transformasional mampu mendorong menstimulasi bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif.
4
Individualized consideration
pertimbangan individual
Individualized consideration
berarti karakter seorang pemimpin yang mampu memahami perbedaan individual para bawahannya.
Dalam hal ini, pemimpin transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan melatih bawahan. Selain itu,
seorang pemimpin transformasional mampu melihat potensi prestasi dan kebutuhan berkembang para bawahan serta
memfasilitasinya. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu memahami dan menghargai bawahan berdasarkan
kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan berprestasi dan berkembang para bawahan.
3. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Simamora 2004 mendefinisikan: “Kompensasi
compensation
meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan
kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai
ganti kontribusi mereka kepada organisasi”. Ada dua pertimbangan kunci dalam sistem pemberian kompensasi yang
efektif. Pertama, sistem kompensasi harus adaptif terhadap situasi.
Sistem harus sesuai dengan lingkungan dan mempertimbangkan tujuan, sumber daya, dan struktur organisasi. Kedua, sistem
kompensasi harus memotivasi para karyawan. Sistem harus bisa memuaskan kebutuhan karyawan, memastikan adanya perlakuan adil
terhadap karyawan, dan memberikan imbalan terhadap kinerja
karyawan. Menurut Tanjung 2003, kompensasi adalah segala sesuatu
yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa upaya membalas atas suatu jasa atas upaya-upaya yang telah diberikan kepada perusahaan
dengan tujuan jangka panjang sebagai berikut : 1
Memperoleh karyawan yang berkualitas dengan cara menarik karyawan yang handal ke dalam organisasi, jika kompensasi
yang diberikan tinggi maka banyak orang yang berminat bekerja di tempat tersebut, sehingga seleksi dapat dilakukan
dengan cara yang sangat ketat. 2
Meningkatkan gairah dan semangat kerja dengan cara memotivasi karyawan untuk mencapai prestasi unggul.
3 Timbulnya
Long Life Employement
bekerja seumur hidup, timbul loyalitas dalam bekerja.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kompensasi bertujuan untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas
dan mempertahankan sumber daya manusia yang ada saat ini. Proses kompensasi dimulai dengan kegiatan analisis pekerjaan, hasil analisis
pekerjaan adalah deskripsi dan spesifikasi pekerjaan dan selanjutnya standar pekerjaan. Di sisi lain, harus diketahui peraturan upah
minimum sebagai batas minimal yang tidak boleh dilanggar.
b. Jenis-jenis Kompensasi
Pada dasarnya kompensasi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu, kompensasi
financial
langsung dan tidak langsung dan kompensasi non
financial
pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. 1
Kompensasi
Financial
a Kompensasi Langsung
Direct Compensation
Menurut Nawawi 2005 kompensasi langsung adalah penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang
dibayar secara tepat berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Kompensasi langsung disebut juga upah dasar yakni upah atau
gaji tetap yang diterima seorang pekerja dalam bentuk upah bulanan
salary
atau upah mingguan atau upah tiap jam dalam bekerja
hourly wage
. Insentif merupakan alat motivasi, sarana motivasi, sarana yang memberikan motif atau sarana
menimbulkan dorongan Manulang, 1994 Bonus adalah balas jasa yang diberikan atas dasar laba
atau evaluasi prestasi individual, bonus merupakan tipe insentif paling umum untuk para eksekutif. Sedangkan komisi adalah
balas jasa yang diberikan atas dasar persentase dari penjualan