46 alternatif 5 kombinasi micropile dan geotextile. Dari hasil ringkasan di atas
terlihat bahwa untuk memilih metoda perbaikan tanah yang akan dipakai, dengan mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan di lapangan, maka
alternatif 5, yaitu kombinasi antara micropile dan geotextile yang tepat untuk lokasi Pelabuhan Tanjung Perak. Untuk pemilihan yang lebih teliti maka perlu
meninjau beberapa faktor lagi yaitu kebutuhan material dan analisa harga materialnya.
Tanah Lunak mengandung butiran halus 30 dan didominasi tanah yang mengandung fraksi halus seperti lempung serta dapat bersifat organic dan non-
organic. Tanah lunak umumnya berasal dari endapan aluvium pantai, danau dan sungai walaupun ada pula yang berupa sedimentasi dari batuan vulkanik yang
telah lapuk. Tanah lunak ini mempunyai koefisien konsolidasi pemampatan tinggi, kandungan kadar air tinggi dan daya dukung rendah. Sehingga jalan yang
dibangun di atas tanah lunak ini akan menemui problem penurunan dalam waktu lama dan stabilitas timbunan terhadap longsoran dan amblasan Daud , 2000.
2.8 Penanganan Tanah Lunak
Tanah lunak harus ditangani seperti yang ditetapkan dalam gambar rencana, antara lain :
1. Dipadatkan sampai mempunyai kapasitas daya dukung dengan gambar CBR lapangan lebih dari 2 atau
2. Distabilisasi atau 3. Dibuang seluruhnya atau
Universitas Sumatera Utara
47 4. Digali sampai di bawah elevasi tanah dasar dengan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar atau jika tidak maka dengan kedalaman yang diberikan dalam tabel 2.10 dan 2.11. kedalaman galian dan perbaikan untuk
peningkatan tanah dasar haruslah diperiksa atau diubah oleh Direksi Pekerjaan, berdasarkan percobaan lapangan.
Tabel 2.7 Peningkatan Tanah Dasar untuk Tanah Dasar Berdaya Dukung Sedang CBR 2 sd 6 dan Tipikal Lapisan Penopang
Tanah yang Ada
CBR Umur Rencana
Dalam ESA kriteria
Keruntuhan Tanah dasar
CBR Rancangan untuk Tanah Dasar 4
5 6
Timbunan Pilihan Tebal untuk peningkatan tanah dasar D
se
cm 2
– 3 termasuk
Lapis penopang
Paling atas D
se2
10
5
- 10
6
20 25
30 10
6
- 10
7
25 30
35
30 35
40 10
7
- 10
8
4 Semua
15 15
5 15
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga 2010
Universitas Sumatera Utara
48 Tabel 2.8 Perbaikan Tambahan untuk Tanah yang Sangat Lunak dengan CBR
Lapangan Di bawah 2 Kedalaman sampai karakteristik
Minimum CBR 2 DCP 65 mmtumbukan di bawah
permukaan tanah asli untuk tanah tak terganggu, tidak termasuk
lapisan permukaan cm Tebal lapis
Penopang Minimum cm
Kedalaman total Minimum galian di
Bawah tanah dasar cm
45 cm 30
30 + D
se2
45 cm - 90 cm 60
60 + D
se2
90 cm – 150 cm
100 100 + D
se2
150 cm Penggalian keseluruhan atau perbaikan
Khusus lainnya sebagaimana yang Diperintahkan atau disetujui Direksi
Pekerjaan Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga 2010
Catatan : D
se
adalah tebal perbaikan tanah dasar dari Tabel 2.7 untuk tanah asli dengan CBR 2
– 3.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB III TEKNIK PERBAIKAN TANAH LUNAK
3.1 Tinjauan Umum
Dewasa ini, telah tersedia berbagai teknik perbaikan tanah lunak. Pemilihan teknik perbaikan tanah umumnya dilakukan berdasarkan formasi
geologi dari lapisan tanah, karakteristik tanah, biaya dan ketersediaan material serta pengalaman. Teknik perbaikan tanah lunak yang telah banyak dilakukan
adalah teknik perbaikan tanah secara mekanis fisis, dengan bahan kimia, dengan bahan perkuatan dan secara hidrolis. Pada tugas akhir ini teknik perbaikan tanah
yang digunakan adalah metode PVD Prefabricated vertical drains. Dikarenakan pembahasan yang dilakukan adalah difokuskan pada proses mempercepat
penurunan tanah lunak.
3.2 Teknik Perbaikan Tanah Lunak
3.2.1 Dengan Bahan Perkuatan
Teknik perbaikan tanah lunak dengan bahan perkuatan pada umumnya menggunakan geotekstil. Geotekstil adalah suatu material geosintetik yang
berbentuk seperti karpet atau kain. Umumnya material geoteksil terbuat dari bahan polimer polyester PET atau polypropylene PP. Geotekstil adalah
material yang bersifat permeable tidak kedap air. Menurut ASTM D4439, geotekstil didefinisikan sebagai geosintetik permeabel yang terdiri dari anyaman
tekstil solely of textiles. Dalam pembuatan geotekstil ada 3 hal penting yang perlu
diperhatikan yaitu
tipe polimer
yang digunakan,
dan cara
penenunanpenganyamannya.
Universitas Sumatera Utara