Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
4.6. Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
Pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis sebagian besar dilakukan dengan menggunakan mesin mulai dari pucuk yang layu dicurahkan melalui sebuah lubang persegi empat ke dalam Green Leaf Sifter (GLS). GLS berfungsi untuk memisahkan pucuk dari benda asing dengan cara diayak. Setelah pucuk bebas dari benda asing, lalu pucuk dihancurkan dan dipotong oleh mesin Barbara Leaf Conditioner (BLC) dengan ukuran masih kasar. Hasil gilingan dari BLC diteruskan ke mesin Crushing Tearing Curling (CTC) yang berfungsi untuk memotong, menyobek, dan menggulung daun. CTC terdiri atas tiga mesin CTC I, CTC II, CTC III.
Proses oksidasi enzimetis membuat teh yang telah digiling dari mesin CTC mengalami perubahan warna dari hijau tua menjadi coklat tua. Setelah itu bubuk teh dihamparkan pada mesin Fermenting Unit (FU) dengan tebal hamparan 6 cm sampai 10 cm. FU dilengkapi dengan spiral yang berfungsi Proses oksidasi enzimetis membuat teh yang telah digiling dari mesin CTC mengalami perubahan warna dari hijau tua menjadi coklat tua. Setelah itu bubuk teh dihamparkan pada mesin Fermenting Unit (FU) dengan tebal hamparan 6 cm sampai 10 cm. FU dilengkapi dengan spiral yang berfungsi
Lama proses oksidasi enzimetis ditentukan oleh Green Dhool Test yaitu suatu pengujian untuk menilai rasa, aroma, dan warna air seduhan sebagai penentu lama proses yang optimal. Proses oksidasi enzimatis berlangsung selama 60 menit sampai 100 menit dengan hasil akhir menunjukkan perubahan pada warna bubuk teh dari hijau berangsur menjadi coklat kehitaman.
4.6.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
Sebagian besar persepsi responden pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis terhadap permasalahan analisis pekerjaan, kondisi kerja dan kinerja menunjukkan penilaian cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 23, 24 dan 25.
Tabel 23. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
Indikator Permasalahan
Skor Rataan
Penilaian
Pedoman atau petunjuk kerja telah ada
4 Setuju
Pedoman kerja sudah jelas
Setuju
Tugas dan tanggung jawab kerja sudah jelas
3 Cukup setuju
Pedoman kerja telah sesuai dengan 3 Cukup setuju pengetahuan, kemampuan dan keahlian Atasan telah memberikan bimbingan dalam
3,38 Cukup setuju melaksanakan pekerjaan Tugas dan tanggung jawab telah sesuai
3 Cukup setuju dengan kemampuan dan keahlian Tugas dan kewajiban telah dilaksanakan
3 Cukup setuju sesuai dengan pedoman kerja
Kemampuan dan keterampilan telah sesuai 3,13 Cukup setuju dengan pekerjaan Pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki
3,63 Setuju sudah memenuhi kualifikasi pekerjaan Kemampuan untuk menangkap adanya
3 Cukup setuju penyimpangan atau hambatan dengan segera mengambil keputusan Pelatihan dan kursus telah rutin dilakukan
3 Cukup setuju
Pelatihan dan kursus telah sesuai dengan 3 Cukup setuju tugas dan pekerjaan
Rata-rata 3,27 Cukup setuju
Pelatihan dan kursus untuk unit penggilingan dan oksidasi enzymatis pada tahun 2007 baru dilakukan satu kali yaitu pelatihan penyegaran (internal) pada bulan Februari yang berkaitan dengan Good
Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Pelatihan penyegaran dimaksudkan untuk mengevaluasi kembali tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing karyawan.
4.6.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan
Persepsi responden terhadap kondisi kerja pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis dinilai cukup baik. Hal tersebut berdasarkan rata-rata nilai skor rataan yaitu sebesar 3,21. Rincian nilai skor rataan dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel. 24. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan di Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
Indikator Permasalahan
Skor Rataan
Penilaian
Kelengkapan sarana telah memadai
Setuju
Kondisi dan lingkungan kerja mendukung 3,5 Setuju pekerjaan dan tugas yang dilakukan Lembur dilakukan jika produksi meningkat
3 Cukup setuju
Rotasi pekerjaan antar karyawan telah sesuai
3 Cukup setuju
Jumlah karyawan telah sesuai
Cukup setuju
Pada saat produksi meningkat diperlukan 2,63 Cukup setuju tambahan karyawan Penempatan kerja telah sesuai dengan
3,88 Cukup setuju kemampuan, keahlian dan pendidikan Hubungan kerjasama antara karyawan
3 Setuju dengan atasan telah dilakukan dengan baik
Rata-rata 3,21 Cukup setuju
Berdasarkan hasil nilai skor rataan nilai terendah terdapat pada kurangnya jumlah karyawan pada saat produksi meningkat yang mengharuskan karyawan kerja lembur. Walaupun sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin namun karena kendala teknologi mesin yang belum begitu canggih, sehingga masih perlu dilakukan pengawasan terhadap mesin setiap saat. Pengawasan dilakukan setiap jam dengan cara gilir jaga masing-masing karyawan mendapat giliran jaga sebanyak dua jam secara bergantian, karena kondisi ruangan yang tidak memungkin karyawan dalam waktu lama berada di dalam ruangan yang bising. Dengan adanya gilir jaga diharapkan produktivitas kerja karyawan tetap optimal.
