1 Kelebihan metode drill a Untuk
memperoleh kecakapan
mental seperti
dalam perkalian,
menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda simbol, dan sebagainya.
b Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan
sebagainya. c Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta
kecepatan pelaksanaan 2 Kelemahan metode drill
a Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan di arahkan jauh dari pengertian
b Kadang-kadang latihan yang dilakukan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
c Menimbulkan verbalisme
2.3 Hasil Belajar
Proses selanjutnya setelah perekaman encoding dan penyimpanan storage adalah pemanggilan kembali informasi yang sudah disimpan di dalam memori retrieval.
Proses pemanggilan kembali inilah yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses belajar dalam suatu pembelajaran. Jika siswa optimal dalam dua proses sebelumnya maka
siswa tidak akan mengalami kesulitan saat proses pemanggilan kembali segala informasi, wawasan, pengalaman berlatih yang telah diserap dan dipahami dalam proses
pembelajaran. Optimalnya proses pemanggilan kembali retrieval akan berdampak positif terhadap hasil belajar saat evaluasi pembelajaran. Dalam proses pemanggilan
kembali informasi, dapat terjadi fenomena lupa atau hilang memori. Hal ini disebabkan
penyimpanan informasi yang tidak benar sehingga informasi menjadi hilang di dalam memori. Jika terjadi demikian, kebalikannya maka siswa akan mendapat kesulitan saat
evaluasi pembelajaran yang akan berdampak kurang optimalnya hasil belajar.
Hasil belajar menurut Bloom et al Kurniawan, 2011: 13 digolongkan menjadi 3 bagian yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar siswa salah satunya dapat
dilihat dari hasil tes, yang diberikan oleh pengajar dari mata pelajaran yang bersangkutan. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif menurut Bloom dalam Kurniawan 2011: 13 mencakup kategori pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan
application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Akan tetapi artikel yang ditulis oleh Rochmad 2013 menjelaskan bahwa kategori hasil belajar
kognitif Bloom tersebut mengalami revisi menjadi mengingat remembering, memahami understanding, mengaplikasi applying, menganalisis analyzing, mengevaluasi
evaluating, dan mencipta creating. Hasil pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan
nilai. Kategori tujuan pembelajaran ranah afektif meliputi penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan
pembentukan pola hidup organization by a value complex. Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik
seperti kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik meliputi persepsi perseption, kesiapan
set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complekx overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas
creativity. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah perubahan pada diri siswa
yang mencakup ranah kognitif yang dilihat dari hasil postes, ranah afektif yang dilihat
dari perubahan perilaku setelah proses pembelajaran dan ranah psikomotorik yang dilihat adalah perilaku yang mencerminkan keterampilan pada saatkegiatan praktikum siswa.
2.4 Materi Laju Reaksi