menggunakan Structure Exercise Method SEM lebih baik dari pada pembelajaran menggunakan Drill Method.
4.1.3.5 Uji Ketuntasan Hasil Belajar
Perhitungan ketuntasan belajar ini mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang digunakan sekolah, yaitu sebesar 70. Data selengkapnya
mengenai ketuntasan hasil belajar disajikan dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji Ketuntasan Hasil Belajar Kimia Materi Laju Reaksi
Kelas Rata-Rata
Ketuntasan Klasikal
Kriteria Eksperimen 1
78,12 94,12
Tuntas Tuntas
Eksperimen 2 75,38
87,88 Kontrol
74,24 85,29
Tuntas Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran55, 57, 59
Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, kelas eksperimen 1 dan 2 telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Kelas eksperimen
1 dan 2 walaupun telah sama-sama mencapai ketuntasan klasikal, akan tetapi kelas eksperimen 1 memiliki nilai yang lebih tinggi. Perhitungan ketuntasan
belajar secara lengkap terdapat dalam Lampiran 58-61.
4.1.3.6 Analisis deskriptif data hasil belajar Afektif dan Psikomotorik siswa
4.1.3.6.1. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Afektif
Gambaran umum tentang nilai afektif siswa kelas eksperimen 1 dan 2 disajikan pada Tabel 4.19.
Tabel 4.15 Gambaran Umum Nilai Afektif Siswa
Sumber Variasi Kelas Eksperimen
1 Kelas
Eksperimen 2 Kelas Kontrol
Nilai tertinggi 91
91 90
Nilai terendah 80
75 76
Nilai rata-rata 85,44
82,54 81,25
Kriteria Tinggi
Tinggi Tinggi
Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 65, 67, 69 Rata-rata persentasi skor afektif dari kedua model pembelajaran di atas
digambarkan dalam Gambar 4.3.
Gambar 4.3
Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar afektif siswa Pada kelas eksperimen 1, rata-rata nilai afektif siswa mencapai 82,76. Hasil
ini termasuk dalam kriteria tinggi.Kelas eksperimen 2 memiliki rata-rata nilai afektif siswa mencapai 82,21, dan juga termasuk dalam kriteria tinggi.
Sedangkan untuk kelas kontrol, memiliki rata-rata nilai afektif siswa mencapai 82,61.Skor rata-rata tiap aspek afektif siswa kelas eksperimen 1disajikan dalam
Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Rata-Rata Skor Tiap Aspek Afektif pada Kelas Eksperimen 1
No Aspek
Nomor Indikator
Rata-Rata Skor Tiap Indikator
1 Perhatian
1 2
1,00 1,00
2 Interaksi
3 4
5 6
7 0,34
0,29 1,00
0,54 0,10
3 Sikap
8 9
10 11
12 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
4 Kedisiplinan
13 14
15 1,00
0,96 0,94
5 Kejujuran
16 17
18 0,91
1,00 1,00
6 Toleransi
19 20
1,00 1,00
Sumber: data penelitian yang diolah Untuk skor rata-rata tiap aspek afektif siswa kelas eksperimen 2disajikan
dalam Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Rata-Rata SkorTiap Aspek Afektif pada Kelas Eksperimen 2
Sumber: data penelitian yang diolah Sedangkan Skor rata-rata tiap aspek afektif siswa kelas controldisajikan
dalam Tabel 4.18.
No Aspek
Nomor Indikator
Rata-Rata Skor Tiap Indikator
1 Perhatian
1 2
0,96 0,97
2 Interaksi
3 4
5 6
7 0,21
0,22 0,94
0,49 0,07
3 Sikap
8 9
10 11
12 0,50
1,00 1,00
1,00 0,99
4 Kedisiplinan
13 14
15 0,75
0,97 0,97
5 Kejujuran
16 17
18 0,64
1,00 1,00
6 Toleransi
19 20
0,75 1,00
Tabel 4.18 Skor rata-rata tiap aspek afektif siswa kelas kontrol
Rata-rata persentasi skor tiap indikator afektifdari ketiga tabel diatas 4.20,4.21, 4.22 dapat digambarkan dalam Gambar 4.4.
No Aspek
Nomor Indikator
Rata-Rata Skor Tiap Indikator
1 Perhatian
1 2
0,99 0,96
2 Interaksi
3 4
5 6
7 0,07
0,11 0,99
0,32 0,01
3 Sikap
8 9
10 11
12 0,90
1,00 1,00
1,00 1,00
4 Kedisiplinan
13 14
15 1,00
0,96 0,99
5 Kejujuran
16 17
18 0,96
1,00 1,00
6 Toleransi
19 20
1,00 1,00
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Tiap
Aspek
4.1.3.6.2. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Psikomotor