Walaupun kelompok acuan merupakan tempat berinteraksi konsumen tetapi tetap saja tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli gula putih
bermerek Gulaku. Meskipun faktor sosial memiliki arah hubungan positif terhadap keputusan pembelian konsumen, tetapi faktor sosial memiliki pengaruh
yang tidak signifikan.
3. Pengaruh Pribadi Terhadap Keputusan Konsumen
Koefisien Pribadi X3 = 0.286, ini menunjukkan bahwa variabel pribadi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen. Nilai t
hitung
variabel pribadi adalah 2,325 dan nilai t
tabel
1,690maka t
hitung
t
tabel
2,3251,690 dan hasil signifikan 0,026 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya adalah variabel pribadi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam mengonsumsi gula putih
bermerek Gulaku. Faktor pribadi yang mencakup pembelian gula putih bermerek Gulaku karena
sesuai dengan pendapatan konsumen, kemampuan membeli konsumen, dan gaya hidup konsumen yang modern serta praktis berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian gula putih bermerek Gulaku. Hal ini terjadi karena konsumen menganggap usia, gaya hidup, dan daya beli
merupakan faktor penting yang menyebabkan mereka mengonsumsi gula putih bermerek Gulaku. Faktor kepribadian dapat dilihat dari faktor usia, pekerjaan, dan
pendapatan. Dengan adanya perbedaan usia, pekerjaan, dan pendapatan bulanan tentunya dapat mempengaruhi individu dalam melakukan keputusan pembelian.
4. Pengaruh Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen
Koefisien Psikologis X4 = 0.381, ini menunjukkan bahwa variabel psikologis
berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen. Nilai t
hitung
variabel psikologis adalah 2,297dan nilai t
tabel
1,690 maka t
hitung
t
tabel
2,2971,690 dan hasil signifikan 0,028 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya adalah variabel psikologis secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam mengonsumsi gula putih
bermerek Gulaku.
Faktor psikologis yang mencakup pembelian gula putih bermerek Gulaku karena rasa yang lebih enak dari gula putih yang lain, pembelian karena gengsi, serta
dalam pemenuhan gizi harian berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian gula putih bermerek Gulaku.
Hal ini disebabkan karena para konsumen memiliki motivasi kebutuhan, pemahaman dan pengetahuan, serta keyakinan terhadap Gulaku sehingga mereka
termotivasi untuk membeli gula putih bermerek Gulaku. Konsumen memiliki pemahaman akan rasa gula putih bermerek Gulaku yang lebih enak dari pada
gula biasa. Selain itu konsumen cukup yakin bahwa gula putih bermerek Gulaku lebih bergengsi daripada gula biasa pada umumnya.
Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian gula putih bermerek Gulaku adalah faktor psikologis. Faktor psikologis menyangkut
motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan atau sikap. Faktor pribadi dan psikologis banyak mempengaruhi keputusan pembelian gula putih bermerek
Gulaku. Kedua faktor ini merupakan faktor perilaku konsumen yang paling sering
berubah-ubah dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan jaman dan keinginan konsumen itu sendiri. Apabila perusahaan gulaku tidak mampu melihat
kecenderungan pasar, maka akan semakin tertinggal dari perusahaan lain yang menjual gula putih merek lainnya. Itulah alasannya mengapa diperlukan
pemahaman dan pembelajaran tentang perilaku konsumen.
5.2.3 Uji Signifikansi Simultan Uji-F