11 Menanyakan hal-hal yang belum dipahami. aktifitas lisan dan emosional
12 Menyimpulkan materi bersama guru dan melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan. aktifitas mental 13
Mengerjakan soal evaluasi. aktifitas visual, menulis, dan mental Aktivitas yang tidak ikut dikaji dalam penelitian yaitu drawing activities
karena siswa tidak melaksanakan aktivitas menggambar pada pembelajaran IPS melalui model Teams Games Tournament dengan media video. Aktivitas-
aktivitas tersebutakan lebih terperinci dan dijabarkan dalam instrument penelitian.Dengan melaksanaan aktivitas tersebut, maka diharapkan aktivitas
belajarsiswa akan meningkat. Peningkatan aktivitas belajar siswa akan berpengaruh padapeningkatan hasil belajar, baik hasil belajar kognitif, afektif
maupun psikomotorik.
2.1.6 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu perolehan dalam suatu proses belajar individu, yaitu peserta didik. Hasil belajar akan akan maksimal apabila peserta
didik dapat melakukan proses belajar dengan baik. Menurut Purwanto hasil belajar terdiri dari dua kata , yait
u “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan aakibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses
yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar dilakukan untuk mengusahakan perubahan perilaku pada individu. Perubahan perilaku itu
merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku manusia akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena
dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses
pembelajaran. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran. Purwanto, 2014: 44-45
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar dapat berupa: informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap. Suprijono, 2010: 5-6. Menurut Nasrun hasil belajar merupakan hasil akhir
pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajarannya. Hasil belajar dapat dikatakan tinggi
apabila tingkat
kemampuan siswa
bertambah dari
sebelumnya. http:dalyanasblog.blogspot.com201101pengertian-hasil-belaja2.htmldiunduh
29 Januari 2014 : 17.30 Menurut Bloom dalam
Rifa’i dan Anni 2011: 85 hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,
psikomotorik. Perinciannya adalah sebagai berikut: a.
Ranah kognitif: berkaitan dengan hasil belajar. Ranah kognitif mencakup enam kategori yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan penilaian b.
Ranahafektif: berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif mencakup lima kategori yaitu penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. c.
Ranah psikomotorik: berkaitan dengan kemampuan fisik. Ranah psikomotorik mencakup tujuh kategori yaitu persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas.
Berdasarkan beberapa teori di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan penguasaan konsep yang dideskripsikan dalam pencapaian
tujuan pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang didasarkan pada perubahan perilaku yang diperoleh setelah kegiatan
pembelajaran. 2.1.6.1 Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang positif dan berakhlak karimah sesuai dengan
dengan standar kompetensi kelulusan SKL sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari Zaenul, 2012:22..
Secara substansif, tujuan pendidikan karakter adalah membimbing dan menfasilitasi anak agar memiliki karakter positif baik. Pendidikan karakter
bukan berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu nilai yang menjadi satu kesatuan dengan setiap mata pelajaran di sekolah. Proses pendidikan karakter
tidak dapat langsung dilihat hasilnya dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan proses kontinu dan konsisten. Pendidikan karakter berkaitan dengan
waktu yang panjang sehingga tidak dapat dilakukan dengan hanya satu kegiatan saja. Pendidikan karakter harus diintergrasi dalam kehidupan sekolah, baik dalam
konteks pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas. Pendidikan karakter di sekolah sangat berpengaruhi oleh perilaku guru.
Perilaku guru yang negatif dapat membunuh karakter anak yang positif seperti
pemarah, kurang peduli, merendahkan diri anak, mempermalukan anak di depan kelas dan lain sebagainya. Adapun perilaku guru yang positif seperti sabar,
memberikan pujian, kepada anak, kasih sayang, adil, bijaksana, ramah dan santun akan membangun dan menguatkan karakter positif anak.
Strategi pembelajaran pendidikan karakter dapat dilihat dalam empat bentuk intergrasi, yaitu: 1 intergrasi dalam mata pelajaran; 2 intergrasi melalui
pembelajaran tematik; 3 intergrasi melalui penciptaan suasana berkarakter dan pembiasaan; 4 intergrasi melalui kegiatan ekstrakurikuler; 5 intergrasi antara
program pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat Zaenul, 2012:46 Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran
adalah tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan serta pengembangan sikap dari siswa menuju ke arah yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Salah satu bukti
yang dapat diukur dari pembelajaran yang berkualitas salah satunya adalah prestasi belajar yang dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran. Hasil belajar
siswa pada muatan pembelajaran IPS melalui model Teams Games Tournament dengan media videodalam penelitian ini memiliki indikator, antara lain :
1. Menjelaskan pengertian dari koperasi ranah kognitif
2. Mejelaskan tujuan dari Koperasi ranah kognitif
3. Menjelaskan manfaat dari koperasi ranah kognitif
4. Menyebutkan macam-macam dari Koperasi ranah kognitif
5. Menyimpulkan pentingnya usaha bersama koperasi ranah kognitif.
2.1.7 Teori Belajar Konstruktivisme