8 berarti persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas eksperimen atau kelas kontrol sama dengan 80 : 0,8 berarti persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas eksperimen atau kelas kontrol lebih dari 80. Berdasarkan perhitungan data kelas eksperimen, diperoleh z hitung = 1,94. Dengan taraf nyata 5 diperoleh z tabel = 1,645. Karena z hitung lebih dari z tabel maka H ditolak. Jadi, persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas eksperimen lebih dari 80. Berdasarkan perhitungan data kelas kontrol, diperoleh z hitung = −2,625. Dengan taraf nyata 5 diperoleh z tabel = 1,645. Karena z hitung kurang dari z tabel maka H diterima. Jadi, persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas kontrol sama dengan 80. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.

4.1.2.6 Uji Hipotesis 4

Untuk menguji hipotesis penelitian yang keempat digunakan uji kesamaan dua proporsi dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: : = berarti persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas eksperimen sama dengan persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas kontrol : berarti persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas eksperimen lebih besar dari persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan diperoleh z hitung = 1,801 dengan taraf nyata 5 diperoleh z tabel = 1,645. Karena z hitung lebih dari z tabel maka H ditolak. Artinya persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas eksperimen lebih besar dari persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya ≥ 71 pada kelas kontrol. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24.

4.1.3 Analisis Lembar Pengamatan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMA ANTAR YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL.

0 9 14

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK Efektivitas Pembelajaran Model Talking Stick Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi Ekosistem Kelas VII D SMP Negeri 3 Kartasura Sukoharjo T

0 3 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII MTSN BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII MTSN BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII MTSN BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII MTSN BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI PRISMA DAN LIMAS

0 0 8

261 KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV

0 1 6

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN DAYA NALARSISWA

0 2 18