49
BAB III TEKNIK PERBAIKAN TANAH LUNAK
3.1 Tinjauan Umum
Dewasa ini, telah tersedia berbagai teknik perbaikan tanah lunak. Pemilihan teknik perbaikan tanah umumnya dilakukan berdasarkan formasi
geologi dari lapisan tanah, karakteristik tanah, biaya dan ketersediaan material serta pengalaman. Teknik perbaikan tanah lunak yang telah banyak dilakukan
adalah teknik perbaikan tanah secara mekanis fisis, dengan bahan kimia, dengan bahan perkuatan dan secara hidrolis. Pada tugas akhir ini teknik perbaikan tanah
yang digunakan adalah metode PVD Prefabricated vertical drains. Dikarenakan pembahasan yang dilakukan adalah difokuskan pada proses mempercepat
penurunan tanah lunak.
3.2 Teknik Perbaikan Tanah Lunak
3.2.1 Dengan Bahan Perkuatan
Teknik perbaikan tanah lunak dengan bahan perkuatan pada umumnya menggunakan geotekstil. Geotekstil adalah suatu material geosintetik yang
berbentuk seperti karpet atau kain. Umumnya material geoteksil terbuat dari bahan polimer polyester PET atau polypropylene PP. Geotekstil adalah
material yang bersifat permeable tidak kedap air. Menurut ASTM D4439, geotekstil didefinisikan sebagai geosintetik permeabel yang terdiri dari anyaman
tekstil solely of textiles. Dalam pembuatan geotekstil ada 3 hal penting yang perlu
diperhatikan yaitu
tipe polimer
yang digunakan,
dan cara
penenunanpenganyamannya.
Universitas Sumatera Utara
50 Geotekstil adalah bahan sintetis yang digunakan dalam pekerjaan teknik
yang berhubungan dengan tanah. Geotekstil berbentuk seperti lembaran yang dapat dipergunakan pada tanah yang bermasalah dalam jangka waktu yang relatif
lebih singkat. Dengan mempertimbangkan geotekstil hanya digunakan sebagai pemisah antara tanah timbun dan tanah gambut, sebagai perkuatan tanah yang
memiliki daya dukung rendah digunakan grid bambu sehingga biaya pun reatif murah Nugroho, 2001
Menurut Koerner 1994, geosintetik memiliki 5 fungsi utama yaitu sebagai pemisah separation, perkuatan reinforcement, filtrasi filtration,
drainasi drainage, dan penghalang cairan liquid barrier. Menurut Nurtjahjaningtyas 2005, pemilihan geotekstil untuk perkuatan
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal geotekstil terdiri dari: kuat tarik geotekstil, sifat perpanjangan creep, struktur
geotekstil dan daya tahan terhadap faktor lingkungan, sedangkan faktor eksternal adalah jenis bahan timbunan yang berinteraksi dengan geotekstil. Struktur
geotekstil, yaitu jenis anyam woven atau niranyam non-woven juga mempengaruhi pada pemilihan geotekstil untuk perkuatan. Kondisi lingkungan
juga memberikan reduksi terhadap kuat tarik geotekstil karena reaksi kimia antara geotekstil dengan lingkungan disekitarnya. Sinar ultra violet, air laut, kondisi
asam atau basa serta mikro organisme seperti bakteri dapat mengurangi kekuatan geotekstil. Waktu pembebanan juga mengurangi kekuatan geotekstil karena akan
terjadi degradasi pada geotekstil oleh faktor fatigue dan aging. Untuk menutupi kekurangan tersebut, tidak seluruh kuat tarik geotekstil yang tersedia dapat
dimanfaatkan dalam perencanaan konstruksi perkuatan.
Universitas Sumatera Utara
51 Menurut Nugroho, Nizam dan Yusa 2010, geotekstil umumnya
digunakan untuk lima tujuan dasar, yaitu untuk fungsi: Drainage sebagai pengalir air tanah yang baik,
Filtration sebagai penyaring dan penahan partikel tanah halus supaya tidak terbawa oleh aliran rembesan air,
Separation sebagai pemisah dua lapisan supaya tidak bercampur, Protection dan erotion control sebagai pencegah erosi dan gerusan,
Reinforcement sebagai penguat dan pemegang tanah. Adapun beberapa faktor yang harus diperhatikan ketika akan
menggunakan material geotekstil sebagai lapis perkuatan yaitu: 1. Jenis geotekstil yang akan digunakan
2. Kondisi lingkungan, perubahan cuaca, dan kondisi asam atau basa dapat mempengaruhi kekuatan geotekstil.
3. Material timbunan yang akan digunakan 4. Interaksi antara material timbunan dengan geotekstil.
Manfaat penggunaan geotextile: 1. Meningkatkan daya dukung tanah.
2. Untuk beban kendaraan yang sama, lapisan subbase untuk perkerasan dengan menggunakan geotextile akan menjadi lebih tipis jika dibandingkan dengan
perkerasan tanpa perkuatan geotextile. 3. Dengan tabal perkerasan yang sama, penggunaan geotextile dapat
meningkatkan umur rencana struktur perkerasan. 4. Mencegah terjadinya penurunan setempat differential settlement.
5. Waktu pelaksanaan konstruksi lebih cepat.
Universitas Sumatera Utara
52 6. Mempermudah proses pemadatan
Metodecara Pemasangan Geotekstil: 1. Geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa
gelombang atau kerutan. 2. Sambungan geotekstil tiap lembarannya dipasang overlapping terhadap
lembaran berikutnya. 3. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva misalnya tikungan jalan,
geotekstil dipasang mengikuti arah kurva. 4. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah dengan
beban roda beban lalu-lintas. 5. Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka
digunakan geotekstil yang berwarna hitam. http:herlyfajri.blogspot.com201104penggunaan-geotextile-untuk-
perencanaan.html , diakses pada 20052013.
Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada kasus: 1. Timbunan tanah diatas tanah lunak
2. Timbunan diatas pondasi tiang 3. Timbunan diatas tanah yang rawan subsidance
3.2.2 Secara Mekanis fisis