Pembelajaran Tematik KAJIAN TEORI

portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya. e. Tertulis Penilaian tertulis tidak hanya menilai kompetensi pengetahuan. Penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat. Permendikbud, 2014: 12-21 Dari berbagai pendapat diatas maka penilaian kompetensi siswa dilakukan dengan penilaian otentik mulai dari masukan input, proses, dan keluaran output pembelajaran. Penilaian mencakup kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap dan kompetensi keterampilan peserta didik.

2.1.4 Pembelajaran Tematik

Menurut Anitah 2008: 3.10 belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang dengan menggunakan tema dan melibatkan beberapa muatan pelajaran yang berkaitan dengan tema, sehingga apa yang dipelajari disajikan secara utuh dan menyeluruh. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan yang dalam pelaksanaanya dengan mengaitkan beberapa aspek intra muatan pelajaran maupun antar muatan pelajaran. Dengan pengaitan tersebut siswa dapat belajar untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh serta bermakna bagi siswa. Dalam pembelajaran tematik bermakna berarti bahwa siswa belajar dengan mengalami sendiri untuk mendapatkan konsep-konsep Majid, 2014:85. Jadi pembelajaran tematik adalah pembelajaran dengan memadukan beberapa muatan pelajaran dalam satu tema. Dengan perpaduan itu siswa dapat belajar secara utuh, menyeluruh dan bermakna. 2.1.4.1 Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki karakteristik diantaranya adalah: a. Berpusat pada siswa, sesuai dengan pendekatan modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan – kemudahan pada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung pada siswa direct experience dengan menghadapkan pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar memahami hal – hal yang lebih abstrak. c. Pemisahan muatan pelajaran tidak begitu jelas, fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema – tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. d. Menyajikan konsep dari berbagai muatan pelajaran dalam suatu proses pembelajaran sehingga siswa dapat memahami konsep secara utuh. e. Bersifat fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar satu muatan pelajaran dengan lainnya. f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Rusman, 2012: 258 - 259 2.1.4.2 Prinsip Pembelajaran Tematik Prinsip pembelajaran tematik menurut Kemendikbud 2013 diklasifikasikan menjadi 2 yaitu prinsip dalam penggalian tema dan dalam pembelajaran tematik. 2.1.4.2.1 Prinsip – prinsip dalam penggalian tema Prinsip dalam penggalian tema diantaranya adalah: tema tidak terlalu luas sehingga mudah untuk memadukan mata peajaran, bermakna, sehingga bisa digunakan sebagai bekal siswa untuk belajar selanjutnya, sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa, mempertimbangkan peristiwa otentik riil, sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat, mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. 2.1.4.2.2 Prinsip – prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik diantaranya adalah: guru tidak bersikap otoriter dan berperan sebagai single actor yang mendominasi proses pembelajaran, pemberian tanggungjawab terhadap individu dan kelompok harus jelas dan mempertimbangkan kerja sama kelompok, guru bersikap akomodatif terhadap ide – ide yang muncul saat proses pembelajaran yang di luar perencanaan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri disamping penilaian lain. Berdasarkan karakteristik dan prinsip pembelajaran tematik diatas maka pembelajaran tematik perlu diterapkan di Sekolah Dasar. Beberapa alasan lain yang menyebabkan pembelajaran tematik perlu diterapkan di Sekolah Dasar adalah: a. Pada dasarnya siswa SD memahami suatu konsep secara utuh, globaltematis, makin meningkat kecerdasannya, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu. b. Siswa SD mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif. c. Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis d. Ada konteksnya e. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar suatu konsep secara utuh Anitah: 2008:3.11. 2.1.4.3 Nilai dan manfaat pembelajaran tematik Pembelajaran tematik memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Pembelajaran tematik sangat penting diterapkan di Sekolah Dasar sebab memiliki banyak nilai dan manfaat, diantaranya: a. dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi muatan pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, b. siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isimateri pembelajaran lebih berperan sebagai saranaalat bukan tujuan akhir, c. pembelajaran tidak terpecah-pecah karena siswa dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih terpadu sehingga akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang lebih terpadu juga, d. memberikan penerapan-penerapan dari dunia nyata, sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer belajar transfer of learning, e. dengan adanya pemaduan antar muatan pelajaran, maka penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan meningkat Rusman, 2012:254-258. 2.1.4.4 Langkah-langkah Pembelajaran Tematik Langkah-langkah pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran tematik Pembelajaran tematik memiliki banyak nilai, manfaat, implikasi serta karakteristik yang cocok diterapkan untuk siswa di Sekolah Dasar dengan Langkah-langkah Pembelajaran Tematik Trianto, 2011:171 Fase-1Pendahuluan 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya 2. Memotivasi siswa 3. Memberikan pertanyaan kepada siswa 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran Fase-2 Presentasi materi 1. Presentasi materi yang akan disampaikan 2. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan 3. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui charta 4. Memodelkan penggunaan peralatan melalui charta Fase-3 Membimbing pelatihan 1. Menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar 2. Mengingatkan cara siswa bekerja dan berdiskusi secara kelompok 3. Membagi buku siswa dan LKS 4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan 5. Memberikan bimbingan seperlunya 6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentukan Fase-4 Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik 1. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 2. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan 3. Meminta anggota kelompok yang lain menganggapi hasil presentasi 4. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi Fase-5 Mengembang- kan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan 1. Memberikan umpan balik 2. Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini Fase-6 Menganalisis dan mengevaluasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka memberikan pengalaman langsung dan bermakna bagi siswa, karena itu dalam penelitian ini juga menggunakan pembelajaran tematik.

2.1.5 Pendekatan Scientific