4.6.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja
Tabel 25. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
Indikator Permasalahan
Skor Rataan
Penilaian
Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja
Tidak setuju Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan
3 Cukup setuju dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian
2,38 Tidak setuju tugas Beban kerja telah sesuai dengan kemampuan
3 Cukup setuju Evaluasi beban kerja telah dilakukan
Setuju
Kemampuan adaptasi terhadap perubahan 3 Cukup setuju dan ide-ide baru Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan
Setuju
Kemampuan mengenali masalah dan mencari 3 Cukup setuju solusi Ketelitian dalam menjaga kualitas pekerjaan
3 Cukup setuju Kemampuan membuat keputusan yang tepat
3 Cukup setuju dalam bekerja
Rata-rata 3,01 Cukup
setuju
Skor rataan menunjukkan penilaian karyawan terhadap jam kerja tidak sesuai dengan beban kerja karyawan. Pada unit penggilingan proses produksi dijalankan dengan mesin yang setiap saat harus selalu dalam pengawasan agar tidak terjadi kendala atau kerusakan mesin yang dapat menghambat pengolahan teh. Sedangkan kondisi pabrik berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kepada mandor penggilingan dan oksidasi enzymatis, karyawan merasakan kondisi kerja sangat bising karena sebagian besar pekerjaan dijalankan oleh mesin.
4.6.4. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
Sebagian besar pekerjaan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis dilakukan oleh mesin. Kondisi tersebut menyebabkan suasana kerja yang kurang nyaman bagi karyawan, karena adanya suara bising dari mesin, sehingga karyawan merasa beban kerjanya cukup berat. Pada unit ini diperlukan karyawan yang memiliki kemampuan mengoperasikan dan pengetahuan tentang mesin sehingga proses oksidasi dapat berjalan dengan baik.
4.6.5. Pengukuran Beban Kerja I
Pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin sehingga karyawan hanya bertugas untuk mengawasi jalannya mesin agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada saat bahan baku diatas standar minimum rata-rata yaitu kurang dari ±12.000 kg maka digunakan dua line mesin sedangkan untuk produksi dibawah ±12.000 kg hanya digunakan satu line mesin. Berdasarkan rata-rata produksi basah dua triwulan pertama pada tahun 2007 maka mesin yang digunakan yaitu satu line mesin. Hal tersebut dengan memperhitungkan jumlah kapasitas bahan bakar (ADO) yang digunakan mesin yaitu sebesar 250 kg basah per 60 liter. Maka untuk mengoptimalkan penggunakan mesin maka digunakan satu line mesin dengan demikian efektifitas kerja karyawan akan juga akan optimal. Rincian mengenai deskripsi pekerjaan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel. 26. Pengukuran Beban Kerja I
No Rincian Tugas Produk/Hasil Frekuensi dalam 1 Tahun
1. Mengoperasikan mesin Mesin dapat berjalan 290 kali penggilingan sesuai dengan sebagaimana harusnya skema giling yang telah ditetapkan 2. Melaksanakan pekerjaan
Menghasilkan daun teh 2030kali penggilingan, pengayakan
yang sesuai dengan dan oksidasi enzymatis
standar
sesuai dengan skema giling yang ditetapkan agar diperoleh firing order yang tepat 3. Menjaga, memelihara,
Mesin, ruang dan alat-alat 290 kali merawat mesin dan fasilitas menjadi bersih giling serta memelihara kebersihan dan hygienitas ruang dan alat 4. Menangani limbah diruang
Ruangan terhindar dari 2030 kali giling sesuai dengan
limbah debu
standar 5. Bertanggung jawab kepada
Laporan kepada mandor 1160 kali Mandor penggilingan dan
penggilingan dan oksidasi oksidasi enzymatis
enzymatis
4.6.6 . Pengukuran Beban Kerja II Rincian proses penggilingan dan oksidasi enzymatis mulai dari memeriksa mesin penggilingan dan oksidasi enzymatis sebanyak satu kali dalam satu hari, mengoperasikan mesin satu kali per hari, mengamati jalannya proses penggilingan dan oksidasi enzymatis sebanyak tujuh kali per hari berarti setiap saat mesin harus selalu diawasi, mengambil sampel hasil penggilingan untuk diserahkan kepada bagian uji mutu teh sebanyak tiga kali per hari, menjaga kebersihan ruangan, alat dan mesin sebanyak sebanyak satu kali per hari yaitu setelah proses penggilingan dan oksidasi enzymatis selesai, menangani limbah debu yang dapat mencemari proses hygienitas enzymatis setiap jam per hari serta laporan tanggung jawab kepada mandor penggilingan dan oksodasi enzymatis sebanyak empat kali per hari yaitu laporan sampel bubuk teh dan laporan akhir atas keseluruhan jumlah produksi pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis. Rincian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.6.7. Pengukuran Beban Kerja III Unit penggilingan dan oksidasi enzymatis memiliki lima karyawan yang terdiri dari empat KHT dan satu KHL. Berdasarkan perhitungan PBK III maka dapat diketahui jumlah beban kerja pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis yaitu sebesar 4750. Berdasarkan jumlah beban kerja tersebut maka dapat diketahui jumlah karyawan yang efektif dengan perhitungan sebagai berikut: Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis = 4750 = 2,33
Nilai 2,33 dilakukan pembulatan menjadi dua. hal tersebut berarti bahwa pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis jumlah karyawan yang efektif dan efisien sebanyak dua orang. Oleh karena itu unit penggilingan dan oksidasi enzymatis memiliki kelebihan karyawan sebanyak tiga orang. Rincian mengenai beban kerja dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Pengukuran Beban Kerja III
No.
Produk/
Beban Kerja
Hasil
1. Mesin dapat berjalan dengan baik
2. Menghasilkan bubuk daun teh yang
sesuai dengan standar 3. Mesin, ruang dan alat-alat menjadi
bersih 4. Ruangan terhindar dari limbah debu
5. Laporan kepada mandor
penggilingan dan oksidasi enzymatis
Jumlah 4750