RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

digunakan disekolah adalah media gambar. Media ini hanya dapat menunjukkan gambar struktur organ pernapasan, tetapi tidak dapat memvisualisasikan mekanisme terjadinya proses pernapasan yang berlangsung pada manusia. Hal ini menyebabkan siswa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan siswapun mengalami kesulitan dalam memahami proses pernapasan pada manusia. Memperhatikan uraian di atas maka perlu penggunaan media yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran sistem pernapasan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan dilakukan penelitian tentang “Penerapan Media Bagan Elektrik Dalam Metode Make A Match Pada Materi Sistem Pernapasan di SMP”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran?”

C. PENEGASAN ISTILAH

Agar tidak terjadi kesalahpahaman pendapat, maka dibatasi dan diberikan penjelasan istilah sebagai berikut : 1. Media Bagan Elektrik Menurut Prawoto 1989 chart atau bagan adalah media grafis yang tidak diproyeksikan dan mengandung verbal berfungsi dalam mengantarkan informasi, antara sumber dan penerima informasi tersebut. Dalam penelitian ini bagan elektrik yang dimaksud adalah media berupa chart yang terbuat dari triplek yang berbentuk persegi panjang yang berukuran 60 cm x 90 cm dialiri arus listrik untuk memperagakan mekanisme sistem pernapasan pada manusia. Baganchart ini fokus dalam memperagakan bagaimana proses sistem pernapasan terjadi. Proses sistem pernapasan digambarkan melalui lampu yang dijalankan dengan sumber listrik.

2. Metode Make a Match

Menurut Curran 1994 Merupakan suatu metode pembelajaran dengan cara siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum habis batas waktu permainan, yang dapat mencocokkan kartunya diberi skor.

3. Keefektifan

Keefektifan adalah dapat membawa hasil atau berhasil guna usaha atau tindakan. Keefektifan yang dimaksud pada penelitian ini ditunjukkan dengan siswa yang tuntas belajar nilai hasil belajar ≥ 75 ≥ 80 , serta siswa yang aktif dan termotivasi dalam pembelajaran ≥ 80 .

4. Sistem Pernapasan

Materi sistem pernapasan pada manusia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP termasuk dalam mata pelajaran Sains Biologi kelas VIII semester genap. Adapun standar kompetensi yang ditetapkan adalah 2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar yang harus dicapai adalah 2.3 mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungan dengan kesehatan.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Manfaat tersebut sebagai berikut. 1. Peneliti, sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk alternatif membuat media dan metode pembelajaran yang baru. 2. Guru, memberi informasi dan bahan pertimbangan untuk guru mata pelajaran biologi agar memilih metode dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam upaya peningkatan hasil belajar biologi siswa. 3. Siswa, membantu siswa dalam memahami materi sistem pernapasan manusia melalui penerapan media bagan elektrik dengan metode make a match. 4. Sekolah, sebagai tambahan referensi dibidang pendidikan, khususnya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Media Pembelajaran Menurut Arsyad 2002, kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Menurut Ouda Teda Ena 2001 dalam Rifai 2005, Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media Ouda Teda Ena, 2001. Gerlach dan Erly 1971 dalam Arsyad 2002 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuaan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat- alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Schramm 1977 dalam Sudrajat 2008 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Brown 1973 dalam Hatono 2009 mengungkapkan bahwa Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Istilah media disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatanproses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan informasi pembelajaran dari sumber guru maupun sumber lain kepada penerima dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar. Pesan informasi yang disampaikan melalui media, dalam bentuk isi atau materi pengajaran itu harus dapat diterima oleh penerima pesan anak didik, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Bahkan lebih baik lagi bila seluruh alat indera yang dimiliki mampu dapat menerima isi pesan yang disampaikan.