Pemilihan Model Fungsi Stochastic Profit Frontier

4.3. Pemilihan Model Fungsi Stochastic Profit Frontier

Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak komputer FRONTIER 4.1 untuk mengestimasi fungsi stochastic profit frontier dari data input dan output yang ada melalui tiga tahapan, yaitu: 1. Ordinary Least Square OLS akan mengestimasi fungsi produksi atau biaya yang ada. Semua nilai estimator β dengan pengecualian intersep β tidak akan mempunyai nilai bias. Pendugaan parameter dengan metode OLS akan menunjukkan gambaran kinerja rerata best fit dari profit Islamic Bank Indonesia dan Malaysia. 2. Pencarian grid dua fase untuk nilai gamma γ. Semua nilai β kecuali β di dasarkan kepada hasil dari estimasi OLS. Sementara untuk nilai β dan σ 2 ditentukan berdasarkan formula corrected OLS-yang dipresentasikan oleh Coelli 1995. Pada tahapan ini, semua parameter lainnya µ, η, δ disetting nilainya sama dengan nol. 3. Nilai-nilai estimator yang didapatkan dari proses pencarian grid dua fase digunakan sebagai nilai awal dari sebuah prosedur iterasi yang menggunakan metode iterasi Davidson-Fletcher-Powell-Quasi-Newton untuk mendapatkan nilai akhir Maximum Likelihood Estimation MLE. Nilai hasil estimasi MLE ini menggambarkan kinerja terbaik best practice dari Islamic Bank Indonesia dan Malaysia dalam menghasilkan profit. Serangkaian tes dilakukan pada penelitian ini terkait dengan penentuan fungsi stochastic profit frontier yang akan digunakan, apakah menggunakan fungsi Cobb-Douglas atau fungsi translog. Secara spesifik fungsi stochastic profit Universitas Sumatera Utara frontier Cobb-Douglas dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: ln Y it = β + β 1 ln X1 it + β 2 ln X2 it + β 3 ln X3 it + V it - U it 11 Sementara itu fungsi stochastic profit frontier sebagaimana persamaan 11 dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: ln = + ln 1 + ln 2 + ln 3 + l n 1 + l n 2 + l n 3 + ln 1 ∗ l n 2 + l n 1 ∗ ln 3 + ln 2 ∗ ln 3 + − 12 dimana, Y : Profit X 1 : Total deposit X 2 : Biaya tenaga kerja X 3 : Aset tetap β : Parameter yang akan diestimasi V : Random errornoise U : Profit inefficiency Subskrip i dan t masing-masing merepresentasikan bank ke 1, 2, 3,..., dst dan tahun ke 1, 2, 3,..., dst. Sementara itu, Profit inefficiency effect model yang tercakup pada kedua persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matematis sebagai berikut: = + 1 + 2 + 13 dimana δ : Parameter yang akan diestimasi Universitas Sumatera Utara Z 1 : Waktutahun observasi Z 2 : Total aset W it : Random error Pemilihan bentuk dari fungsi stochastic profit frontier yang sesuai untuk pnelitian ini, apakah fungsi Cobb-Douglas atau fungsi translog, akan ditentukan dari uji hipotesis nol dengan menggunakan Likehood Ratio Test pada 10 level signifikansi. Nilai statistik dari Likehood Ratio Test ini λ dihitung dengan rumusan: λ = -2 {ln[LH ] – ln[LH 1 ]} 14 dimana LH dan LH 1 adalah nilai fungsi likelihood untuk profit frontier model pada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Nilai λ mempunyai distribusi yang sama secara aproksimasi dengan distribusi chi square χ 2 dimana jumlah parameternya sama dengan jumlah parameter pada hipotesis nol. Hipotesis nol dalam penelitian ini ditetapkan sebagai: H : Fungsi Cobb-Douglas lebih sesuai digunakan β 4 = β 5 = β 6 = β 7 = β 8 = β 9 =0 H 1 : Fungsi translog lebih sesuai digunakan β 4 ≠β 5 ≠β 6 ≠β 7 ≠β 8 ≠β 9 ≠ 0 dimana β 4 sampai β 9 merupakan parameter second-order pada persamaan 12 bentuk fungsi translog. Jika nilai λ atau χ 2 hitung lebih besar dari χ 2 tabel maka H ditolak, dan sebaliknya jika χ 2 hitung lebih kecil dari χ 2 tabel maka H diterima. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Likelihood Ratio Test Islamic Bank Indonesia Hipotesis Nol Fungsi Log- Likelihood χ 2 Hitung χ 2 Tabel α=10, df=8 Keputusan Cobb- Douglas Translog Dengan profit inefficiency effect β 4 = β 5 = β 6 = β 7 = β 8 = β 9 =0 -50,99 -40,52 20,94 13,36 Tolak H Tanpa profit inefficiency effect β 4 = β 5 = β 6 = β 7 = β 8 = β 9 =0 -54,84 -47,11 15,46 13,36 Tolak H Sumber: Data diolah Tabel 4.12. Likelihood Ratio Test Islamic Bank Malaysia Hipotesis Nol Fungsi Log- Likelihood χ 2 Hitung χ 2 Tabel α=10, df=8 Keputusan Cobb- Douglas Translog Dengan profit inefficiency effect β 4 = β 5 = β 6 = β 7 = β 8 = β 9 =0 -99,29 -64,41 69,76 13,36 Tolak H Tanpa profit inefficiency effect β 4 = β 5 = β 6 = β 7 = β 8 = β 9 =0 -74,87 -56,72 36,30 13,36 Tolak H Sumber: Data diolah Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 masing-masing berisi hasil Likehood Ratio Test dari data Islamic Bank Indonesia dan Islamic Bank Malaysia. Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa untuk fungsi stochastic profit frontier Islamic Bank Indonesia yang mengikutsertakan profit inefficiency effect, nilai chi square χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel critical pada level signifikansi 10. Dengan demikian hipotesis nol H ditolak. Begitu juga untuk fungsi stochastic profit frontier tanpa mengikutsertakan technical inefficiency , nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel critical pada level signifikansi 10. Kedua penilaian tersebut mengandung Universitas Sumatera Utara makna bahwa fungsi translog lebih tepat digunakan untuk merepresentasikan hasil penelitian pada Islamic Bank Indonesia daripada fungsi Cobb-Douglas, baik dalam kondisi mengikutsertakan atau tidak mengikutsertakan profit inefficiency effect model. Sejalan dengan Islamic Bank Indonesia, penelitian pada Islamic Bank Malaysia dapat direpresentasikan dengan lebih baik melalui fungsi stochastic profit frontier translog daripada fungsi Cobb-Douglas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12, nilai nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel critical pada level signifikansi 10. Kondisi ini terjadi baik untuk yang mengikutsertakan atau tanpa mengikutsertakan profit inefficiency effect model.

4.4. Estimasi Model Fungsi