Gua ini memiliki atap lorong yang sangat tinggi walaupun pada mulut gua harus merangkak terlebih dahulu. Terdapat lumpur yang cukup lengket pada
mulut gua tetapi beberapa meter ke dalam lorong gua penelusur akan menemukan genangan air. Sumber air gua ini berasal dari air perkolasi. Gua ini berada di
kawasan kebun penduduk dengan tutupan lahan berupa alang-alang dan kebun rambutan. Sumber air gua ini merupakan air perkolasi. Peta Gua Si Garaan dapat
lihat pada Gambar 16. Gua Si Garaan memiliki daya tarik tersendiri karena ornamen - ornamen
yang dimiliki cukup indah dengan kondisi ornamen yang aktif dan jenis-jenis ornamennya beragam seperti stalaktit, stalakmit, pilar dan flowstone dengan
ukuran yang cukup besar. Selain ornamen – ornamen yang dimiliki, Gua Si Garaan merupakan gua yang paling banyak ditemukan fauna gua, khususnya jenis
kelelawar Gambar 17.
Gambar 17 Salah satu fauna gua Kelelawar
5.1.7 Gua Si Cayur
Gua Si Cayur memiliki panjang ± 176,96 meter dengan mulut gua vertikal. Lebar mulut gua sekitar ± 100 cm dengan batuan-batuan yang berukuran besar.
Gua ini terletak di kawasan kebun penduduk dengan tutupan lahan berupa kelapa sawit. Si Cayur merupakan gua dengan kondisi fisik yang unik dan lorong
berliku-liku yang dapat memberikan tantangan sangat menegangkan dalam melakukan penelusuran. Peta Gua Si Cayur dapat dilihat pada Gambar 18.
Pada awal memasuki Gua Si Cayur, penelusur harus melalui mulut gua vertikal yang cukup sempit sehingga posisi tubuh penelusur terjepit. Setelah
beberapa meter akan ditemukan aliran sungai dengan ornamen-ornamen gua pada kiri kanan lorong yang mengumpul dan masih dalam kondisi aktif baik stalaktit,
stalakmit maupun gourdam. Gourdam yang terdapat pada gua ini memiliki bentuk yang menarik sehingga dapat dijadikan obyek pengamatan bagi para penelusur.
Lorong-lorong yang terdapat pada gua ini berukuran sangat sempit disertai batuan tajam. Selama kegiatan penelusuran gua, penelusur gua harus melakukan kegiatan
naik turun dinding gua sehingga memberikan daya tarik tersendiri bagi gua Si Cayur.
Gambar 18 Peta tampak atas Gua Si Cayur
5.1.8 Si Elong dan Legok Picung
Gua Si Elong berada pada titik koordinat 06 27’09.5” LS dan 106
30’25.0” BT dengan tutupan lahan berupa rumpun bambu. Gua ini memiliki bentuk mulut gua vertikal dengan tinggi atap sekitar ± 2 meter. Jarak dari obyek
wisata yang telah dikembangkan mencapai. ± 2 km dan jarak dari pemukiman penduduk mencapai ± 1,5 km. Sedangkan jarak dari jalan raya Bogor-Jasinga
mencapai ± 9,5 km.
Gua Legok Picung berada pada posisi 06 27’ 09.7” LS dan 106
30’ 24.8” BTApriandi 2004. Jarak gua ini dari obyek yang telah dikembangkan mencapai
± 2 km, sedangkan dari pemukiman penduduk mencapai ± 1,5 km. Dari jalan raya Bogor-Jasinga gua ini mencapai jarak ± 10 km.
Kedua gua ini tidak dapat dimasuki dan dilakukan kajian karena keterbatasan alat yang dimiliki. Selain itu gua ini diperlukan keterampilan cukup
untuk menelusurinya karena lokasi yang cukup sulit yaitu berada di kawasan tanah yang sangat curam.
5.1.9. Si Patahunan