Metode Make a Match

Jerold Kemp 1986 dalam Pribadi 2004 mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari media, antara lain : 1. kemampuan dalam menyajikan gambar, faktor ukuran size; besar atau kecil 2. faktor warna color: hitam putih atau berwarna 3. faktor gerak: diam atau bergerak Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya: 1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya Bagan elektrik adalah sebuah media bekerja dengan sumber listrik yang dapat memvisualisasikan proses. Bagan ini bentuknya mirip dengan bagan biasa yang sering digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah, namun bagan ini terbuat dari triplek berukuran 60 cm x 90 cm. Bagan ini memperagakan proses pernapasan pada manusia. Proses pernapasan digambarkan melalui lampu yang dijalankan dengan sumber listrik. Lampu tadi akan berjalan mengikuti instruksi dari tombol. Cara kerja dari bagan ini : jika tombol hijau di tekan maka akan terjadi proses inspirasi lampu yang menyala pada organ-organ penapasan berwarna hijau dan aliran nyala lampu berjalan dari hidung sampai ke paru-paru. Begitu juga pada proses ekspirasi jika tombol merah ditekan maka nyala lampu berwarna merah dan aliran nyala lampu berjalan dari paru-paru sampai hidung.

2. Metode Make a Match

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Djamarah dan A.Zain 2006, ada lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, yaitu: 1. Tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya 2. Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya 3. Situasi yang berbagai keadaanya 4. Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya 5. Pribadi guru serta kemampuan professional yang berbeda-beda. Metode make a match merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan melalui permainan kartu, yaitu siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan pertanyaan atau jawaban sebelum habis waktu permainan. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi skor. Kelebihan dari metode make a match adalah untuk melatih untuk ketelitian, kecermatan, dan ketepatan sera kecepatan. Kelemahan dari metode make a match adalah waktu yang cepat sehingga kurang konsentrasi. Sintaks pembelajaran metode make a match sebagai berikut menurut Anita Lie 2003. 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soaljawaban. 3. Tiap siswa memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya pemegang kartu yang bertuliskan nama organ pernapasan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama dalam bahasa latin ilmiah. 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. 7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. 9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. Kartu tersebut terbuat dari kertas agak tebal yang berbentuk persegi panjang 10 x 7 cm yang berisi tentang materi pelajaran yang divariasikan dengan bentuk dan warnanya, dan variasi berupa pertanyaan yang disertai gambar. Contoh kartu yang digunakan dalam pembelajaran konsep sistem pernapasan:

3. Metode POE Predict-Observe-Explain