Modal Dasar dan Faktor Dominan

F. Modal Dasar dan Faktor Dominan

1. Modal Dasar

Modal Dasar PMII adalah:

1) PMII merupakan organisasi kemahasiswaan atau organisasi pemuda yang eksistensinya dijamin oleh UUD 1945 dan karena itu menjadi aset bangsa dalam melakukan proses pembinaan, dan pengembangan generasi muda khususnya mahasiswa.

2) NDP sebagi prinsip ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah merupakan sumber motivasi dan inspirasi pergerakan, sekaligus sebagai pendorong, penggerak dan landasan berpijak dalam kehidupan pribadi insan PMII.

3) Mempunyai keterikatan dan tangung jawab dengan seluruh masyarakat bangsa Indonesia yang menganut sistem berfikir keagamaan, dan kemasyarakatan yang sama yaitu Aswaja dan sistem kebangsaan.

4) Kepeloporan dan kepatriotismenya dalam menegakkan dan membela agama, pancasila dan UUD 1945 dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, PMII sebagai 4) Kepeloporan dan kepatriotismenya dalam menegakkan dan membela agama, pancasila dan UUD 1945 dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, PMII sebagai

5) Jumlah dan persebaran anggota PMII yang berada di seluruh wilayah Indonesia sebagai sumber daya insani yang potensial. Dengan kemapanan struktur organisasi dari tingkat pusat sampai daerah, maka sosialisasi nilai dan gagasan serta kewajiban dapat berjalan secara efektif dan efisien.

6) Ketakwaan kepada Allah SWT merupkan acuan dasar dan sekaligus menjadi inspirasi bagi peningkatan kualitas diri menuju kesempurnaan hidup manusia sebagai hamba Allah SWT.

7) Jumlah dan mulai tersebarnya profesi alumni PMII merupakan bagian potensi bagi pengembangan organisasi dan masyakarakat.

8) Tipologi kader yang beragam pada warga PMII merupakan modal utama dalam menyusun Renstra gerakan PMII. Setidaknya, ada lima tipologi dan kecendrungan warga PMII. Pertama, intelektual baik akademik (scholar) maupun organic (analis/praktis). Kedua, gerakan masa (student movement), baik yang menggunakan baju organisasi maupun organ gerakan lainnya. Ketiga, advokasi sosial baik yang intens dengan pendampingan sosial, maupun advokasi wacana. Keempat, politisasi baik keterlibatan dalam panggung konstalasi politik, maupun persinggungan dengan dunia politisi. Kelima, kecenderungan professional dan entrepreneur. Hanya saja persebaran tipologi kader ini tidak merata, sehingga cenderung ada disparitas antara satu cabang dengan yang lainnya.

2. Faktor Dominan

Dalam menggerakan dan memanfaatkan modal dasar untuk mencapai tujuan PMII dengan landasan serta untuk mencapai tujuan PMII dengan landasan serta asas-asas di atas, perlu diperhatikan faktor-faktor dominan berikut:

1) Ideologi yang dianut PMII merupakan aspek dominan dari organisasi PMII yang berisi pandangan hidup, cita-cita serta sistem nilai yang memberikan arah terhadap tingkah laku dari setiap anggota PMII. PMII berakidah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan atas dasar kaidah itulah PMII dengan penuh kesadaran berideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Akidah dan ideologi tersebut merupakan faktor pendorong dan penggerak dalam proses pembinaan pengembangan dan perjuangan organisasi sekaligus sebagai dasar berpijak dalam menghadapi proses perubahan dan goncangan-goncangan di tengah masyarakat. Pandangan terhadap Islam inklusif dan paradigma kritis transformatif dalam membangun masyarakat, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam diri PMII. Pola pandangan keagamaan ini, merupakan faktor dominan yang dimiliki PMII dalam rangka pengembangan mendatang.

2) Komunitas Islam Ahlussunah wal Jama’ah sebagai kelompok masyarakat terbesar Indonesia merupakan wahana dan tempat pengabdian yang jelas bagi PMII.

3) Jumlah anggota PMII yang setiap tahunnya bertambah dengan kuantitas yang cukup besar merupakan faktor strategis yang menentukan usaha pembinaan generasi muda dalam proses pelahiran kepemimpinan organisasi.

4) Jumlah alumni yang setiap tahunnya bertambah, sejak berdirinya PMII tahun 1960 tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan bergerak di berbagai profesi dan disiplin ilmu yang mengabdi pada agama, masyarakat dan negara.

5) Sumber dana dan fasilitas yang tersebar di berbagai komunitas dan kelompok terutama umat Islam merupakan aset yang perlu dikoordinir. Oleh karena itu PMII harus mampu menjalin hubungan organisasi yang saling bermanfaat dan memberikan nilai lebih antara keduanya yang pada akhirnya PMII mempunyai sumber dana secara mandiri.