Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran Sistem Pernapasan pada Manusia

RENCANA PELAKSANAAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah : SMP N 4 Ungaran KelasSemester : VIII Genap Mata Pelajaran : IPA Biologi Alokasi waktu : 4 X 40 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

B. Kompetensi Dasar

1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

C. Indikator

1. Memahami pengertian pernapasan pada manusia. 2. Membandingkan macam organ penyusun pada sistem pernapasan manusia. 3. Menjelaskan tempat pertukaran gas CO 2 dengan O 2. 4. Membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan manusia. 5. Menjelaskan kapasitas vital paru-paru manusia. 6. Menjelaskan bahwa pernapasan mengeluarkan CO 2 dan uap air. 7. Mengidentifikasi kelainan maupun penyakit pada sistem pernapasan manusia serta upaya mengatasinya.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian bernapas dengan tepat. 2. Mengetahui macam organ pada sistem pernapasan. Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. Mengidentifikasi struktur dan organ pernapasan. 4. Menjelaskan proses terjadinya pertukaran gas CO 2 dengan O 2 . 5. Menyebutkan jenis pernapasan pada manusia. 6. Menjelaskan perbedaan antara proses inspirasi dan ekspirasi. 7. Menjelaskan kapasitas vital paru-paru manusia. 8. Menjelaskan zat yang dikeluarkan ketika proses bernapas. 9. Menyebutkan kelainan penyakit yang pada sistem pernapasan manusia serta upaya mengatasinya. 10. Mengidentifikasi salah satu jenis penyakit melalui tayangan video serta usaha mengatasinya.  Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin Discipline Rasa hormat dan perhatian respect Tekun diligence Tanggung jawab responsibility Ketelitian carefulness

