Uji Kesamaan Rata-Rata Deskripsi Data

88

3. Perbandingan jumlah butir soal yang akan dipakai adalah :

Soal Mudah 30 : Soal Sedang 50 : Soal Sukar 20 = 3 Soal : 5 Soal : 2 Soal jumlah 10 soal 4. Butir soal memiliki klasifikasi daya beda mimimal cukup.

5. Mencakup semua materi yang akan diajarkan

Berdasarkan kriteria di atas, maka peneliti telah menetapkan butir-butir soal yang dijadikan alat ukur hasil belajar siswa yaitu butir soal nomor 2, butir soal nomor 4, butir soal nomor 6, butir soal nomor 8, butir soal nomor 9, butir soal nomor 15. butir soal nomor 18, butir soal nomor 22, butir soal nomor 23, dan butir soal nomor 31. Jumlah butir soal yang akan digunakan yaitu 10 soal.

4.1.2 Uji Kesamaan Rata-Rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan eksperimen. Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai pre-test siswa kelas VA SD Negeri Ranjingan sebagai kelas kontrol dan kelas VB SD Negeri Ranjingan sebagai kelas ekperimen. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kontrol tidak berbeda secara signifikan Sugiono 2011: 76. Mengacu pada pendapat tersebut maka keadaan awal siswa berupa hasil belajar siswa harus tidak berbeda secara signifikan. Kegiatan pre-test di kelas kontrol dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 9 April 2013. Sedangkan di kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 11 April 2013. Berikut disajikan data nilai hasil pre-test kelas kontrol dan eksperimen. Data nilai hasil pre-test kelas kontrol disajikan pada diagram 4.1, nilai hasil pre-test kelas kontrol disajikan pada diagram 4.2. 89 Diagram 4.1 Data Pre-Test Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol Diagram 4.2 Data Pre-Test Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen 3 3 4 3 4 3 1 1 2 3 4 10 20 30 40 50 60 F r ek uensi Interval Data 2 6 8 8 5 2 1 2 3 4 5 6 7 8 10 20 30 40 50 60 Fr ek uensi Interval Data 90 Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen Sebelum menentukan rumus yang digunakan untuk menguji analisis perbedaan kemampuan awal siswa, data pre-test harus diuji normalitas dan homogenitas variansnya. Data pre-test diuji normalitas data agar diketahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal. Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris. Uji normalitas yang dilakukan terhadap data pre-test mengunakan Kolmogorov-Smirnov. Alasan menggunakan Statistics pretest_VA N Valid 21 Missing 10 Mean 27.14 Median 30.00 Mode 20 a Std. Deviation 18.205 Variance 331.429 Minimum Maximum 60 Sum 570 Statistics pretest_VB N Valid 31 Missing Mean 34.52 Median 30.00 Mode 30 a Std. Deviation 13.376 Variance 178.925 Minimum 10 Maximum 60 Sum 1070 91 Uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu karena uji ini digunakan untuk menguji data yang berskala interval dan ratio. Agar lebih mudah maka peneliti menggunakan aplikasi SPSS20 untuk menguji normalitas suatu data. Hasil uji normalitas data pre-test kelas kontrol disajikan dalam tabel 4.6, sedangkan hasil uji normalitas data pre- test kelas eksperimen disajikan dalam tabel 4.7. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test Kelas Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. pretest_VA .141 21 .200 .943 21 .251 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test Kelas Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. pretest_VB .148 31 .080 .945 31 .112 Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi sig. pada kolom Kolmogorov-Smirnov a lebih dari 0,05. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi data kelas kontrol sebesar 0,200 dan data kelas eksperimen sebesar 0,080. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal Priyatno, 2010 : 73. Setelah data diketahui berdistribusi normal, dilanjut dengan menguji homogenitas varians data pre-test. Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat homogen pada varians antar kelas. Uji hipotesis mengenai 92 homogenitas varians dilakukan dengan uji F yang dilakukan pada taraf signifikan 5. F = , , , Apabila harga F hitung F tabel, maka varians homogen, apabila harga F hitung F tabel maka varians tidak homogen. F hitung diketahui sebesar 1,85. F tabel dengan dk pembilang = n -1 = 21-1 = 20 dan dk penyebut = n -1 = 31-1 = 30 adalah 1,93. Ternyata F hitung F tabel maka varians homogen. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas di atas, maka dapat diketahui bahwa data pre-test berdistribusi normal dan varians homogen. Oleh karena itu untuk menganalisis perbedaan, peneliti menggunakan rumus uji t polled varians dengan dk = n – n – 2. n s n s n n n n , , , , , x . x . , . . . 93 , . . x , . , , , , Setelah dihitung harga t hitung sebesar 0,11. Kemudian peneliti menghitung harga t tabel. Harga t sebagai pengganti tabel pengganti, dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n – n – 2. Jadi dk = 31 – 21 – 2 hasilnya adalah dk = 8. Harga t tabel dengan nilai dk = 8 adalah 2,306. Peneliti kemudian membandingkan harga t hitung dengan harga t tabel. Ternyata t tabel t hitung, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada materi mengapresiasi karya seni tidak ada perbedaan yang signifikan. Oleh sebab tersebut, penelitian terhadap kedua sampel tersebut dapat dilakukan.

4.1.3 Data Hasil Penelitian