Si Langir dan Si Leseh Si Delon, Legok Picung

Bahaya yang mesti diperhatikan dalam gua ini adalah kondisi air, dengan kondisi genangan air yang cukup besar akan adanya kemungkinan luapan air sehingga terjadi banjir. Selain itu kondisi lumpur yang lengket perlu diperhatikan.

5.2.9 Si Langir dan Si Leseh Si Delon, Legok Picung

Si Langir dan Si Leseh merupakan gua dengan kondisi air yang sangat dalam sehingga kedua gua ini sangat sulit untuk dilakukan penelusuran tanpa alat dan keterampilan khusus. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, pada tahun 2004 Si Delan merupakan gua yang pendek menyerupai sumur yang dapat dimasuki manusia akan tetapi pada tahun 2007 gua ini tidak ditemukan. 5.3 Kriteria Penelusur Bentangan kawasan karst sering menampakan keindahan, keunikan dan kelangkaan yang mempunyai nilai jual tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk pariwisata. Oleh karena itu, salah satu yang dapat dijadikan obyek wisatanya adalah gua-gua yang telah diidentifikasi sehingga gua-gua yang ada dapat disesuaikan dengan kriteria penelusur yang akan menjadi peminatnya. Wisata gua merupakan salah satu kegiatan yang sifatnya menantang yang dapat memberikan kepuasan suatu petualangan. Hal ini sesuai dengan kondisi saat ini, wisata yang memberikan tantangan dan kesulitan merupakan wisata yang diminati beberapa kalangan tertentu. Tetapi, untuk memberikan suatu petualangan yang sesuai maka gua-gua yang ada disesuaikan dengan kemampuan penelusur dan alat-alat yang tersedia yaitu dengan cara membaginya ke dalam kriteria-kriteria untuk masing- masing gua berdasarkan potensi fisik gua yang telah dikaji. Derajat kesulitan yang dimiliki gua-gua yang terdapat di kawasan karst Gudawang berbeda antara gua yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan kondisi fisik yang dimilki gua-gua tersebut. Kondisi demikian memberikan peluang yang cukup baik dalam pengembangan setiap gua yang akan dikembangkan sebagai wisata minat khusus. Wisatawan yang akan menjadi kriteria setiap gua ditentukan berdasarkan kondisi derajat kesulitan yang dimiliki setiap gua. Berdasarkan hasil kuisioner untuk pengunjung obyek wisata Gua Gudawang dihasilkan data-data karakteristik pengunjung sebagai berikut. Tabel 8 Karakteristik pengunjung obyek wisata Gua Gudawang No. Parameter Pengunjung Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin Perempuan 12 40,0 Laki-laki 18 60 ,0 2 Umur 13-15 9 30 ,0 16-25 17 56,7 25 4 13,3 3 Pendidikan SD - SLTP 3 10.0 SMA 8 26,7 Perguruan Tinggi 19 63,3 4 Pekerjaaan Wiraswasta 3 10,0 PNS 1 3,3 Mahasiswa 15 50 ,0 Pelajar 11 40,0 5 Asal Luar Bogor 13 43,3 Bogor 17 56,7 6 Jenis kegiatan Penelitian Penelusuran 17 56,7 Rekreasi 13 43,3 Berdasarkan karakteristik pengunjung didapatkan bahwa pengunjung berjenis kelamin laki-laki lebih banyak melakukan penelusuran, yaitu sebesar 60 dibandingkan perempuan yang hanya 40 . Pengunjung tersebut merupakan pelajar dan mahasiswa yang berasal dari wilayah Bogor. Pengunjung Gua Gudawang yang melakukan penelusuran berumur mulai dari 13 – 25 tahun. Hal ini membuktikan bahwa kawasan Gua Gudawang belum dikenal masyarakat luar wilayah Bogor dan wisata ini cenderung diminati oleh kalangan orang muda yang melakukan kegiatan penelusuran.. Banyaknya pengunjung dari daerah Bogor disebabkan kurangnya promosi dan berbagai informasi mengenai keberadaan kawasan obyek wisata Gua Gudawang. Berdasarkan derajat kesulitan gua yang ada, maka kriteria penelusur ditentukan berdasarkan umur dan kelompok peminat. Gua dengan derajat kesulitan mudah diperuntukan bagi kelompok peminat anak-anak dan usia lanjut atau sekitar umur 10 - 50 tahun. Gua yang kelas mudah dalam penelusuran hanya terdapat aktivitas berdiri dan merunduk sehingga tidak memerlukan keahlian khusus dengan sedikit membutuhkan energi dalam menelusurinya. Gua yang termasuk kelas mudah ini adalah Gua Si Kembar dan Si Patahunan. Gua dengan kelas kesulitan sedang adalah gua Si Garaan dan Si Aul Ujung. Gua ini diperuntukan bagi para penelusur antara umur 13-45 tahun dan kelompok peminat anak usia sekolah SLTP dan umum pemula. Hal ini didasari atas tingkat kesulitan dalam penelusuran. Pada kelas gua sedang ini dalam menelusuri gua tersebut penelusur harus melaluinya dengan merunduk, jongkok dan merangkak. Hal ini tidak terlalu memerlukan keahlian lebih dan alat penelusuran yang lengkap. Akan tetapi pada kelas sedang ini kegiatan dalam penelusuran lebih sulit dibandingkan pada kelas mudah sehingga kegiatan- kegiatan yang dilakukan pada gua ini tidak dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang usia lanjut. Sehingga untuk gua sedang ini direkomendasikan untuk umur 13 –45 tahun. Gua dengan kelas sulit adalah gua Si Parat 1 dan Si Cayur. Gua ini diperuntukan bagi umur 15-40 tahun dan kelompok peminat anak usia SMU dan umum yang memiliki keterampilan dalam melakukan penelusuran. Pada kelas gua ini keterampilan para penelusur sangat diperlukan karena kondisi kesulitan gua yang mengharuskan para penelusur untuk melakukan aktivitas tubuh jongkok, merangkak bahkan merayap dalam melakukan penelusuran sehingga keterampuilan dalam menggunakan alat sangat diperlukan pada kelas ini. Gua dengan derajat kesulitan gua sangat Sulit diperuntukan bagi para kelompok peminat yaitu pecinta ala dan para penelusur dengan umur antara 17-35 tahun. Hal ini didasarkan pada kondisi kesulitan gua yang memerlukan keterampilan khusus dan kondisi fisik yang maksimal karena dalam melakukan penelusuran gua ini memerlukan fisik yang kuat karena lorong yang harus dilalui tidak hanya dengan jongkok, merangkak, merayap tetapi juga mesti berenang. Gua yang termasuk dalam kelas sangat sulit adalah Si Parat 2 dan Si Aul Tengah. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam melakukan penelusuran gua sangat ditentukan oleh derajat kesulitan gua. Semakin tinggi derajat kesulitan gua, maka kisaran umur penelusur dalam kesempatan penelusuran semakin sempit. Penelusuran gua pada kondsi gua yang semakin sulit sangat diperlukan keahlian atau keterampilan dan kondisi fisik yang cukup kuat. Sebelum penelusuran gua disarankan untuk dilakukan penyuluhan terlebih dahulu oleh pemandu untuk meminimalisasi resiko kecelakaan penelusur dan kerusakan gua sebagai akibat dalam penelusuran yang mungkin terjadi. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam setiap penelusuran adalah kondisi kesehatan penelusur sehingga direkomendasikan untuk menyertakan surat keterangan sehat dari dokter sebagai salah satu syarat dalam kelayakan penelusuran gua.

5.4 Penilaian Gua Menggunakan Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek