a. Pengambilalihan saham oleh Badan Hukum
Pengambilalihan saham dapat dilakukan oleh badan hukum. Jika badan hukum yang mengambil alih saham tersebut berbentuk Perseroan, maka
diperlukan persyaratan bahwa pengambilalihan saham harus berdasarkan keputusan RUPS, dan kuorum kehadiran dan persyaratan keputusan RUPS
telah sesuai dengan ketentuan. Pada Pasal 125 ayat 4 disebutkan bahwa pengambilalihan yang dilakukan oleh badan hukun berbentuk Perseroan,
Direksi sebelum melakukan perbuatan hukum pengambilalihan harus berdasarkan keputusan RUPS yang memenuhi kuorum kehadiran dan
ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS. Tanpa keputusan RUPS, pengambilalihan saham yang dilakukan oleh Direksi adalah
cacat hukum. Ketentuan kuorum diatur sebagaimana dituangkan dalam Pasal 89 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3.
b. Pengambilalihan saham oleh Orang Perseorangan Pengambilalihan saham oleh orang perorangan adalah
pengambilalihan yang dilakukan oleh perusahaan perseorangan. Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki dan
dikelola oleh seorang pengusaha dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan.
Ketentuan dan peraturan perundang-undangan mengenai pengambilalihan saham di bawah UUPT diatur dalam Peraturan Pemerintah No.
27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Saham Perseroan Terbatas. Dalam Ketentuan Umum Pasal 1, pengambilalihan diartikan
sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh maupun sebagian besar saham
perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. Pengertian sebagian besar dalam hal ini meliputi baik lebih
besar dari 50 lima puluh persen saham maupun suatu jumlah tertentu yang menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih besar dari daripada kepemilikan
saham dari pemegang saham lainnya. Pelaksanaan detail pengambilalihan diatur pada Bab III Bagian Ketiga
mengenai Pengambilalihan diatur dari Pasal 26 sampai dengan pasal 32. Namun Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1998 ini masih mengacu pada Undang
Undang Perseroan Terbatas yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, undang undang mana belum mengatur
secara rinci ketentuan tentang rancangan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan saham perseroan terbatas.
Bagi Perseroan pemegang IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT, pemindahtangan IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT dimungkinkan terjadi apabila
pengambilalihan saham mencapai lebih dari 50 lima puluh persen dan mendapat ijin tertulis dari Menteri Kehutanan.
6. Pemindahtanganan IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT