Uji Validitas Uji Coba Intrumen

Tabel 5. KMO and Bartletts Test Tahap 2 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser-Meyer- Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA lebih besar dari 0,50 yaitu sebesar 0,711; ini menunjukkan bahwa data yang ada layak untuk dilakukan faktor analisis, sedangkan pada hasil uji Bartletts Test of Sphericity diperoleh taraf signifikansi 0,000, yang artinya bahwa antar variabel terjadi korelasi signifikansi0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria. Selanjutnya pada tabel 6 menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi satu, dengan nilai loading factor di atas 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan alat ukur yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya diprediksi. KMO and Bartletts Test .711 643.402 105 .000 Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling Adequacy . Approx. Chi-Square df Sig. Bart let ts Test of Sphericity Tabel 6. Rotated Component Matrix Tahap 2 Berdasarkan hasil uji CFA tahap 2 diketahui bahwa semua item telah mengelompok sesuai dengan indikatornya dan berdasarkan hasil di atas diketahui semua item pernyataan dinyatakan valid dengan nilai loading factor di atas 0,50.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan Rotated Component Matrix a .899 .879 .856 .880 .545 .909 .895 .933 .895 .858 .561 .872 .787 .849 .881 PK1 PK2 PK3 PK4 GK1 GK2 GK3 GK4 GK6 GK7 GK8 K1 K2 K3 K4 1 2 3 Component Ext raction Method: Principal Component Analy sis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Rotation conv erged in 4 it erations. a. dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.70 Nunully dalam Ghozali, 2011. Hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Batas Norma Nilai Cronbach Alpha Keterangan Produktivitas Kerja 0,70 0,915 Reliabel Gaya Kepemimpinan Transformasional 0,70 0,906 Reliabel Kompensasi 0,70 0,872 Reliabel Sumber: Data Primer 2015 Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dari tiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha 0.70.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, residual berdistribusi normal atau tidak Ghozali, 2011. Uji ini digunakan untuk mengetahui skor dari variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Uji K- S. Hipotesis yang digunakan adalah: H o : data residual berdistribusi normal H a : data residual tidak berdistribusi normal Jika data memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5 maka dapat disimpulkan bahwa H o diterima, sehingga dikatakan data berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Pengujian dilakukan dengan uji Ramsey Test. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen Ghozali, 2011. Jika terdapat korelasi yang tinggi antara variabel independen tersebut, maka hubungan antara variabel independen dan variabel dependen menjadi terganggu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor . Untuk bebas dari masalah multikolinieritas, nilai tolerance harus 0,1 dan nilai VIF 10. d. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana faktor gangguan tidak mempunyai varian yang sama Ghozali, 2011. Uji ini menunjukkan bahwa varian dari setiap error bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varian dari error harus bersifat homogen. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing-masing variabel independen dengan absolut residual sebagai variabel dependen. Jika signifikansi 0,05, maka tidak ada heteroskedastisitas. Jika signifikansi 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi berganda. Dalam analisis regresi, dikembangkan sebuah persamaan regresi yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel dependen dari nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen dan independen. Regresi berganda digunakan jika terdapat satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu produktivitas kerja, dua variabel independen yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan kompensasi, dan variabel kontrol yang diambil dari data karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, status perkawinan, dan lama bekerja. Pengujian pengaruh produktivitas kerja dengan menggunakan model regresi berganda. Persamaan statistik yang digunakan untuk membantu menentukan variabel kontrol yang mendukung pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan kompensasi terhadap produktivitas karyawan adalah sebagai berikut: Y = σ + β 1 Jenis Kelamin + β 2 Usia + β 3 Pendidikan + β 4 Status Perkawinan + β 5 Lama Bekerja + R ........................... I Y = σ + β 1 Jenis Kelamin + β 2 Usia + β 3 Pendidikan + β 4 Status Perkawinan + β 5 Lama Bekerja + β 6 X 1 + R .............. II Y = σ + β 1 Jenis Kelamin + β 2 Usia + β 3 Pendidikan + β 4 Status Perkawinan + β 5 Lama Bekerja + β 5 X 2 + R ............ III Y = σ + β 1 Jenis Kelamin + β 2 Usia + β 3 Pendidikan + β 4 Status Perkawinan + β 5 Lama Bekerja + β 6 X 1 + β 7 X 2 + R IV Keterangan: Y : Produktivitas Kerja σ : Konstanta β 1-6 : Koefisien regresi dari tiap-tiap variabel-variabel independen X 1 : Gaya Kepemimpinan Transformasional X 2 : Kompensasi R : Residual

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 3 12

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Personel Alih Daya Kota Jambi).

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Kepemimpinan Tranformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Kepemimpinan Tranformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan.

0 1 17

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sumber Rejeki Jabar.

0 0 23

Pengaruh kompensasi, lingkungan kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan.

6 40 179

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT. VERONIQUE INDONESIA.

4 9 135

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SPORT GLOVE INDONESIA.

0 0 139

PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI COLD ROLLING MILL PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.

4 14 186