Pengertian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman IUPHHK-HT

Hutan Tanaman Industri HPHTI. Tujuan pembangunan Hutan Tanaman Industri HTI berdasarkan ketentuannya adalah untuk : a. Menunjang pengembangan industri hasil hutan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dan devisa b. Meningkatkan produktifitas lahan dan kualitas lingkungan hidup c. Memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha Melalui pembangunan HTI terjadi proses pergeseran kegiatan rehabilitasi kawasan hutan yang semula hanya sekedar meningkatkan produktivitas hutan yang telah rusak berkembang menjadi penyeimbang pasokan dan kebutuhan bahan baku kayu industri kehutanan. Hutan tanaman dibangun untuk mampu menyediakan pasokan kayu bagi industri kehutanan, sekaligus merehabilitasi kawasan yang tidak produktif secara simultan dalam skala besar.

a. Pengertian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman IUPHHK-HT

Timbulnya konsep pembangunan HTI di Indonesia tidak terlepas dari meningkatnya angka degradasi hutan dan meningkatnya ketimpangan antara supply bahan baku dengan kebutuhan industri kehutanan. Sebagai negara pemilik kawasan hutan alam tropis, Pemerintah berkomitmen untuk tetap menjadi salah satu negara yang menguasai pangsa pasar kayu internasional. Komitmen itu perlu didukung dengan pengembangan industri kehutanan yang berbasis sumberdaya hutan secara lestari. Sektor kehutanan memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk mewujudkan hal tersebut karena luasan hutan hampir sepertiga keseluruhan luas daratan Indonesia. Keterbatasan kemampuan hutan alam mengharuskan Pemerintah membuat konsep pembangunan kehutanan yang lebih sesuai dengan perkembangan kebutuhan industrialisasi kehutanan ke depan 60 . Mengingat usaha pembangunan Hutan Tanaman Industri bersifat padat investasi dengan orientasi usaha jangka panjang, maka pemerintah mengembangkan struktur investasi ini dengan cara sharing resiko antara swasta dan pemerintah melalui pemberian pinjaman lunak dengan suku bunga 0 sebesar 32,5 dan pinjaman sebesar 32,5 dengan suku bunga komersial dari sumber Dana Reboisasi DR. Modal lain sebesar 35 sisanya merupakan modal swasta sendiri 60 dari 35 = 21 dan modal BUMN dalam bentuk Penyertaan Modal Pemerintah 40 35 = 12 . Penyaluran dana pinjaman tersebut harus dalam bentuk perusahaan HPHTI patungan antara pemerintah, melalui BUMN dengan swasta. Istilah HPHTI kemudian berubah menjadi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman IUPHHK-HT. Pada Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan, yang kemudian diubah dengan PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, istilah HPHTI bersama-sama dengan HPH tidak lagi ditemukan. Yang ada adalah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman IUPHHK-HT. 60 Untung Iskandar dkk, op.cit., hal. 15. Berdasarkan PP No 6 Tahun 2007 tersebut, Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman IUPHHK-HT adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan tanaman pada hutan produksi melalui kegiatan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pemasaran. Dari pengertian ini IUPHHK-HT merupakan izin untuk memanfaatkan kayu di hutan produksi dengan kegiatan berupa penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran. Produksi izin usaha ini adalah kayu dari kegiatan penanaman hutan produksi.

b. Cara Perolehan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman IUPHHK-HT