Prosedur Kerja Stressing

3.3. Prosedur Kerja Stressing

3.3.1. Pekerjaan Instalasi

Pemasangan strand mengikuti pekerjaan pembesian balok. Tahapan pekerjaan pemasangan strand adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan scaffolding

2. Pemasangan formwork / bekisting

3. Pemasangan tulangan memanjang balok

4. Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari dasar bekisting balok ke as tendon atau bagian bawah tendon. Titik ordinat tersebut ditandai / marking dengan menggunakan cat atau spidol.

5. Memasang support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser / sengkang berdasarkan posisi yang telah dimarking

6. Menyambung duct sesuai dengan tipe dan panjang tendon yang direncanakan dengan menggunakan coupler duct dan cloth tape

7. Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke support bar dengan menggunakan kawat ikat.

8. Memasang casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang terlebih dahulu pada box casting yang terbuat dari multiplek

9. Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel merupakan tambahan penulangan pada saat stressing

10. Menyambung duct ke casting dengan menggunakan cloth tape. Cloth tape berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct

11. Memasukkan strand kedalam duct dengan cara menusuk strand satu persatu dari arah angkur mati ke arah angkur hidup hingga tercapai jumlah strand sesuai dengan rencana. Untuk tendon panjan > 50 meter maka strand dapat dimasukkan melalui tengah bentang

12. Memasang u-plate untuk angkur mati tipe u. Sedangkan untuk angkur mati tipe-h dapat langsung dipasang sesuai dengan posisi dalam gambar kerja

13. Memasang grout vent dan pe grout untuk lubang inlet / outlet saat grouting

14. Pembuatan stressing pocket (lubang untuk stressing) berdasarkan ukuran dan tipe tendon stressing

15. Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress dan kelengkapan aksesorisnya

16. Persetujuan dari kontraktor / konsultan, kemudian pengecoran

3.3.2. Pekerjaan Stressing

1. Ijin pelaksanaan stressing dari Main kontraktor dengan dilampiri hasil pengujian kuat tekan beton.

2. Pembongkaran bekisting pada stressing pocket hingga posisi casting terbuka dan benar-benar bersih dari sisa-sisa pengecoran

3. Persiapan peralatan stressing pada titik-titik penarikan dan lampu penerangan jika stressing dilakukan pada malam hari atau pada area yang kurang terang

4. Pemasangan platform stressing dan penggantung jack

5. Pemasangan anchor block sesuai dengan tipe tendon

6. Memasang wedges / baji pada lubang-lubang anchor block. Wedges terlebih dahulu dilumuri dengan grease / gemuk.

7. Memasang chair dibelakang anchor block agar posisi wedges bebas pada saat penarikan

8. Stressing jack dipasang dan dirapatkan kearah casting sehingga posisi casting, anchor head dan stressing head rapat.

Gambar 3.12. Pekerjaan persiapan pra stressing

9. Mempersiapkan form-form pencatatan hasil penarikan, alat tulis dan kalkulator. Kemudian menghubungkan hydraulic pump dengan power listrik untuk pelaksanaan stressing

10. Selama stressing dicatat pembacaan manometer dan perpanjangan strand yang terjadi pada formulir stressing.

11. Data yang tercatat dibandingkan dengan perhitungan teoritis dan ada batasan bahwa deviasi terhadap teoritis tidak boleh lebih (+) atau kurang (-) dari 7%.

12. Jika terjadi deviasi kurang dari (-) 7%, maka llangsung diadakan penarikan ulang tanpa melepas / menghilangkan gaya yang sudah ada. Dan jika terjadi deviasi lebih besar dari (+) 7%, maka hasil stressing akan digambarkan pada sebuah grafik untuk melihat penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.

13. Hasil pencatatan stressing akan diserahkan kepada pihak konsultan pengawas untuk dievaluasi dan pekerjaan selanjutnya baru dapat dilaksanakan setelah pekerjaan stressing disetujui dan diterima oleh pengawas.

14. Pekerjaan selanjutnya adalah menutup anchor block / barrel dengan adukan semen untuk persiapan pekerjaan grouting.

3.3.3. Stressing Method

anchor anchor head

baji

Pemasangan anchor head dan baji drat

dongkrak

Penyetelan dongkrak

Stressing

Proses pengikatan baji drat

Gambar 3.13. Metode stressing

3.3.4. Pekerjaan Grouting

Grouting adalah proses pengisian rongga udara antara strand dengan duct dan rongga pada bagian dalam casting dengan bahan grout. Tujuannya adalah untuk menjaga bahaya korosi juga untuk mengikat strand dengan beton disekelilingnya menjadi satu kesatuan. Digunakan campuran semen dengan air dan ditambahkan non shrinkage additives.

1. Ijin pelaksanaan grouting

2. Persiapan material grouting diantaranya semen PC, air bersih dan additive. Banyaknya material disesuaikan dengan komposisi yang telah disetujui

3. Persiapan lubang-lubang inlet dan outlet serta membersihkan jika ada sumbatan pada lubang tersebut

4. Air dimasukkan kedalam mixer, disusul semen PC dan additive kemudian diaduk hingga mencapai campuran yang homogen.

5. Grout pump dihubungkan dengan lubang inlet dengan menggunakan hose dan selang grouting

6. Mortar grouting dipompa kedalam tendon melalui lubang inlet hingga keluar melalui lubang outlet benar-benar kental lalu tutup lubang tersebut beberapa saat.

Gambar 3.14. Proses grouting PC U girder

7. Setelah tekanan pada manometer grout pump mencapai 5 Mpa, tekuk PE grout pada lubang inlet dan ikat dengan kawat ikat sehingga rapat

8. Setelah hasil grouting diterima maka strand pada stressing lenght dapat dipotong setelah 12 jam

Gambar 3.15. Pemotongan kabel strand

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124