Melarang Bunga Bank Pembagian Seimbang Uang sebagai “Modal Potensial” Melarang Gharar dan Maysir Kontrak yang Suci

Adapun yang dimaksud dengan Unit Usaha Syariah UUS adalah unit kerja di kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah...”. Sementara itu definisi yang disetujui oleh General Secretariat of The Organization of The Islamic Conference OIC adalah: “....Islamic Bank adalah institusi keuangan yang memiliki hukum, aturan, dan prosedur sebagai wujud dari komitmen terhadap prinsip syariah dan melarang menerima dan membayar bunga dalam proses operasi yang dijalankan...”.

2.2. Prinsip-Prinsip

Islamic Bank Dari definisi Islamic Bank yang tercantum pada Peraturan Bank Indonesia nomor 28PBI2000 serta definisi yang disetujui oleh The Organization of The Islamic Conference OIC, dapat ditarik sebuah kesimpulan umum bahwa Islamic Bank adalah bank yang beroperasi dengan berlandaskan kepada prinsip syariat Islam. Adapun prinsip-prinsip yang terdapat pada Islamic Bank adalah sebagai berikut: Rivai dan Arifin, 2010

1. Melarang Bunga Bank

Bunga bank secara keras dilarang dalam ajaran Islam, dan dipahami sebagai haram. Jadi Islamic Bank tidak diperkenankan memberi atau menerima bunga kepada atau dari nasabah. Islam hanya mengijinkan satu jenis pinjaman yaitu qardhul hasan pinjaman murah hati dimana peminjam tidak dikenakan bunga atas pinjamannya. Universitas Sumatera Utara

2. Pembagian Seimbang

Islam mendorong orang untuk menjadi partner dengan tujuan berbagi keuntungan dan risiko dalam bisnis, meskipun posisinya sebagai kreditur. Dalam konsep Islamic Bank, pembiayaan didasarkan pada iman dimana pemberi dan penerima pinjaman harus berbagi risiko bisnis secara seimbang.

3. Uang sebagai “Modal Potensial”

Dalam Islam, uang adalah alat pertukaran dan tidak ada nilai dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu tidak diperkenankan menilai tinggi terhadap uang. Uang diperlakukan sebagai “modal potensial”, yang akan menjadi modal riil hanya jika digabung dengan sumber daya lain yang bertanggung jawab untuk menjalankan aktivitas produktif. Islam meyakini waktu nilai uang, akan tetapi hanya ketika uang berlaku sebagai modal riil. Hukum yang mengatur tentang pembagian keuntungan kepada investor sebagai hasil dari investasi, disebut sebagai profit and loss sharing pembagian laba dan rugi.

4. Melarang Gharar dan Maysir

Islamic Bank melarang transaksi yang memiliki karakteristik gharar ketidakpastian yang tinggi dan maysir judi. Oleh karena itu transaksi ekonomi atau bisnis yang akan dimasuki oleh Islamic Bank harus terbebas dari ketidakpastian yang tinggi serta terbebas dari transaksi yang bersifat spekulatif.

5. Kontrak yang Suci

Islamic Bank memegang tanggung jawab kontrak dan berkewajiban untuk memberikan informasi secara lengkap. Hal ini guna mengurangi risiko timbulnya asimetri informasi dan risiko moral. Pihak yang menjadi nasabah harus memahami Universitas Sumatera Utara dengan baik tentang produk yang ditawarkan oleh bank. Lebih jauh lagi, tiap pihak yang terlibat tidak bisa menentukan sebelumnya jaminan keuntungan.

6. Kegiatan Syariah yang Disetujui