Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran

50 berupa: 1 memberi perangsang stimulasi kepada siswa, 2 guru dapat mempertajam imajinasi dan memperkuat emosi siswa dengan menggunakan metode pertanyaan yang dikembangkan Sokrates. Dengan menggunakan metode pertanyaan yang dikembangkan oleh Sokrates, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas rendah dalam membuat gambar tampak lebih spontan dan kreatif dibandingkan dengan siswa kelas tinggi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi usia anak, maka kemampuan rasionya semakin berkembang sehingga dapat berpikir kritis. Kondisi ini akan mempengaruhi anak dalam hal spontanitas dan kreatifitas karya. Bila rasionya sudah berfungsi dengan baik, maka dalam membuat karya seni, misalnya menggambar, mereka selalu mempertimbangkan objek gambar secara rasional; bentuk yang baik, proporsi yang tepat, penggunaan warna yang cocok sesuai dengan benda yang dilihatnya.

2.2.8 Model Pembelajaran

2.2.8.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model apabila tidak dikaitkan dengan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai gambaran mental yang membantu kita untuk menjelaskan sesuatu dengan lebih jelas terhadap sesuatu yang tidak dapat dilihatdialami secara langsung Dorin dkk dalam Yulaelawati 2004: 50. Model apabila dikaitkan dengan pembelajaran berarti sebuah gambaran umum yang dapat membantu kita untuk memahami bagaimana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Model pembelajaran dapat didefinisikan pula sebagai sebuah rencana atau pola. Joyce dan Weil dalam Miftahul Huda 2013: 73 mendeskripsikan model pembelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk 51 kurikulum program pendidikan jangka panjang, mendesainmerancang materi instruksional materi pembelajaran, dan memandu proses pengajaran di ruang kelas atau di setting yang berbeda tempat lainnya selain sekolah. Model pembelajaran ini yang nantinya dijadikan acuan dalam mengajar. “Models of Teaching are really models of learning. As we helps students acquire information, ideas, skills, values, ways of thinking, and means of expressing themselves, we are also teaching them how to learn. In fact the most important long term outcome of instruction may be the students’ increased capabilities to learn more easily and effectively in the future, both because of the knowledge and skills they have acquired and because they have mastered learning processes joyce and weill, 2009: 7 ”. Model-model pembelajaran dirancang untuk tujuan-tujuan tertentu. Pembelajaran konsep-konsep informasi, cara-cara berpikir, studi nilai-nilai sosial, dan sebagainya. Dengan meminta siswa untuk terlibat aktif dalam tugas-tugas kognitif dan sosial tertentu. Sebagian model berpusat pada penyampaian guru, sementara sebagian yang lain berusaha fokus pada respons siswa dalam mengerjakan tugas dan posisi-posisi siswa sebagai partner dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, semua model tersebut menekankan bagaimana membantu siswa belajar mengkonstruksi pengetahuan. Belajar bagaimana cara belajar yang mencakup belajar daqri sumber-sumber yang sering kali dianggap pasif, seperti belajar dari ceramah, film, tugas membaca, dan sebagainya. 52 Dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran dalam satu kali pembelajaran tanpa harus membatasinya pada satu jenis model pembelajaran. Joyce dan Weil 1980: 1, menyebutkan : “We should not limit our methods to any single model, however attractive it may seem at first glance, because no model of teaching is designed to accomplish all types of learning or to work for all learning styles” . Guru tidak mungkin membatasi penggunaan model pembelajaran hanya disesuaikan pada satu model saja meskipun model tersebut sangat menarik sekalipun. Guru harus mengingat bahwa siswa memiliki tipe belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang mudah memahami materi lewat suara tipe auditoris, lewat gambar tipe visual, maupun suara dan gambar tipe audio visual. Oleh karena itu, guru harus bisa menggunakan berbagai macam model pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan mengakomodasi semua tipe belajar siswa.

2.2.8.2 Jenis Model Pembelajaran