Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

63 Lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan PMR terdiri dari 8 butir dengan menggunakan skala Likert dengan 5 pilihan jawaban, yaitu 5= memuaskan, 4 = sangat baik, 3= baik, 2 =cukup, dan 1 = kurang. Lembar observasi guru ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Peneliti memberikan skor pada kegiatan yang dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan Pendidikan Mateamtika Realistik PMR. Setelah peneliti memberikan skor kegiatan guru, maka hasilnya dianalisis oleh peneliti. b. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan PMR Lembar observasi aktivitas siswa dalam penerapan PMR terdiri dari 8 butir dengan menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan jawaban, yaitu 4= Sangat Baik SB, 3= Baik B, 2= Kurang Baik K, 1= Sangat Kurang Baik SK. Lembar observasi siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Setelah aktivitas guru dan aktivitas siswa diberi skor dan ditentukan persentase keberhasilannya dengan cara dikonversikan pada tabel. Selanjutnya dicocokkan dengan tabel konversi. Adapun pedoman konversi tingkat aktivitas guru dan aktivitas siswa menurut Suharsimi Arikunto 2004: 18 yaitu Tabel 5. Pedoman Konversi Tingkat Aktivitas Guru dan Siswa Tingkat Aktivitas Kriteria 81 - 100 Sangat Baik 61 - 80 Baik 41 - 60 Cukup Baik 21 - 40 Kurang Baik 20 Tidak Baik 64 2. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Memecahkan Masalah Tes yang digunakan berupa soal uraian yang terdiri dari 10 soal. Hasil tes dideskripsikan dalam bentuk data konkret, berdasarkan skor minimal, skor maksimal sehingga diperoleh skor rata-rata. Selanjutnya disimpulkan berdasarkan analisis data untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah diukur melalui tes kemampuan siklus I dan tes kemampuan siklus II. Pemberian skor hasil tes siswa didasarkan pada indikator berikut. a. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yaitu siswa dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah. b. Siswa mampu merencanakan penyelesaian masalah yaitu siswa dapat membuat sketsa atau gambar atau model dan menuliskan rumus yang digunakan untuk memecahkan masalah. c. Siswa mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yaitu siswa dapat melakukan operasi hitung dengan benar sesuai rumus. d. Siswa dapat menafsirkan solusi masalah yaitu siswa menjawab apa yang ditanyakan dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil tes kemampuan I dan tes kemampuan II, setiap indikator tersebut diberi skor kemudian didapatkan skor untuk setiap siswa. setelah itu, ditentukan skor rata-rata dari hasil tes seluruh siswa kelas IV. Langkah selanjutnya menentukan ketuntasan belajar siswa berdasar KKM sebesar 62,00. 65 Langkah terakhir adalah menghitung persentase ketuntasan hasil belajar setiap siklus dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Ketuntasan = x 100 Keterangan: R : Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 62 JS : Jumlah seluruh siswa

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian ini dianggap berhasil apabila telah terjadi peningkatan hasil belajar matematika mengenai kemampuan memecahkan masalah matematika berkaitan dengan pecahan. Kriteria ketuntasan minimal KKM dalam pelajaran matematika adalah sebesar 62,00. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila aktivitas siswa dan guru mencapai minimal 80. 2. 90 siswa memperoleh nilai ≥ 62. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Pra Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Manjung yang terletak di Ngawen, Klaten. Pengambilan data penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013 sampai 24 Mei 2013. Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SD Negeri 1 Manjung menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru sebelum dilakukan tindakan adalah guru menjelaskan materi di depan kelas, memberi contoh soal dan pengerjaannya dan kemudian siswa mencoba mengerjakan soal latihan. Selain itu, guru juga menyuruh siswanya mencatat baik dengan cara dikte oleh guru maupun dengan cara salah satu siswa menuliskan di papan tulis. Pada saat proses pembelajaran berlangsung tampak bahwa antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang. Sebagian besar siswa kurang berkonsentrasi dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Sebagian siswa sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya. Ketika guru mengajukan pertanyaan hanya sedikit siswa yang berani mengacungkan jari menjawab pertanyaan guru. Selain itu, ketika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal mereka enggan bertanya kepada guru. Di dalam mengajar guru juga tidak menggunakan alat peraga sehingga proses belajar menjadi kurang menarik.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III SD Negeri I Mlese Cawas, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

0 3 69

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Luas Bangun Datar Bagi Siswa Kelas V MIM 2 Gaden Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 12

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA BILANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kamarang Greged Kabupaten Cirebon.

0 0 44

Keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP”.

0 0 101

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PUCUNGREJO 2 KECAMATAN MUNTILAN, MAGELANG.

0 0 267

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

0 0 7

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI 1 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 0 9

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) SECARA BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS X SMA

0 0 13

Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pola Bilangan dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Suherman

0 0 10

PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN BERBANTUAN BLOK PECAHAN SISWA KELAS IV SD 2 PIJI

0 0 24