Pengamatan dan Pengukuran Kondisi Fisik Gua

3.6.2 Pengamatan dan Pengukuran Kondisi Fisik Gua

Kegiatan lapang yang dilakukan meliputi: 1. Pengambilan titik-titik koordinat masing-masing gua. Pengambilan titik koordinat dilakukan dengan menggunakan GPS Global Position System 2. Pemetaan gua dengan metode forward Gambar 1 yaitu pembaca alat dan pencatat pada sistem stasiun pengukuran pertama, seorang lagi sebagai target pada stasiun pengukuran kedua. Setelah pembacaan selesai, pembaca dan pencatat berpindah ke stasiun pengukuran kedua dan target pindah ke stasiun pengukuran ketiga. Demikian seterusnya sampai stasiun pengukuran terakhir. Untuk pengukuran pada saat pengumpulan data, dimulai dari pintu gua sampai ujung lorong atau dasar dari gua atau sampai stasiun terakhir. Grade pemetaan yang digunakan yaitu Grade III, karena peralatan yang digunakan terbatas pada kompas, pita ukur dan klinometer Posisi Awal, ▲ ▲ ▲ Posisi pengukuran berikutnya, ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ : Stasiun pengukuran : Arah pengukuran : Arah perpindahan pembaca dan target Gambar 1 Pemetaan gua dengan menggunakan metode Forward 3. Pengukuran kondisi iklim mikro gua. Iklim mikro gua yang diambil seperti suhu dan kelembaban diukur dengan menggunakan termometer digital. Pengukuran debit air dilakukan dengan metode bola pingpong Gambar 2 yaitu bola pingpong yang dialirkan dari titik awal acuan 1 Pembaca 3 4 1 2 Target 2 Pembaca 3 Target sampai titik akhir acuan dengan menghitung waktu alir sehingga dapat diketahui kecepatan arus air. Setelah itu dilakukan pengukuran lebar dan kedalaman rata-rata sungai. Gambar 2 Pengukuran debit air sungai menggunakan metode pingpong 4. Pengamatan ornamen gua yang menarik di masing-masing gua. Pengamatan dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah ornamen serta mencatat ornamen yang paling menonjol pada masing-masing gua, kemudian dilakukan pula pengamatan derajat kesulitan merayap, jongkok, berenang dan lain-lain pada setiap gua 5. Pengamataan tutupan lahan gua dilakukan dengan melihat vegetasi di sekitar gua 6. Pengamatan aksesibilitas, sarana, keamanan, Hubungan dengan wisata lain di sekitar, Kondisi sekitar kawasan, kondisi air bersih, daya dukung. 3.6.3 Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung pada pengelola yaitu Dinas Pariwisata sebagai instansi yang mengelola tempat tersebut dan masyarakat sebagai pemilik sebagian gua. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara. Data – data yang dihimpun berupa rencana dalam pengembangan obyek wisata Gua Gudawang. Sedangkan pengisian kuisioner dilakukan kepada pengunjung untuk mengetahui karakteristik pengunjung Nama, jenis kelamin, umur, asal, pendidikan terakhir, pekerjan dan jenis kegiatan wisata yang dilakukan. 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Metode Deskriptif