Analisis Data Deskriptif Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan Pre-test

Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes Arikunto 2012:225 mengemukakan bahwa tingkat kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Jika P 0,00 sampai 0,30 termasuk sukar 2. Jika P 0,30 sampai 0,70 termasuk sedang 3. Jika P 0,70 sampai 1,00 termasuk mudah Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal dari instrumen uji coba dapat diketahui hasilnya sebagai berikut: Tabel 3.8. Rekap Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba No Kriteria No Soal Jumlah 1 Sukar 8,24,29 3 2 Sedang 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,16,17,18,20,21,22,23, 25,26,27,28,30,31,32,34,35,36,37,38,39,40 33 3 Mudah 7,15,19,33 4 Sumber : data primer diolah tahun 2015 lihat lampiran 9

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar peserta didik yang terdiri dari aspek sikap dan keterampilan dalam mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. Analisis data deskriptif juga digunakan untuk hasil belajar peserta didik sebelum perlakuan pre-test dan hasil belajar peserta didik setelah perlakuan post-test yang berupa rata-rata nilai, nilai tertinggi, nilai terendah, serta persentase ketuntasan peserta didik.

3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan Pre-test

Analisis data pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum dilakukan proses pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dan untuk mengetahui apakah kedua kelas berasal dari keadaan yang sama. Uji analisis tersebut adalah sebagai berikut:

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data keadaan awal populasi sebelum diberi perlakuan berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20,0 dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih dari 0,05.

3.7.2.2 Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang homogen atau tidak. Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent sample t-test. Uji homogenitas data pre-test dalam penelitian ini menggunakan uji Levene Statistic dengan alat bantu SPSS versi 20,0. Data dinyatakan homogen jika signifikansi lebih dari 0,05.

3.7.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel. Uji kesamaan dua rata-rata menggunakan rumus uji t. Uji t dipengaruhi oleh uji homogenitas. Uji kesamaan dua rata-rata dapat dianalisis dengan uji Independent sample t-test pada SPSS versi 20,0. Data pre- test dinyatakan “tidak ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel” jika nilai sig. 2-tailed lebih dari 0,05.

3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan Post-test