Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

Kegiatan belajar dalam dunia pendidikan adalah suatu kegiatan yang sangat penting. Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya tentang belajar. Anni 2011- :82 menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang berkaitan dengan perubahan perilaku manusia. Sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Rifa’i,- 2011: 82 belajar telah terjadi jika timbul suatu perubahan dalam diri seseorang. Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri ma- nusia yang berlangsung dalam waktu tertentu. Pengertian belajar diartikan sebagai kegiatan fisik maupun mental untuk menjadi manusia yang berkepribadian utuh Sardiman, 2011:20. Berlandaskan beberapa gagasan dari para ahli mengenai pengertian belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang diartikan dengan belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang dari yang sebelumnya tidak mengetahui hingga mengetahui sesuatu. Proses belajar melalui pengalaman ataupun latihan dari hasil interaksinya dengan lingkungan dan proses tersebut tetap berlaku sepanjang hidup. Belajar dalam hal ini merupakan hal yang sangat mendasar untuk dilakukan seseorang agar tetap dapat bertahan hidup di ling- kungan yang beraneka ragam. Melalui belajar, seseorang bisa mendapatkan pe- ngetahuan, penanaman konsep, serta dapat membentuk sikap yang dikehendak- inya. Dengan kata lain, belajar berkaitan dengan fisik dan psikis seseorang yang bertujuan untuk menuju perkembangan menjadi pribadi yang utuh. Pada proses belajar, prinsip-prinsip belajar penting untuk diketahui oleh guru. Prinsip-prinsip belajar yang telah diketahui guru, dapat dijadikan sebagai patokan yang tepat dalam pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual Dimyati dan Mudjiono, 2013:- 42-49. 1 Perhatian dan Motivasi Perhatian siswa pada bahan pelajaran akan muncul dari dalam diri siswa jika bahan pelajaran tersebut dibutuhkan oleh siswa. Berdasarkan pada kebutuhan yang dimilikinya, siswa merasa terdorong untuk mempelajarinya lebih lanjut. Motivasi berkaitan erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu di sekolahnya, akan cenderung tertarik perhatiannya dan muncul motivasinya untuk mempelajari mata pelajaran tersebut. 2 Keaktifan Keaktifan siswa dalam pembelajaran akan tampak, baik yang mudah untuk diamati maupun yang sulit diamati. Keaktifan siswa yang mudah diamati adalah kegiatan fisiknya. Seperti: menulis, menyanyi, menggambar, membaca, dan se- bagainya. Sedangkan keaktifan siswa yang sulit diamati adalah aktivitas psikis, misalnya dengan memecahkan permasalahan dalam tugas yang diberikan guru, menemukan konsep, membedakan konsep satu dengan yang lain, dan sebagainya. 3 Keterlibatan Langsung Berpengalaman Keterlibatan siswa dalam belajar dapat melalui aktivitas fisik dan aktivitas mental emosional yang meliputi: kegiatan kognitif, penanaman nilai-nilai serta pembentukan keterampilan. Dalam hal ini, siswa tidak hanya mengamati saja, melainkan terlibat secara langsung dalam menghayati, berpartisipasi secara fisik serta bertanggungjawab atas hasil dari belajar tersebut. 4 Pengulangan Belajar dengan prinsip pengulangan dapat meningkatkan daya mengamati, menanggapi, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya pada siswa. Dengan adanya pengulangan-pengulangan tersebut, maka daya-daya ter- sebut akan berkembang sesuai dengan usaha pengulangan yang dilakukan. 5 Tantangan Tantangan dalam belajar dapat menimbulkan semangat dalam diri siswa untuk memecahkannya. Tantangan dalam belajar dapat berupa bahan belajar. Ba- han belajar yang menantang dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk menyele- saikan permasalahan yang terdapat pada bahan belajar tersebut. 6 Balikan dan Penguatan Balikan dan penguatan yang terdapat dalam proses belajar dapat mendorong siswa untuk lebih giat dan bersemangat dalam belajar. Balikan dan penguatan yang diberikan guru sebaiknya diberikan secara langsung. Siswa akan lebih ber- semangat jika mengetahui hasil belajarnya baik. 7 Perbedaan Individual Individu adalah pribadi yang unik. Setiap individu berbeda dengan individu lainnya. Walaupun terdapat anak yang kembar secara fisik, namun mereka tetap memiliki perbedaan. Perbedaan individual dalam proses belajar klasikal dapat di- atasi dengan berbagai cara untuk mencapai hakekat belajar. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan seorang guru untuk mencetak generasi belajar yang berkualitas. Seorang guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip ter- sebut, agar tujuan pembelajarannya dapat tercapai dengan maksimal serta terjadi perubahan dalam diri siswa baik secara fisik maupun psikis. Seseorang yang dapat berubah secara fisik dan psikis dapat menentukan baik buruknya keutuhan pribadi yang ia miliki untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam hidupnya. Sehingga konsep kehidupan yang diinginkan seseorang dapat terwujud sesuai harapan.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 11 358

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 436

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 3 256

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

0 13 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332