2.2 KAJIAN EMPIRIS
Kajian Empiris merupakan kajian yang meliputi data-data empiris atau data yang diperoleh berdasarkan prosedural penelitian, dalam penelitian ini yaitu pe-
ningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui model inkuiri terbimbing berbantuan media audio visual, dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh sebagai ber-
ikut. Penelitian yang dilakukan oleh Zehra Ozdilek pada tahun 2009 dengan judul
“The Effect of a Guided Inquiry Method on Pre-service Teacher’s Science Teach- ing Self-
Efficacy Belief”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan mene- rapkan metode inkuiri terbimbing serta data yang dianalisis dengan menggunakan
paired sample t-test dengan program SPSS 16.00 pada tingkat signifikansi 0,01. Wawancara kelompok fokus juga dilakukan dengan 10 kelompok peserta setelah
mereka menyelesaikan. Temuan kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa tingkat harapan keberhasilan peserta dan harapan hasil pada skor posttest lebih
tinggi dari skor pretest. Penelitian ini juga menyajikan efektivitas metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri kemanjuran pre-service
guru dalam mengajar sains. Penelitian yang dilakukan oleh Richmond Quarcoo-Nelson pada tahun 2012
dengan judul “Impact of Audio-Visual Aids on Senior High School Students’ Achievement in Physic
”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ketika media yang tepat misalnya audio visual yang terintegrasi ke dalam kurikulum untuk
melengkapi metode tradisional, hasil belajar yang lebih tinggi dalam hal prestasi skor mungkin akan terjadi. Siswa SHS diajarkan dengan audio visual dibantu
instruksi dicapai lebih baik daripada siswa diajarkan dengan metode tradisional. Kinerja adalah secara signifikan ditingkatkan dengan menggunakan audio visual
dibantu pendekatan instruksional dalam pembelajaran Fisika. Skor prestasi rata- rata siswa laki-laki dan perempuan secara signifikan dibantu ditingkatkan dengan
penggunaan instruksi audio visual. Penelitian telah menunjukkan bahwa peng- gunaan instruksi audio visual dibantu meningkatkan siswa prestasi dalam fisika
yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan metode tradisional di tingkat SHS. Guru fisika SHS harus didorong untuk mengadopsi metode pengajaran
mereka. Itu menyatakan bahwa para peneliti dan guru fisika SHS harus meng- eksplorasi penggunaan instruksi audiovisual untuk mengajar bidang fisika lainnya
tidak tercakup dalam studi ini untuk menentukan efektivitas dan kemungkinan adopsi sebagai strategi pembelajaran utama.
Penelitian yang dilakukan oleh Elijah Ojowu Ode pada tahun 2014 dengan judul “Impact of Audio-Visual AVs Resources on Teaching and Learning in
Some Selected Private Secondary Schools in Makurdi ”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya audiovisual memiliki dampak yang signifikan terhadap pengajaran dan pembelajaran di sekolah menengah. Penelitian
ini meneliti dampak dari penggunaan sumber daya audiovisual pada pengajaran dan pembelajaran di dipilih sekolah menengah swasta di Makurdi, ibukota Benue
State, Nigeria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat impak- si penggunaan sumber daya audiovisual memiliki pengajaran dan pembelajaran
dalam rangka mendorong infus ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah. Meya- kinkan, studi ini menemukan bahwa yang dipilih sekolah swasta di Makurdi
menggunakan berbagai jenis sumber daya audiovisual dalam proses belajar meng- ajar dan ini telah memiliki dampak positif yang signifikan pada pengajaran dan
pembelajaran di sekolah-sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Nur pada tahun 2014 dengan ju-
dul “Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora
”. Hasil pe- nelitian ini menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada ke-
giatan pembelajaran siklus I dan siklus II dalam kategori baik. Pengelohan hasil tes pada siklus I, dari 21 0rang siswa yang mengikuti tes akhir terdapat 14 orang
siswa yang tuntas belajar dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 66,67. Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa dari 21 orang siswa yang
mengikuti tes akhir terdapat 20 orang siswa yang tuntas belajar dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 95,24. Dari hasil analisis data dapat disim-
pulkan bahwa terjadi peningkatan 28,57 dari siklus I ke siklus II. Penelitian yang dilakukan oleh Thesa Carera Swandani pada tahun 2014 de-
ngan judul “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik IPA Kenampakan Matahari”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan media Audio Visual berpengaruh terhadap pening- katan hasil belajar siswa yakni pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar
siswa sebesar 51, selanjutnya pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 100. Sehingga, persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar
dari siklus I ke siklus II sebesar 49.
Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa dengan menerapkan model inkuiri terbimbing berbantuan media audio visual kualitas pembelajaran dapat me-
ningkat dengan baik, maka penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung untuk melaksanakan penelitian dan dapat menambah khasanah pengembangan penge-
tahuan mengenai penelitian IPA.
2.3 KERANGKA BERFIKIR