Unit Pengeringan

4.7. Unit Pengeringan

Unit pengeringan bertujuan untuk menghentikan proses oksidasi enzimatis, membunuh mikroorganisme, dan menurunkan kadar air hingga 2,5% sampai 3%. Proses pengeringan dilakukan selama 15 menit sampai 18 menit menggunakan mesin Fluidized Bed Dryer (FBD) yang memiliki tujuh seksi dengan enam tray dan satu cooling fan (kipas pendingin). Udara panas dialirkan masuk ke dalam tray dengan suhu antara 100°C sampai 120 ºC sedangkan suhu yang keluar dari FBD (outlet) berkisar antara 80ºC sampai 105ºC.

Mesin lain yang digunakan pada proses pengeringan adalah Heat Exchanger (HE) yang berfungsi menghasilkan udara panas bersih yang bercampur dengan udara segar dari ruangan. Udara kotor dibuang melalui ducting (lorong). Bubuk teh hasil pengeringan berwarna hitam mengkilat, kering dan tidak menggumpal serta memiliki aroma yang khas.

4.7.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan

Persepsi responden terhadap permasalahan analisis pekerjaan di unit pengeringan menunjukkan skor rataan pada penilaian cukup baik. Hal tersebut berdasarkan pada penilaian skor rataan sebesar 3,22. nilai skor rataan dapat dilihat pada Tabel 28. Penilaian terendah terdapat pada kurangnya pengetahuan, kemampuan dan keahlian karyawan karena pelatihan yang tidak rutin dilakukan. Hal tersebut akan berdampak pada tugas dan tanggung jawab kerja karyawan yang belum dapat dilaksanakan dengan baik.

Tabel 28. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Pengeringan

Indikator Permasalahan

Skor Rataan

Penilaian

Pedoman atau petunjuk kerja telah ada

Setuju

Pedoman kerja sudah jelas

4 Setuju

Tugas dan tanggung jawab kerja sudah jelas

3 Cukup setuju

Pedoman kerja telah sesuai dengan 3 Cukup setuju pengetahuan, kemampuan dan keahlian Atasan telah memberikan bimbingan dalam

3,33 Cukup setuju melaksanakan pekerjaan Tugas dan tanggung jawab telah sesuai

3 Cukup setuju dengan kemampuan dan keahlian

Tugas dan kewajiban telah dilaksanakan 3 Cukup setuju sesuai dengan pedoman kerja Kemampuan dan keterampilan telah sesuai

3,67 Setuju dengan pekerjaan Pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki

3 Cukup setuju sudah memenuhi kualifikasi pekerjaan Kemampuan untuk menangkap adanya

3 Cukup setuju penyimpangan atau hambatan dengan segera mengambil keputusan Pelatihan dan kursus telah rutin dilakukan

3 Cukup setuju

Pelatihan dan kursus telah sesuai dengan 3 Cukup setuju tugas dan pekerjaan

Rata-rata 3,22 Cukup setuju

4.7.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan Tabel 29. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi

Pekerjaan di Unit Pengeringan

Indikator Permasalahan

Skor Rataan

Penilaian

Kelengkapan sarana telah memadai

3 Cukup setuju

Kondisi dan lingkungan kerja mendukung 2 Tidak setuju pekerjaan dan tugas yang dilakukan Lembur dilakukan jika produksi meningkat

3 Cukup setuju

Rotasi pekerjaan antar karyawan telah 3 Cukup setuju sesuai Jumlah karyawan telah sesuai

3 Cukup setuju

Pada saat produksi meningkat diperlukan 2,3 Tidak setuju tambahan karyawan Penempatan kerja telah sesuai dengan

3 Cukup setuju kemampuan, keahlian dan pendidikan Hubungan kerjasama antara karyawan

3,67 Setuju dengan atasan telah dilakukan dengan baik

Rata-rata 2,87 Cukup setuju

Pada persepsi responden terhadap permasalahan kondisi pekerjaan, karyawan menilai kondisi dan lingkungan kerja tidak mendukung karena mesin pengeringan mengeluarkan suhu udara yang cukup panas. Begitu pula terhadap penambahan jumlah karyawan pada Pada persepsi responden terhadap permasalahan kondisi pekerjaan, karyawan menilai kondisi dan lingkungan kerja tidak mendukung karena mesin pengeringan mengeluarkan suhu udara yang cukup panas. Begitu pula terhadap penambahan jumlah karyawan pada

4.7.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja

Tabel 30. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Pengeringan

Indikator Permasalahan

Skor Rataan

Penilaian

Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja

Cukup setuju

Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan 3 Cukup setuju dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian

