Metode Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive atau sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. Penelitian ini dilakukan di kota Medan dengan pertimbangan kota Medan memiliki jumlah penduduk paling tinggi di Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara menyebutkan bahwa jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2013 sebesar 2.122.804 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak ini diasumsikan konsumsi akan Gulaku juga tinggi. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota dan Jumlah Rumah Tangga di Sumatera Utara, 2013 No. Kota Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Rumah Tangga KK 1. Sibolga 85.852 18.651 2. Tanjung Balai 157.175 34.035 3. P. Siantar 236.947 56.100 4. Tebing Tinggi 147.771 5.764

5. Medan

2.122.804 493.231 6. Binjai 250.252 58.349 7. Padang Sidempuan 198.809 45.148 8. Gunung Sitoli 128.337 26.549 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2014

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti yang mengonsumsi gula putih bermerek di lokasi penelitian. Namun berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan oleh Gay dalam Hasan, 2002, ukuran sampel minimum yang dapat diterima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan.Jika desain penelitiannya deskriptif-korelasional, maka sampel minimum adalah 30 responden. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah sebesar 40 responden.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasi dengan menggunakan instrument kuesioner dan wawancara dan kemudian diberikan scoring dengan menggunakan skala likert. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pihak ketiga seperti, lokasi penelitian, internet dan instansi lain terkait.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah 1 dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan memperhatikan 10 sepuluh parameter dari perilaku konsumen. Berdasarkan parameter tersebut diperoleh skor tingkat keputusan, yaitu 10-50, yang selanjutnya akan diperoleh tingkat ketercapaian dalam bentuk persentase. Parameter perilaku konsumen dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : No. Parameter Pernyataan Skor 1. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena telah menjadi budaya hal yang biasa di lingkungan a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 2. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena pengaruh kebutuhan sehari-hari a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 3. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena rekomendasi dari teman atau keluarga a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 4. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena sesuai dengan kelas sosial a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 5. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena mampu untuk membelinya sesuai dengan pendapatan a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 6. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena sesuai dengan gaya hidup yang modern a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 7. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena sesuai dengan gaya hidup yang praktis a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 8. Membeli gulaku untuk dikonsumsi karena pengaruh gengsi a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 9. Membeli gulaku karena lebih menyukainya dibanding dengan gula bermerek lainnya a. sangat setuju b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 10. Membeli gulaku walaupun a. sangat setuju 5 harganya relatif lebih mahal dari gula putih merek lain b. setuju c. netral d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 4 3 2 15 Jumlah Skor 10 – 50 Adapun indikator parameter secara keseluruhan adalah sebagai berikut :  10 – 23 = rendah  24 – 36 = sedang  37 – 50 = tinggi Untuk identifikasi masalah 2 dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen diturunkan apabila jumlah variabel independenya minimal dua Sugiyono, 2006. Persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan: Y = Keputusan Konsumen a = Konstanta b1b2 b3b4 = Koefisien regresi X 1 = Faktor Budaya X 2 = Faktor Sosial X 3 = Faktor Pribadi X 4 = Faktor Psikologis e = Standar Error Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 Firdaus, 2004. Kriteria uji yang diajukan : Jika t hitung t tabel pada α= 5, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika t hitung t tabel pada α= 5, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 Firdaus, 2004. Kriteria uji yang diajukan : Jika F hitung F tabel pada α= 5, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika F hitung F tabel pada α= 5, maka H0 ditolak dan H1 diterima Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen Sugiyono,2006.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional