2.1.3 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap Dimyati, 2002: 157. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses atau kegiatan guru
matematika dalam mengajarkan matematika kepada peserta didiknya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta
antara peserta didik dengan peserta didik dalam mempelajari matematika Suyitno, 2004: 2.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan BSNP, 2006: 146 mata pelajaran matematika di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Dalam
pembelajaran matematika
di sekolah,
hendaknya guru
menggunakan model pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik agar peserta didik dapat aktif berperan serta dalam kegiatan pembelajaran.
2.1.4 Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan produk dari proses belajar. Menurut Anni 2006 : 5, hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu
perubahan. Akan tetapi, tidak semua perubahan yang terjadi pada diri seseorang terjadi karena proses belajar. Ada perubahan yang terjadi dalam kehidupan
seseorang tanpa melalui proses belajar, contohnya perubahan akibat kematangan, perubahan kondisi fisik, mental, dan perubahan yang tidak bertahan lama.
Selanjutnya, Dimyati
2002: 3
menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil
belajar tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang
dalam angka rapor, atau angka dalam ijazah, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar adalah nilai yang diperoleh peserta didik setelah peserta didik tersebut
mengalami proses belajar yang dibuktikan dengan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya yang terutama dinilai aspek kognitifnya
yang ditunjukkan melalui nilai atau angka. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
matematika kelas VIII materi pokok bentuk aljabar.
2.1.5 Ketuntasan Belajar