8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar pada umumnya dilakukan seseorang sejak mereka terlahir di dunia ini dan berakhir sampai akhir hayat. Belajar mempunyai pengertian sangat kompleks, sehingga
banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang belajar. Berikut ini diberikan beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli :
1 Menurut Bruer Perez dalam Kurniawan 2011: 7, belajar dipandang sebagai proses aktif individu dalam memproses informasi.
2 Menurut Gagne dalam Dahar 1996: 11, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. 3 Hilgard dalam Nasution 2000:35 mengatakan bahwa belajar adalah proses
melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk
latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau ganja bukan termasuk hasil belajar.
Jadi pada hakekatnya, belajar adalah suatu proses yang didalamnya terdapat aktivitas mengolah informasi yang didapatkan dengan berlatih serta
menggunakan pengalaman yang telah dialami untuk mengubah dari ketidaktahuan
menjadi tahu,
ketidakmengertian menjadi
mengerti, ketidakmampuan menjadi mampu.
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena di dalamnya terdapat peristiwa- peristiwa yang berurutan, saling berkaitan, berikatan untuk mencapai suatu
tujuan dari belajar itu sendiri. Belajar bagi siswa berarti mendayagunakan otak untuk melakukan fungsinya. Otak yang merupakan kumpulan dari sel-sel syaraf
lalu membentuk suatu kumpulan sel jaringan berperan penting untuk berpikir, mengingat, menghitung, menghafal. Kemampuan berpikir, mengingat,
menghitung, dan menghafal ini tentunya tidak lepas dari fungsi otak sebagai suatu memori.
Aktivitas berlatih dalam proses belajar dapat menguatkan kemampuan dan kepemahaman siswa. Dalam aktivitas berlatih ini, siswa menggunakan otak untuk
berpikir, mengingat, menghafal, menghitung, menganalisis, bahkan mensintesis suatu informasi yang masuk kedalamnya. Informasi yang masuk ke dalam otak
dan mengakibatkan otak melakukan aktivitas berpikir, informasi dinamakan stimulan. Semakin sering siswa melakukan aktivitas menerima stimulan maka
akan semakin terasah kemampuan siswa tersebut untuk menghadapi stimulan- stimulan yang masuk ke dalam otak.
Proses belajar yang di dalamnya terjadi peristiwa berpikir dengan berlatih mendorong siswa untuk aktif belajar aktif. Hal ini sesuai dengan pengajaran
berdasarkan teori kognitif yang menekankan proses belajar aktif secara mental melakukan proses mental, atau berpikir, di dalam mencari dan menemukan
pengetahuannya Ibrahim Syaodih, 2003: 22. Proses belajar terjadi dalam suatu ruang atau peristiwa yang disebut sebagai
pembelajaran. Smith dalam MappaBasleman 1994: 11 berpendapat bahwa istilah pembelajaran tidak dapat didefinisikan dengan tepat oleh karena istilah
tersebut digunakan dalam banyak hal. Pembelajaran digunakan untuk menunjukkan: 1 pemerolehan dan penguasaan tentang apa yang telah diketahui
mengenai sesuatu, 2 penyuluhan dan penjelasan mengenai arti pengalaman seseorang, atau 3 suatu proses pengujian gagasan yang terorganisasi dan relevan
dengan masalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu: 1 Siswa, dilihat dari keadaan fisik dan psikologis
2 Sarana meliputi guru, metode, bahan materi, media, sumber pelajaran dan program tugas
3 Lingkungan meliputi sosial, budaya dan lain-lain 4 Hasil belajar meliputi perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat berperan dalam kesuksesan siswa meraih hasil belajar yang optimal. Pemilihan metode dan penerapannya dalam
pembelajaran banyak tergantung pada kemampuan dan kejelian guru untuk menganalisis kondisi siswa, materi pembelajaran, dan lingkungan serta fasilitas yang ada.
Untuk mendukung proses belajar yang di dalamnya terdapat aktivitas berlatih dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat. Peran guru sangat mutlak dibutuhkan
untuk memilih metode pembelajaran yang tepat, dalam hal ini metode yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman insight siswa dengan berlatih. Namun tingkat efektifitas
penggunaan suatu metode mengajar sangat bergantung pada guru yang menggunakan metode itu Soelaiman, 1979: 258.
2.2 Metode Pembelajaran 2.2.1 Metode Pembelajaran dan hubungannya dengan proses belajar