2. Faktor ekstern meliputi: a. Faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.2 Hasil Belajar Akuntansi
Menilik dari pengertian hasil belajar di atas, maka hasil belajar akuntansi dapat ditafsirkan
sebagai nilai tes akuntansi yang diberikan guru kepada peserta didik sebagai hasil penguasaan pengetahuan akuntansi setelah peserta didik
menerima pembelajaran, didukung dengan penguasaan sikap dan keterampilan. Efektivitas hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh salah satu faktor ekstern yaitu
metode atau model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2.2 Efektivitas Pembelajaran
Efektif artinya pengaruh, ada pengaruhnya, akibatnya, manjur, mujarab Yasyin, 1997:133. Siagian 2001:24 mengemukakan bahwa efektivitas
merupakan pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang
atau jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas adalah suatu usaha atau tindakan yang membawa keberhasilan. Jadi efektivitas pembelajaran adalah suatu
pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya guru dan peserta didik, sarana dan prasarana yang membawa keberhasilan atau ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan Djamarah dan Zain 2013:105 bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila Tujuan Instruksional Khusus TIK-nya dapat tercapai.
Berdasarkan teori belajar tuntas yang dikemukakan Mulyasa 2014:130, keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan
atau mencapai nilai minimal, sekurang-kurangnya 85 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Nilai minimal yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga yaitu pada nilai 80. Jadi
efektivitas dalam penelitian ini adalah penerapan model Learning Cycle 7E pada pembelajaran akuntansi untuk mencapai keberhasilan peserta didik memperoleh
nilai minimal 80 dengan ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 85 dari keseluruhan peserta didik.
Slameto 2010:92 mengemukakan bahwa mengajar yang baik adalah mengajar yang dapat membawa belajar peserta didik yang efektif pula. Guru akan
mampu mengajar dengan efektif dengan memperhatikan pertimbangan- pertimbangan berikut: 1 penguasaan bahan pembelajaran, 2 cinta terhadap
yang diajarkan, 3 pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik, 4 variasi metode, 5 seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pembelajaran, 6 apabila
guru mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan dipersiapkan sebaik-baiknya, dan 7 guru harus berani memberikan pujian, guru
harus berani menimbulkan semangat belajar secara individual. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju maka seorang guru harus mampu menciptakan suasana yang efektif dalam pembelajaran. Sehingga dibutuhkan model yang tepat dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran inovatif yaitu Learning Cycle 7E. Penerapan model pembelajaran tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran akuntansi.
2.3 Model Pembelajaran