131
132
Materi Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
A. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan
pecahan.
1. Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama
Caranya adalah jumlahkan pembilangnya saja, penyebutnya tetap. Contoh:
+ =
2. Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama
Caranya adalah menyamakan penyebutnya dahulu, setelah itu baru jumlahkan pembilangnya.
Contoh:
+ = + =
3. Masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan pecahan
Contoh: Ibu Ema membuat sebuah kue yang cukup besar. Kue tersebut dipotong-
potong menjadi 16 bagian yang sama besar. Pulang sekolah Ema mengajak Menik ke rumahnya. Ema dan Menik masing-masing makan 2
potong kue. Berapa bagian kue yang dimakan Ema dan Menik? Penyelesaian:
Diketahui: Kue dibagi menjadi 16 potong, kemudian dimakan Ema 2 potong dan
dimakan Menik 2 potong. Ema makan bagian kue. Menik makan
bagian kue. Ditanya : bagian kue yang dimakan Ema dan Menik?
Jawab: Kue yang dimakan Ema dan Menik= kue yang dimakan Ema + kue yang
dimakan Menik
133
+ =
Jadi, kue yang dimakan Ema dan Menik bagian.
B. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pengurangan
pecahan.
1. Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama
Caranya adalah kurangkan pembilangnya saja, penyebutnya tetap. Contoh:
- =
2. Pengurangan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama
Caranya adalah menyamakan penyebutnya dahulu, setelah itu baru kurangkan pembilangnya.
Contoh:
- = =
3. Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Pengurangan Pecahan
Contoh: Ayah Marbun mengecat kayu yang panjangnya meter dengan warna
hijau dan kuning. Sepanjang meter dicat berwarna hijau. Berapa meter panjang kayu yang dicat kuning?
Penyelesaian : Diketahui: Panjang kayu meter. Dicat hijau sepanjang meter.
Ditanya: panjang kayu yang dicar kuning? Jawab:
Panjang kayu yang dicat kuning= panjang kayu- kayu dicat hijau Sisanya dicat kuning
– = –
–
=
Jadi, panjang kayu yang dicat kuning adalah meter.
134
Media Pembelajaran
Siklus I Pertemuan 1 1.
Alat Peraga Apersepsi
Terbuat dari karton tebal. Diameter gambar tersebut 20 cm.
Lalu dipotong-potong dengan ukuran yang sama.
Gambar pizzakue ini digunakan untuk apersepsi guru. Kue dipotong
menjadi 16 bagian yang sama besar sehingga setiap potong menyatakan
bagian. Kue yang dimakan Ema sebanyak 2 potong. Menik 2 potong. Jadi kue yang dimakan Ema dan Menik adalah 2 +2 = 4 potong. Jadi yang
dimakan Ema dan Menik ada bagian.
2. Batangan Cokelat
Cokelat
Kemasan cokelat
Terbuat dari karton tebal dengan ukuran setiap persegi cokelat 2x2 cm Digunakan sebagai peraga dalam LKS 1.
1 batang cokelat terdiri dari 7 persegi yang ukurannya sama. Jadi 7 persegi cokelat = 1 bagian.
1 persegi cokelat = bagian.
135
Kakak memiliki cokelat sebanyak bagian ditunjukkan dengan 2 potong persegi cokelat.
Adik memiliki cokelat sebanyak bagian ditunjukkan dengan 5 potong persegi cokelat.
Ditanyakan jumlah cokelat yang dimiliki kakak dan adik, maka 2 potong persegi cokelat digabung dengan 5 potong persegi cokelat yang diletakkan
pada model kemasan cokelat.
Cokelat Kakak Cokelat Adik
3. Pita
Disediakan pita dengan berbagai warna. Setiap warna panjangnya 1 dm = 10cm
136
Cara penggunaan: Contoh: untuk menunjukkan pita dengan panjang dm, maka pita dilipat
sekali dan sama panjang maka diperoleh 2 bagian yang sama besar dibatasi oleh garis lipatan.
4. Gambar kancing
Contoh: jumlah seluruh kancing merah dan hijau adalah 24 kancing. Keseluruhan kancing adalah 1 bagian.
Banyak kancing merah adalah 12 buah dari keseluruhan kancing yang ada. Maka penulisan dalam bentuk pecahan = .
5. Gambar ubin
Contoh: ubin berwarna merah dan jingga. jumlah seluruh ubin adalah 1 lusin atau 12 buah. Maka bentuk pecahannya adalah bagian atau 1 bagian.
Misal: a.
banyak ubin merah adalah 5 buah dari keseluruhan ubin yang ada. Maka penulisan dalam bentuk pecahan = .
b. Misal ada ubin jingga bagian. Ini menunjukkan bahwa ada 4 ubin
berwarna jingga dari keseluruhan ubin yang ada.