2.1.7 Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat telah teruji kebenarannya melalui eksperimen.Suprijono, 2010 : 16.
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan mereflesikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi
pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup Suyono dan Hari yanto , 2014:105. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun
pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Revolusi kontruktivisme
mempunyai akar yang kuat dalam sejarah pendidikan. Perkembangan konstruktivisme dalam belajar tak lepas dari usaha keras Jean Piaget dan
Vygotsky. Jean Piaget dan Vygotsky menekankan bahwa perubahan kognitif kearah perkembangan terjadi ketika konsep-konsep yang sebelumnya sudah ada
mulai bergeser karena ada sebuah informasi baru yang diterima melalui proses ketidakseimbangan. Selain itu, juga menekankan pada pentingnya lingkungan
sosial dalam belajar dengan menyatakan bahwa intergrasi kemampuan dalam belajar kelompok akan dapat meningkatkan pengubahan secara konseptual
Baharuddin dan Wahyuni, 2012: 117. Konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih
menekankan proses daripada hasil. Hasil belajar sebaga tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting.
Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajardan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang.
2.7.1.1 Konstruktivisme menurut Piaget Piaget 1990 menjelaskan pentingnya berbagai faktor internal seseorang
seperti tingkat kematangan berpikir, pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, konsep diri, dan keyakinan dalam proses belajar. Menurut Piaget, proses berpikir
melibatkan dua jenis proses yang saling berhubungan, yaitu mengorganisasikan dan mengadaptasikan informasi atau pengetahuan. Ketika mengorganisasikan
pengetahuan, yang dilakukan seseorang adalah membedakan informasi yang penting dari yang tidak penting, atau konsep utama dengan jabatannya, serta
melihat saling keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lainya. Di samping itu seseorang akan melakukan proses adaptasi ketika belajar, yaitu melalui
asimilasi dengan cara mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki atau melalui proses akomodasi terhadap pengetaahuan baru, dengan
sedikit banyak mengubah struktur kognitif yang telah dimiliki. 2.7.1.2 Konstruktivisme menurut Vygotsky
Salah satu konsep dasar pendekatan konstruktivisme dalam belajar adalah adanya interaksi sosial individu dengan lingkungan. Vygotsky berpendapat bahwa
pengetahuan dibangun secara sosial, dalam pengertian bahwa peserta yang terlibat dalam suatu interaksi sosial akan memberikan konstribusi dan membangun
bersama makna suatu pengetahuan. Dengan demikian proses yang terjadi akan beragam sesuai dengan konteks kulturalnya. Proses dan konteks kultural yang
beragam juga menghasilkan belajar yang beragam pula. Winatuputra, 2008 :6.6- 6.9
2.1.8 Hakikat IPS 2.1.8.1 Pengertian IPS