Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum

2.7 Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum

Tahap pencatatan merupakan tahap awal dalam proses kegiatan akuntansi. Dalam tahap ini transaksi keuangan telah dibuktikan dengan dokumen dasar faktur, kuitansi, nota, cek, dan lain sebagainya akan dicatat secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya ke dalam buku jurnal Wahyudin dan Khafid, 2007:44. Muawanah 2008:75 mengemukakan bahwa fungsi jurnal adalah menyediakan catatan yang lengkap dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam urutan kronologis kejadiannya sebagai referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan. Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang menyebabkan perubahan dalam aset danatau kewajiban, dan atau ekuitas Muawanah, 2008:12. Transaksi bisnis mengubah komposisi pada ketiga akun tersebut tetapi masih tetap dalam keadaan seimbang. Pencatatan tersebut pada dasarnya merupakan penerapan sistem pembukuan ganda, artinya setiap transaksi akan dicatat pada dua aspek yang berbeda, sisi kiri debit dan sisi kanan kredit, pada dua atau lebih akun terpengaruh. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan Wahyudin dan Khafid 2007:34 bahwa sistem pencatatan transaksi minimal selalu dikenakan pada dua jenis rekening, dalam akuntansi disebut dengan istilah sistem pencatatan ganda double entry system. Sistem ini akan mengakibatkan nilai harta selalu sama jumlahnya dengan nilai utang ditambah dengan modal. Sehubungan dengan sistem pencatatan ganda, setiap terjadi transaksi keuangan yang dibuktikan dengan dokumen sumber sebelum dilakukan pencatatan lebih lanjut bukti pencatatan itu perlu dianalisis terlebih dahulu. Muawanah 2008:74 menjelaskan langkah-langkah dalam menganalisis transaksi bisnis bisa dilakukan dalam urutan sebagai berikut: 1. Tentukan pengaruh suatu transaksi pada akun aset, kewajiban, ekuitas pemilik, termasuk akun pendapatan maupun akun beban. 2. Tentukan pengaruh transaksi tersebut pada setiap akun, apakah akun tersebut mengalami kenaikan atau penurunan. 3. Tentukan apakah kenaikan atau penurunan akun tersebut harus dicatat disebelah kredit atau sebelah debit. Untuk menganalisis pengaruh suatu transaksi terhadap akun-akun aset, kewajiban maupun ekuitas pemilik, perlu melihat persamaan dasar akuntansi dan aturan pendebitan dan pengkreditan. Ada tiga jenis akun pada persamaan dasar akuntansi yaitu aset assets, kewajiban liabilities dan ekuitas capital. Pencatatan transaksi ke dalam tiga akun ini diperlukan aturan pendebitan dan pengkreditan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 2.1. Aturan Pendebitan dan Pengkreditan dan Saldo Normal Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo Aset Kewajiban Ekuitas Pendapatan Beban Debit Kredit Kredit Kredit Debit Kredit Debit Debit Debit Kredit Debit Kredit Kredit Kredit Debit Sumber: Muawanah 2008:53 Jurnal umum merupakan jurnal standar yang berbentuk secara umum. Jurnal ini biasanya juga disebut sebagai jurnal memorial Muawanah, 2008:76. Suatu perusahaan dalam praktiknya dapat memilih penggunaan jenis buku jurnal sesuai dengan kebutuhannya. Perusahaan dapat memilih dan menggunakan satu buku jurnal saja, yakni jurnal umum yang dapat dipergunakan untuk menampung pencatatan seluruh jenis transaksi yang terjadi. Perusahaan juga harus memperhitungkan dan mempertimbangkan secara matang untung dan ruginya dalam pemakaian dan pemilihan suatu jurnal. Faktor efisiensi dan efektivitas menjadi dasar pertimbangan untuk memutuskannya. Bentuk jurnal umum yang sering digunakan oleh perusahaan pada umumnya adalah sebagai berikut : Tabel 2.2. Bentuk Jurnal Umum Halaman... Tanggal No. Bukti Rekening Keterangan Ref. Debit Kredit Sumber: Wahyudin dan Khafid 2007:45 Keterangan : 1. Kolom Tanggal Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. 2. Kolom Nomor Bukti Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor bukti transaksi yang menjadi dasar terjadinya suatu transaksi, misalnya nomor faktur, nomor nota kontan, nomor cek, dan lain sebagainya. 3. Kolom Rekening dan Keterangan Kolom ini digunakan untuk mencatat nama rekening yang terpengaruh karena adanya transaksi yang bersangkutan. Dalam hal ini rekening yang harus dicatat terlebih dahulu pada baris atas adalah rekening yang nilainya angkanya akan dimasukkan pada kolom debit kiri, sedangkan rekening yang nilainya akan dimasukkan pada kolom kredit kanan akan dicatat pada baris berikutnya dan ditulis dengan sedikit menjorok ke kanan. Keterangan singkat yang menjelaskan transaksi akan ditulis dalam tanda kurung di bawah rekening yang terakhir. 4. Kolom Referensi Ref. Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor rekening yang bersangkutan. Pengisian kolom refernsi dimaksudkan sebagai tanda, bahwa rekening yang bersangkutan angkanya telah dipindah ke dalam buku besar. Oleh karena itu pengisian kolom referensi boleh dilakukan setelah angka rekening yang ada pada kolom jumlah debitkredit telah benar-benar dipindah diposting dari buku jurnal ke dalam rekening buku besar yang bersangkutan. Dengan cara ini pemegang buku jurnal akan mengetahui rekening-rekening mana yang belum diposting. Dengan demikian, pemegang buku jurnal akan dengan mudah dapat melanjutkan pekerjaannya pada waktu-waktu berikutnya. 5. Kolom Debit dan Kolom Kredit Kolom debit dan kredit digunakan untuk mencatata sejumlah angka tertentu yang mempengaruhi nilai rekening yang bersangkutan. Untuk dapat mengisi kolom ini harus dipahami terlebih dahulu ketentuan sebagai berikut : a. Kelompok rekening harta, beban, dan prive akan didebit nilai rupiahnya dicatat pada kolom sebelah kiri, dan akan dikredit nilai rupiahnya dicatat pada kolom sebelah kanan jika nilainya berkurang. b. Kelompok rekening utang, modal, cadangan, akumulasi penyusutan, dan pendapatan akan didebit nilai rupiahnya dicatat pada kolom sebelah kiri jika nilainya berkurang, dan akan dikredit nilai rupiahnya dicatat pada kolom sebelah kanan jika nilainya bertambah.

2.8 Kerangka Berfikir