E. Materi Pembelajaran Sistem Pernapasan pada Manusia

1. Organ Pernapasan pada Manusia Pernapasan manusia diatur oleh sebuah sistem yang bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara dari tubuh kita. Udara yang dimasukkan adalah oksigen sedangkan udara yang dikeluarkan adalah karbondioksida, pengeluaran dan pemasukan udara ini melalui organ pernapasan. Jadi, bernapas adalah proses memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida melalui organ pernapasan. Organ pernapasan manusia meliputi hidung, tenggorokan dan paru-paru. Untuk lebih khususnya akan dibahas sebagai berikut: a. Hidung Hidung merupakan alat pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup udara lewat hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut hidung dan lendir yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau debu yang masuk bersama udara. Di dalam hidung juga terjadi penyesuaian suhu dan kelembaban Lampiran 2. lanjutan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembab. b. Tenggorokan Tenggorokan merupakan bagian dari saluran pernapasan yang dimulai dari pangkal tenggorokan laring, batang tenggorokan trakea dan cabang tenggorokan bronkus. 1 Pangkal tenggorokan laring Setelah melalui hidung, udara menuju pangkal tenggorokan laring melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan suatu saluran yang menyerupai tabung sebagai persimpangan tempat lewatnya makanan dan udara. Faring terletak diantara rongga hidung dan kerongkongan. Pada bagian ujung bawah faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis merupakan katup yang mengatur agar makanan dari mulut ke kerongkongan bukan tenggorokan. Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Laring merupakan tempat melekatnya pita suara. Pada saat berbicara pita suara akan mengencang dan mengendur. Suara dihasilkan apabila udara bergerak melewati pita suara dan menyebabkan terjadinya getaran. 2 Batang tenggorokan trakea Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. 3 Cabang batang tenggorokan bronkus Bronkus merupakan batang dari trakea. Bronkus bercabang lagi membentuk bronkiolus. Masing-masing cabang dari bronkiolus berakhir pada gelembung yang disebut alveolus. Di dalam alveolus ini terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida. c. Paru-paru Paru-paru terletak didalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat pembatas yang disebut diafragma yang juga berfungsi dalam proses Lampiran 2. lanjutan pernapasan. Paru-paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembung-gelembung ini yang dinamakan dengan alveoli, satu gelembung saja dinamakan alveolus. Di dalam alveolus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Paru-paru kanan terdiri dari tiga belahan sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan paru-paru kiri. 2. Proses Pernapasan Proses masuk inspirasi dan proses keluarnya udara ekspirasi dalam proses pernapasan berkaitan erat dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh kerja otot-otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk. Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. a. Pernapasan dada Otot antar tulang rusuk mengalami kontraksi, volume rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada lebih kecil daripada tekanan diluar tubuh sehingga udara masuk ke paru-paru inspirasi. Kemudian otot antar tulang rusuk kembali relaksasi mengendur, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan udara di dalam paru-paru lebih besar daripada tekanan diluar mengakibatkan udara keluar dari paru-paru ke atmosfer. b. Pernapasan perut Otot diafragma tegang kontraksi sehingga diafragma mendatar dan volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru lebih kecil dari tekanan di luar paru-paru sehingga udara masuk ke paru-paru fase inspirasi. Kemudia otot difragma mengendur relaksasi sehingga otot diafragma melengkung keatas dan volume rongga dada mengecil sehingga tekanannya lebih besar dibandingkan udara luar menyebabkan udara keluar paru-paru fase ekspirasi. Saat menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang kita hirup mencapai 1500 Ml. Udara ini dinamakan udara komplementer. Saat menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, udara yang kita keluarkan mencapai 1500 Lampiran 2. lanjutan mL. Udara yang kita keluarkan ini disebut udara suplementer. Tetapi tidak semua udara dalam paru-paru keluar. Di dalam paru-paru masih ada sebagian udara menetap kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sedangkan udara tidal adalah jumlah udara yang keluar dan masuk paru-paru saat pernapasan biasa. 3. Kelainan pada sistem pernapasan a. Bronkitis adalah peradangan bronkus dan bronkiolus. Bronkitis disebabkan oleh mikroorganisme setelah selesma atau influenza. Peradangan meningkatkan produksi lendir yang berlebihan sehingga menimbulkan dahak. Asap rokok dan debu dapat merusak bronkus dan menyebabkan terjadinya bronkitis. b. Asma merupakan reaksi saluran pernapasan terhadap rangsangan pada otot polos di bronkus atau bronkiolus. Asma juga sering disertai produksi lendir yang berlebihan dan radang. Pada penderita asma, jalan napas menjadi sesak dan berbunyi. Hal ini diakibatkan karena penderita berusaha menghirup napas sedalam-dalamnya, sehingga menggetarkan lendir pada bronkus yang menyempit. Asma dapat disebabkan oleh debu, serbuk sari, jamur juga infeksi saluran pernapasan dan makanan. c. Selesma disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Masa inkubasi antara 1 – 3 hari yang ditandai dengan gejala berupa lesu, sakit di tenggorokan, dan suhu tubuh tidak normal. Pada awalnya lendir pilek yang dihasilkan cair, kemudian menjadi kental kehijauan. Penularan lewat udara dan kontak langsung dengan hidung . d. Influenza atau flu, disebabkan oleh virus. Masa inkubasinya 2 hari dengan gejala demam, pegal linu, lesu, dan batuk pilek. Bila tidak ada komplikasi biasanya sembuh dalam 3 – 5 hari. e. TBC paru-paru, ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa. Penyakit ini menular lewat udara dan merusak jaringan paru-paru sehingga menjadi berongga. TBC juga dapat diakibatkan oleh gizi yang buruk, usia tua, dan tempat yang kotor. Umumnya penderita TBC mempunyai tingkat Lampiran 2. lanjutan ekonomi yang rendah. Gejala penyakit berupa berat badan turun drastis, batuk berdahak sampai berdarah, sesak napas, dan berkeringat pada malam hari.

F. Metode Pembelajaran : Make a match