13
2.2.3 Tipe Tanah Lunak
Menurut Pusat Litbang Prasarana Transportasi Bandung 2011, tanah- tanah lunak dibagi dalam dua tipe: lempung lunak, dan gambut.
1. Lempung Lunak Tanah ini mengandung mineral-mineral lempung dan memiliki kadar air yang
tinggi, yang menyebabkan kuat geser yang rendah. 2. Gambut
Suatu tanah yang pembentuk utamanya terdiri dari sisa-sisa tumbuhan. Tipe tanah yang ketiga yaitu, lempung organik, adalah suatu material transisi antara
lempung dan gambut, tergantung pada jenis dan kuantitas sisa-sisa tumbuhan mungkin berperilaku seperti lempung atau gambut.
Dalam rekayasa geoteknik,klasifikasi ketiga tipe tanah tersebut dibedakan berdasarkan kadar organiknya, sebagai berikut:
Tabel 2.4 Tipe tanah berdasarkan kadar organic
Jenis Tanah Kadar Organik
Lempung 25
Lempung Organik 25
– 75 Gambut
75 Sumber: Bandung, Litbang Prasarana Transportasi Nopember, 2011
Sedangkan menurut Soetjiono 2008, pada umumnya tipe dan jenis tanah lunak ditentukan oleh sifat dan karakteristik tanah, yang meliputi: perubahan
volume, jumlah dan jenis kandungan mineral, berat isi asli, perubahan kadar air, kepadatan tanah, kondisi pembebanan, struktur tanah dan waktu.
Universitas Sumatera Utara
14 Tipe dan jenis tanah lunak yang biasa dikenal antara lain: tanah ekspansif, tanah
residual, tanah sedimen, dan tanah gambut. 1. Tanah ekspansif, sifat fisiknya sangat dipengaruhi oleh kadar air, berat isi
kering, parameter indeks, dan pengaruh beban di atas tanah lunak. Kadar air dapat mempengaruhi perubahan volume tanah ke arah vertikal dan horisontal,
dan menimbulkan pengangkatan heaving dan penurunan tanah. Bila kadar air tanah asli, w
n
15 akan berbahaya, karena memudahkan penyerapan air dan menimbulkan kerusakan bangunan akibat pengembangan. Jika berat isi
kering berlebihan akan memperlihatkan potensi pengembangan yang tinggi, dan jika nilai SPT 15 tumbukan potensi pengembangannya kecil.
2. Tanah residual
berbeda dengan
tanah sedimen,
karena proses
pembentukannya disebabkan oleh pelapukan batuan dasar secara fisis, kimia dan biologis di lapangan in-situ, tanpa mengalami proses erosi dan
transportasi. Tanah ini banyak terdapat didaerah tropis, yang faktor iklim suhu dan kelembapan dan topograpinya sangat menentukan laju pelapukan
dan ketebalan tanah residual. 3. Tanah sedimen terbentuk oleh proses pelapukan, erosi dan transportasi yang
diikuti dengan sedimentasi dan konsolidasi akibat berat sendiri. Sifat teknik tanah ini bergantung pada sejarah tegangan, struktur awal dan porositas
selama sedimentasi, khususnya untuk kondisi terkonsolidasi normal dan overconsolidation
akibat beban vertikal, serta tanpa beban dan regangan horisontal.
4. Tanah lunak yang bersifat gambut dapat diidentifikasi dengan mempertimbangkan sifat dan kadar bahan organik. Sifat dan ciri-ciri tanah
Universitas Sumatera Utara
15 gambut adalah: mengandung bahan organik, daya dukung rendah dan kadar
air tinggi, butirannya tidak berbentuk amorphous granular, berserat kasar dan halus, bersifat asam dengan nilai pH bervariasi antara 5,5
– 6,5 dan kadang-kadang netral atau alkali.
2.3 Permasalahan Tanah Lunak