2 Definisi Ekowisata 2 Persyaratan Wisata Minat Khusus

b. Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam c. Kondisi lingkungannya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya pada pasal 1, dinyatakan bahwa definisi wisata adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Pada pasal 30 masih dalam Undang-Undang yang sama menyatakan kegiatan yang dapat dilakukan di taman wisata alam adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya dan wisata alam.

3.2. 2 Definisi Ekowisata

Ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau di daerah-daerah yang dikelola dengan kaidah alam dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahannya juga melibatkan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi alam dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat sekitar daerah tujuan ekowisata Anonim 1995 diacu dalam Sudarto, 1999. Sudarto 1999 unsur yang paling penting yang menjadi daya tarik dari sebuah daerah tujuan ekowisata adalah: 1. Kondisi alamnya 2. Kondisi flora fauna yang unik, langka, dan endemik 3. Kondisi fenomena alamnya 4. Kondisi adat dan budaya. Menurut Yoeti 1999 ekowisata merupakan suatu jenis pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan melihat, menyaksikan, mempelajari, mengagumi flora dan fauna, sosial budaya etnis setempat, dan wisatawan yang melakukannya ikut membina kelestarian lingkungan alam sekitarnya dengan melibatkan penduduk lokal.

2.4 Wisata Minat Khusus

2.4.1 Definisi Wisata Minat Khusus

Wisata minat Khusus menurut Ko 2001 merupakan wisata yang hanya diminati oleh segmen pasar terbatas dan kegiatan wisata yang mengandung resiko bahkan bahaya. Tetapi dilihat dari kategori ilmuan atau peneliti wisata minat khusus tidak pernah memandang dari segi petualangan, mereka menghindari atau mengurangi semua jenis resiko yang dihadapi. Wisata minat khusus merupakan suatu bentuk perjalanan dimana wisatawan mengunjungi suatu tempat karena memiliki minat atau tujuan khusus mengenai suatu jenis atau kegiatan yang dapat ditemui atau dilakukan di lokasi atau daerah tujuan khusus tersebut Wacik 2004.

2.4. 2 Persyaratan Wisata Minat Khusus

Berdasarkan Ko 1997 diacu dalam Samodra 2001 menyatakan pengembangan gua untuk dijadikan wisata minat khusus membutuhkan persyaratan yang lebih ketat dibandingkan dengan wisata umum seperti: 1 Melakukan kajian derajat kesulitan penelusuran dan bahaya sewaktu-waktu timbul, terutama pada musim hujan 2 Meneliti keterampilan para penelusur gua serta perlengkapan yang digunakan, termasuk self-rescue 3 Menyediakan peta gua, jika belum ada penelusur diminta untuk memetakannya 4 Mengingatkan pada para penelusur untuk senantiasa bertanggung jawab dan memenuhi kode etik penelusuran yang berlaku 5 Kejelasan sistem perijinan dan SAR oleh instansi terkait 6 Melakukan kajian berkala terhadap tingkat kerusakan dan pencemaran gua. Sedangkan menurut Ko 2001 menyatakan kriteria wisata minat khusus sebagai berikut: 1. Jumlah peminat yang sedikit 2. Wisata yang beresiko tinggi 3. Wisata yang memiliki medan tingkat kesulitan yang tinggi 4. Keadaan obyek yang masih asli 5. Memiliki perlengkapan khusus dan memiliki keterampilan tinggi. Selain itu Ko menambahkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan wisata minat khusus, peserta harus mendapatkan izin dari instansi yang berwenang, izin hanya diberikan jika persyaratan tertentu telah dipenuhi. Antara lain surat rekomendasi dari pihak yang mengenal peminta izin. Rekomendasi diberikan berdasarkan terpenuhnya etika konservasi, derajat keterampilan, kelengkapan alat, kesiapan mental dan fisik, ketersediaan dana dan pada beberapa kegiatan kesanggupan peminta rekomendasi membuat laporan. III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian