Alasan pemilihan PC U Girder

3.5.1. Alasan pemilihan PC U Girder

Precast Concrete U girder merupakan desain bentuk girder yang masih baru digunakan pada bangunan structural jembatan di Indonesia. Girder bentuk U ini masih jarang dijumpai dikota-kota besar di Indonesia, di Jakarta jumlah flyover yang menggunakan bentu U sebagai girder juga masih 1 unit.

Pada dasarnya perencanaan pemilihan bentu U sebagai bentuk girder merupakan kuasa mutlak perencana (dalam proyek ini konsulta perencana adalah Departemen Pekerjaan Umum). Dari perencana diketahui pemilihan bentuk U ini hanya merupakan pertimbangan dari segi estetika, namun setelah dilakukan penelitian terhadap bentuk lain ternyata ada beberapa pertimbangan sehingga bentuk U yang digunakan dalam proyek ini. Untuk itu perlu diketahui profil bentuk girder yang biasa digunakan pada flyover.

3.5.1.1. Steel Girder

Steel girder merupakan girder dari bahan baja yang biasanya digunakan sebagai girder pada daerah yang tidak dimungkinkan menggunakan girder concrete. Girder steel jarang digunakan karena selain mengeluarkan biaya pelaksanaan pemasangan, baja juga memerlukan biaya selama perawatan dan belum termasuk biaya galvanis. Untuk pekerjaan galvanis baja, campuran yang baik adalah dengan proses hot dep galvanish. Cara ini lebih tahan lama mengantisipasai korosi dibanding dengan cold dep galvanish. Namun untuk daerah kerja yang tidak memungkinkan dilakukan pekerjaan girder beton seperti pada persimpangan padat lalu-lintas dengan lalu-lintas yang tidak mungkin untuk dialihkan untuk pkerjaan erection, atau daerah tengah laut, maka steel girder merupakan alternatif akhir yang dapat diambil.

3.5.1.2. Concrete Girder

a. PC Voided Slab

Precast Concrete Voided slab merupakan girder flyover yang menggabungkan fungsi girder sekaligus slab. Girder jenis ini biasanya digunakan pada jembatan berbentang pendek. Dalam spesifikasi produksi diterangkan bahwa bentang terpanjang untuk girder jenis ini adalah tidak lebih dari 17 m dengan mutu beton 800 kg/cm2. Girder jenis ini tidak mungkin digunakan pada proyek FO Amplas, bentang terkecil girder yang dibutuhkan pada proyek ini adalah 31.9 m.

Gambar 3.26. PC Voided Slab

b. Box girder

Box girder merupakan bentuk girder yang paling baik untuk pekerjaan flyover, karena box girder memiliki keuntungan unik tersendiri dari bentuk girder lainnya. Box girder dalam spesifikasi produksi tidak memiliki batasan panjang bentang. Dalam proses tahapan pekerjaan, box girder terlebih dahulu mengalami proses erection, dan diangkat per-segmental. Proses stressing dilakukan setelah tahapan erection. Stressing dibagi dalam tiga tahapan: a). Tahapan pertama adalah stressing pengikatan, tujuannya agar girder tidak

terlepas dari pier head setelah proses erection.

b). Tahapan kedua adalah stressing pemberian beban kerja pada beban prategang. Pada tahapan ini proses stressing berfungsi juga sebagai pengikat antar segmen box girder, dan beban kerja yang diberikan merupakan beban kerja sebagian.

c). Tahapan ketiga adalah stressing pemberian beban kerja penuh. Pada tahap ini- lah beban kerja penuh diperhitungkan sekaligus mengikat seluruh segmen box girder per delatasi rencana.

Box girder sengaja dirancang mampu memikul lebar slab hingga 3 (tiga) kali lebar pier head. Sayap atas box girder mampu memiliki lebar hingga 2 (dua) kali lebar tutup box. Kondisi ini membuat pekerjaan pengecoran slab tidak memerlukan perancah sehingga tidak mengganggu lalu-lintas dibawahnya. Bentuk box girder cukup memenuhi nilai estetika pada bangunan flyover sehingga penggunaannya mampu menambah keindahan kota, bahkan pada satu kota di Indonesia telah menjadikan flyover dengan girder ini menjadi icon baru kota tersebut. Namun bentuk box girder yang sangat besar membuat pekerjaan pemindahan girder dari pabrik (tidak mungkin cast in place) menjadi sangat rumit. Diperlukan suatu kendaraan khusus pengangkat girder yang kendaraan tersebut tidak tersedia dikota Medan. Jika-pun ada, maka proses pemindahan saat girder dalam perjalanan juga akan membuat masalah lalu-lintas (macet) dikarenakan kendaraan tersebut sangat panjang dan lambat. Selai itu pekerjaan erection box girder memerlukan helpping support yang pembuatannya memerlukan biaya cukup mahal. Kostruksi helpping support berupa konstruksi portal baja dan hoise yang saat proses erection diperlukan juga Box girder sengaja dirancang mampu memikul lebar slab hingga 3 (tiga) kali lebar pier head. Sayap atas box girder mampu memiliki lebar hingga 2 (dua) kali lebar tutup box. Kondisi ini membuat pekerjaan pengecoran slab tidak memerlukan perancah sehingga tidak mengganggu lalu-lintas dibawahnya. Bentuk box girder cukup memenuhi nilai estetika pada bangunan flyover sehingga penggunaannya mampu menambah keindahan kota, bahkan pada satu kota di Indonesia telah menjadikan flyover dengan girder ini menjadi icon baru kota tersebut. Namun bentuk box girder yang sangat besar membuat pekerjaan pemindahan girder dari pabrik (tidak mungkin cast in place) menjadi sangat rumit. Diperlukan suatu kendaraan khusus pengangkat girder yang kendaraan tersebut tidak tersedia dikota Medan. Jika-pun ada, maka proses pemindahan saat girder dalam perjalanan juga akan membuat masalah lalu-lintas (macet) dikarenakan kendaraan tersebut sangat panjang dan lambat. Selai itu pekerjaan erection box girder memerlukan helpping support yang pembuatannya memerlukan biaya cukup mahal. Kostruksi helpping support berupa konstruksi portal baja dan hoise yang saat proses erection diperlukan juga

Gambar 3.27. Concrete Box girder

c. PC I girder

Precas Concrete I girder merupakan bentuk yang paling banyak digunakan untuk pekerjaan balok flyover. Di kota Medan PC I girder digunakan sebagai beam pada flyover Pulo Brayan. Di flyover Amplas PC I girder mungkin untuk digunakan sebagai beam jembatan. Profil PC I girder berbentuk penampang I dengan penampang bagian tengah lebih langsing dari bagian pinggirnya. Penampang I memiliki bentuk ber-inersia besar, sehingga biasanya (dari hasil analisa) merupakan penampang yang ekonomis. PC I girder juga memiliki berat sendiri yang relatif lebih ringan per unitnya. Dapat dilihat secara visual bahwa bentuk penampanya jauh lebih kecil dibanding dengan PC U girder. Berat per unit girder berpengaruh besar pada metode pekerjaan perlakuan terhadap girder. Mungkin untuk pekerjaan stressing PC I girder juga memerlukan sistem post-tension, tetapi untuk pekerjaan erection tidak hanya dengan portal hoise juga mobile crane dapat digunakan sebagai alat erection. Berat sendiri PC I girder untuk tinggi penampang sama tidak lebih dari

80 ton, mobile crane kapasitas 50 ton cukup untuk digunakan dalam proses erection girder. Harga per-unit PC I girder lebih murah dari harga per-unit PC U girder. Hal ini dikarenakan proses produksi yang dilakukan untuk PC I girder memiliki tingkat kesukaran rendah, dan volume beton yang tidak terlalu banyak (dibanding dengan bentuk lain dengan lebar bentang yang sama). Namun karena lebarnya yang cukup kecil maka harus digunakan jumlah unit yang banyak disetiap lebar pier ke pier. Untuk proyek FO Amplas, jika digunakan PC U girder berjumlah 4 (empat) unit maka untuk lebar pier ke pier yang sama diperlukan 8 (delapan) unit PC I girder. Bentuk PC I girder yang langsing akan sangat berbahaya jika bentang-nya besar. Biasanya PC I girder ideal digunakan untuk bentang hingga 20m. PC I girder dengan bentang lebih dari itu sangat ber-resiko baik saat proses setting stressing maupun erection girder. Pada FO Amplas bentang girder terkecil 31.9 m, jika digunakan PC I girder bentang 31.9 m maka saat proses setting untuk stressing girder segmental I akan mudah terguling dan patah. Pengangkatan PC I girder yang telah di-stressing ber-resiko besar untuk terguling dan atau patah saat proses erection. Setelah duduk di atas bearing pad-pun harus diberi breasing yang kuat antara unit per unit agar tidak terguling. Selain alasan teknis diatas, bentuk ini cukup kaku dan kurang memenuhi unsur estetika yang juga diperlukan dalam perencanaan untuk menambah keindahan penampilan kota.

Gambar 3.28. PC I Girder

d. PC U girder

Bentuk PC U girder adalah bentuk/konsep baru yang mulai dipopulerkan belakangan ini. Precast Concrete U Girder belum banyak digunakan sebagai beam girder flyover. Di kota Medan baru FO Amplas yang menggunakan PC U sebagai girder, di Jakarta juga baru 1 (satu) flyover yang menggunakan bentuk ini. PC U merupakan modifikasi bentuk box girder dalam bentuk dan ukuran yang lebih kecil. Tidak seperti PC I girder yang langsing, PC U memiliki bentuk badan yang lebih lebar namun pada bagian tengah bentang penampangnya juga cukup langsing (untuk tinggi yang sama dengan I girder). Menurut spesifikasi produksi girder bahwa PC U masih ideal diproduksi hingga bentang 42 m. Bentang pier ke pier pada proyek FO Amplas minimum 31.9 m masih ideal untuk dproduksi. Proses pekerjaan produksi yang jauh lebih rumit dan jumlah volume beton yang banyak menjadikan harga PC U girder lebih mahal dibandingakan PC I girder per-unit-nya. Lebar PC U yang telah di rencanakan tidak langsing menyebabkan jumlah PC U yang digunakan lebih sedikit jumlahnya dari pada PC I girder (hemat hingga 50%

uit PC I girder). Karena bentuk dan ukurannya yang lebih besar maka berat sendiri per unit-nya juga lebih besar dari PC I girder. Pada proses setting pra stressing, PC U girder lebih aman dari PC I. Karena luasan sentuhnya lebih besar maka kecil kemungkinan PC U girder untuk terguling. Dan saat setelah girder telah memduduki bearing pad, breasing pengaman dapat dibuat hanya pada lokasi tertentu saja. Mobilisasi dari pabri produksi bentu U girder terbilang mudah. Girder segmental dapat diangkat oleh kontainer dan diturunkan oleh gantri angkat. Bentuk PC U yang mirip dengan box girder cukup memenuhi nilai estetika jembatan jika dibandingak dengan PC I yang kaku dan terlalu tegas, sehingga dengan penggunaan PC U sebagai beam pada FO Amplas diharap dapat meningkatkan keindahan kota Medan. Seperti dijelaskan pada PC I girder, maka berat sendiri PC U girder yang mencapai 135 ton per unit-nya membuat pemilihan metode kerja erection girder lebih teliti. Penggunaan mobile crane tentu tidak mungkin karena diperlukan mobile crane kapasitas 150 ton yang armada-nya tidak tersedia dikota Medan. Penggunaan portal dan hoise harus dengan portal termodifikasi. Selain itu proses erection yang dilakukan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan PC I girder. FO Amplas memerlukan konstruksi girder yang mampu memenuhi beban

rencana jembatan, efektif dalam pekerjaan dengan resiko pelaksanaan minimum, ekonomis, namun tetap memenuhi nilai-nilai estetika bangunan struktural. Setelah membandingkan kelima bentuk dan jenis girder diatas maka PC U girder sangat rencana jembatan, efektif dalam pekerjaan dengan resiko pelaksanaan minimum, ekonomis, namun tetap memenuhi nilai-nilai estetika bangunan struktural. Setelah membandingkan kelima bentuk dan jenis girder diatas maka PC U girder sangat

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124