Perusahaan Swasta Bentuk Perseroan Terbatas

pendaftaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Perubahan Anggaran Dasar status perseroan yang tertutup menjadi perseroan terbuka mulai berlaku sejak tanggal efektif pernyataan pendaftaran yang diajukan kepada lembaga pengawas di bidang pasar modal bagi perseroan publik, atau dilaksanakan penawaran umum bagi Perseroan yang mengajukan pernyataan pendaftaran kepada lembaga pengawas di bidang pasar modal untuk melakukan penawaran umum saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

c. Perusahaan Swasta

Perusahaan Swasta adalah suatu perseroan dimana seluruh modalnya diperoleh dari orang-orang atau badan-badan non Pemerintah. Pada umumnya semua subyek hukum yang dapat bertindak atau orang perorangan yang cakap bertindak dalam hukum dan atau badan hukum mandiri yang tidak dikecualikan berdasarkan pada peraturan perundangan tertentu 31 dapat membeli atau memiliki saham dalam suatu perseroan terbatas. Syarat- syarat menjadi pemegang saham perseroan diatur dalam Anggaran Dasarnya 31 Dalam hal tertentu misalnya dalam kerangka undang undang penanaman modal, pihak-pihak, baik individu asing maupn badan hokum asing dibatasi kepemilikan sahamnya dalam perseroan bahkan dalam ketentuan undang undang perbankan misalnya untuk menjadi pemegang saham perseroan dalam bidang usaha perbankan, yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan dan lulus uji kelayakanfit and proper test dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepemilikan saham pada perseroan swasta harus mengikuti ketentuan- ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perseroan sebagai badan hukum memiliki modal dasar, yakni jumlah modal yang disebutkan atau dinyatakan dalam Akta Pendirian atau AD Perseroan. Modal dasar tersebut, menurut Yahya Harahap, terbagi dalam saham yang dimasukkan para pemegang saham dalam status mereka sebagai anggota perseroan dengan jalan membayar saham tersebut kepada Perseroan 32 . Besarnya modal dasar perseroan, menurut UUPT Tahun 2007 adalah terdiri atas seluruh nilai nominal saham Pasal 31 ayat 1, atau paling sedikit Rp 50.000.000 Pasal 32 ayat 1. Dan paling sedikit 25 dari modal dasar tersebut harus ditempatkan dan disetor penuh Pasal 33 ayat 1. Namun ketentuan modal dasar tersebut tidak menutup kemungkinan adanya peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang mengatur modal perseroan terdiri atas saham tanpa nilai nominal Pasal 31 ayat 2, atau adanya undang- undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu yang dapat menentukan jumlah minimum modal perseroan yang lebih besar daripada ketentuan modal dasar tersebut Pasal 32 ayat 2.

d. Perusahaan BUMN