3 Cukup setuju tugas Beban kerja telah sesuai dengan

3,67 Setuju kemampuan Evaluasi beban kerja telah dilakukan

3 Cukup setuju

Kemampuan adaptasi terhadap perubahan 3 Cukup setuju dan ide-ide baru Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan

4 Setuju

Kemampuan mengenali masalah dan 3 Cukup setuju mencari solusi Ketelitian dalam menjaga kualitas

3,33 Cukup setuju pekerjaan

Kemampuan membuat keputusan yang 3 Cukup setuju tepat dalam bekerja

Rata-rata 3,17 Cukup setuju

Karyawan menilai jam kerja belum sesuai dengan beban kerja. Hal tersebut berkaitan pula dengan kondisi kerja yang tidak nyaman sehingga karyawan merasa beban kerjanya berat walaupun sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin. Kondisi pada unit pengeringan hampir sama dengan unit penggilingan dan oksidasi enzymatis dimana karyawan merasa beban kerja yang diberikan cukup berat karena pengaruh kondisi teknologi mesin yang masih belum cukup canggih.

4.7.4. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Pengeringan

Penggunaan mesin-mesin pada unit pengeringan menyebabkan kondisi kerja tidak nyaman dan tidak sehat bagi karyawan karena pada unit pengeringan mesin mengeluarkan suara bising dan suhu udara yang panas sehingga karyawan merasa beban kerjanya cukup berat. Kondisi demikian menyebabkan kinerja karyawan tidak optimal dan tujuan perusahaan dapat terhambat.

4.7.5. Pengukuran Beban Kerja I

Tabel. 31. Pengukuran Beban Kerja I

No Rincian Tugas

Frekuensi dalam 1 Tahun 1. Memasukkan teh oksidasi Menghentikan proses

Produk/Hasil

870 kali enzymatis ke mesin

oksidasi enzymatis,

pengering,

membunuh

mengumpulkan dan

mikroorganisme dan

mengirimkan hasil menurunkan kadar air keringan ke bagian sortasi 2,5-3% 2. Mengendalikan

Mengatur udara panas 870 kali temperatur inlet dan outlet yang akan dialirkan 3. Menjaga kebersihan dan

Menghasilkan bubuk teh 290 kali hygienitas mesin atau

yang hygienis dan

alat-alat dan ruangan

berkualitas baik

4. Menangani limbah debu Ruangan terhindar dari 870 kali pengeringan sesuai

limbah debu

dengan standar 5. Bertanggung jawab

Laporan kepada mandor 2030 kali kepada Mandor

pengeringan

pengeringan

Unit selanjutnya setelah unit penggilingan dan oksidasi yaitu unit pengeringan. Di unit pengeringan daun teh akan mengalami beberapa proses, diantaranya yaitu dihentikannya proses oksidasi enzymatis, membunuh mikroorganisme dan menurunkan kadar air 2,5% sampai 3%. Proses ini dilakukan oleh mesin dalam suhu 100°C hingga 120 ºC hingga tercapai standar mutu teh yang baik.

4.7.6. Pengukuran Beban Kerja II

Rincian pada proses pengeringan mulai dari proses mengamati jalannya mesin pengeringan sebanyak tiga kali per hari, mengendalikan temperatur inlet dan outlet tiga kali per hari, menjaga kebersihan dan hygienitas ruangan, alat-alat dan mesin sebanyak satu kali per hari sesudah proses produksi. Menangani limbah debu dari proses pengeringan sebanyak tiga kali per hari serta bertanggung jawab kepada mandor pengeringan sebanyak tujuh kali per hari, rincian PBK II terdapat pada Lampiran 3.

4.7.7. Pengukuran Beban Kerja III

Unit pengeringan memiliki jumlah karyawan sebanyak lima orang yang terdiri dari tiga KHT dan dua KHL. Untuk mengetahui Unit pengeringan memiliki jumlah karyawan sebanyak lima orang yang terdiri dari tiga KHT dan dua KHL. Untuk mengetahui

Unit Pengeringan = 8120 = 4 2030

Berdasarkan beban kerja sebanyak 8120 maka dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang efektif dan efisien sebanyak empat orang. Berarti unit pengeringan memiliki kelebihan jumlah karyawan sebanyak satu orang. Rincian PBK III terdapat pada tabel berikut.

Tabel. 32. Pengukuran Beban Kerja III No.

Produk/

Beban Kerja

Hasil

1. Menghentikan proses oksidasi

enzymatis, membunuh mikroorganisme dan menurunkan kadar air 2,5-3%

2. Mengatur udara panas yang akan dialirkan 3. Menghasilkan bubuk teh yang

berkualitas baik 4. Ruangan terhindar dari limbah debu

5. Laporan harian

Jumlah 8120

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25