80 Melalui Akreditasi Perpustakaan dan b. Instrumen Penilaian Kinerja Guru yang
menjadi Kepala Perpustakaan. Untuk pengelola perpustakaan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan dalam bidang perpustakaan namun mereka
memiliki kemampuan dan pengalaman mengenai perpustakaan serta akan diikutkan dalam seminar, workshop dan diklat perpustakaan.
2. Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan MAN Yogyakarta III
Setiap organisasi akan memiliki visi, di mana visi tersebut akan menjadi suatu acuan organisasi tersebut untuk mewujudkan apa yang telah menjadi visinya.
Berdasarkan dokumentasi perpustakaan Mayoga maka dapat diketahui visi, misi dan tujuan perpustakaan Mayoga. Visi dari perpustakaan Mayoga adalah
“Menjadi perpustakaan sekolah terbaik, mencerahkan, mencerdaskan dan melejitkan”. Sesuai dengan visinya perpustakaan Mayoga memiliki misi sebagai
berikut: menjadikan perpustakaan sebagai jantung pendidikan madrasah; memberikan pelayanan yang ramah, tertib dan tangkas; membuat program
perpustakaan yang menumbuhsuburkan motivasi membaca dan budaya belajar. Selain visi dan misi bagi sebuah organisasi, tujuan dari organisasi tersebut
tidak kalah penting. Tujuanlah yang akan membawa organisasi tersebut sukses atau tidak, karena organisasi akan dikatakan berhasil atau sukses apabila telah
mencapai tujuan yang semula ditetapkan. Perpustakaan Mayoga memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mendukung, melengkapi, memelihara dan memperkaya proses pembelajaran
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa; b.
Menciptakan budaya belajar baik dikalangan siswa, guru dan pegawai;
81 c.
Meningkatkan kemampuan warga madrasah untuk mengikuti dan mengelola
informasi. 3.
Tugas Pokok dan Fungsi Perpustakaan MAN Yogyakarta III
Sebagai sebuah organisasi perpustakaan Mayoga memiliki tugas pokok dan fungsi yang tentunya berbeda dari tugas pokok para pengelola perpustakaan di
dalamnya. Berdasarkan dokumen perpustakaan Mayoga dapat diketahui dalam melaksanakan tugas pokok perpustakaan Mayoga menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut: a.
Pusat kegiatan belajar mengajar, yang mana perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan perpustakaan untuk mendukung proses belajar
mengajar. b.
Pusat penelitian sederhana, di mana tugas perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan perpustakaan yang bermanfaat untuk melaksanakan penelitian
sederhana bagi peserta didik. c.
Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan perpustakaan yang
bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta rekreasi intelektual bagi peserta didik dan tenaga kependidikan.
Selain tugas pokok dan fungsi perpustakaan sekolah, perpustakaan Mayoga juga memiliki peran. Peran perpustakaan Mayoga ini dikembangkan untuk
mampu memenuhi 8 karakteristik peran perpustakaan madrasah, yaitu terdiri dari: Resource Agent, Literacy Development Agent, Knowledge Construction Agent,
Academic Achievement Agent, Independent Reading and Personal Development
82 Agent, Technological Literacy Agent, Rescue Agent dan Individualized Learning
Agent. Berdasarkan dokumen perpustakaan Mayoga dapat diketahui bahwa peran
perpustakaan Mayoga yang dimaksud dari resource agent adalah upaya perpustakaan Mayoga untuk menyediakan berbagai sumber informasi yang up to
date untuk memenuhi kebutuhan kurikulum madrasah dan kebutuhan lainnya, dalam rangka peningkatan kualitas siswa, guru dan pegawai. Kemudian yang
dimaksud dengan peran literacy development agent adalah bahwa perpustakaan harus berperan aktif untuk mengajak atau mendorong siswa dan guru agar selalu
mengikuti proses penelusuran informasi, mampu menggali informasi, mampu memformulasikan query, fokus pada pencarian dan menciptakan lingkungan yang
mendukung siswa dan guru agar sukses dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Yang dimaksud dengan peran knowledge construction agent adalah
bahwa perpustakaan mampu mengembangkan program dan tahapan-tahapan dalam information literacy agar siswa menemukan informasi dengan cara yang
benar, yang membuat mereka mampu memperoleh pengetahuan baru dan memahami pengetahuan baru tersebut.
Selanjutnya yang dimaksud dengan academic achievement agent adalah bahwa perpustakaan merupakan motor pembelajaran yang dinamis di mana dapat
membantu siswa dalam mencapai prestasi terbaik, khususnya prestasi menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran atau penelitian yang diberikan oleh
madrasah ataupun guru. Sedangkan yang dimaksud dengan independent reading and personal development agent bahwa perpustakaan berperan aktif dalam
83 pembentukan budaya membaca secara mandiri. Bahan-bahan bacaan yang
disediakan perpustakaan, baik bacaan yang sesuai dengan minat siswa, bacaan yang menyenangkan pleasure reading, atau bahan bacaan yang meningkatkan
pengetahuan siswa knowledge reading, dsb. Semua itu akan diletakan dalam fondasi penting dalam diri siswa, dalam rangka life-long reader pembaca aktif
seumur hidup. Selanjutnya yang dimaksud dengan peran technological literacy agent adalah peran aktif perpustakaan dalam mengenal dan upaya pemanfaatan
teknologi informasi kepada siswa dan guru, termasuk dalam kerangka terciptanya model pembelajaran yang efektif, luas, menarik, actual dan bermutu.
Lebih lanjut yang dimaksud dengan peran rescue agent adalah peran perpustakaan sebagai tempat yang dituju para guru dan siswa apabila memiliki
permasalahan informasi, yang harus dipecahkan dalam waktu cepat dan segera. Sedangkan yang dimaksud dengan individualized learning agent adalah bahwa
perpustakaan berusaha keras manjadi agen untuk penumbuhan individu yang maju dan berkembang, bermotivasi tinggi untuk mengembangkan diri. Perpustakaan
juga menyediakan layanan untuk siswa yang ingin mengembangkan pengetahuannya dalam hal-hal tertentu secara mandiri. Selain itu, perpustakaan
Mayoga berusaha memberikan bimbingan secara individual kepada siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialaminya, khususnya dalam
menemukan bahan-bahan dan materi pelajaran serta menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Demikianlah beberapa peran perpustakaan Mayoga yang menjadi
pusat informasi yang secara umum diharapkan dapat membantu dan memenuhi kebutuhan informasi bagi para siswa dan guru.
84
B. Penyajian Data
MAN Yogyakarta III atau yang sering disebut dengan Mayoga memiliki sebuah perpustakaan sekolah yang terakreditasi A dan merupakan salah satu
perpustakaan sekolah yang pernah memenangkan lomba perpustakaan terbaik tingkat nasional pada tahun 2007 yang dinilai baik dari pelayanan perpustakaan,
kelengkapan koleksi bahan pustaka, keprofesionalan petugas perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan. Melalui keunggulan itulah perpustakaan dianggap
dapat meningkatkan minat baca para warga sekolah khususnya siswa, terlebih lagi bahwa Mayoga memiliki kebijakan khusus, bahwa kepala perpustakaan secara
struktural di bawah langsung dari kepala sekolah dan setara dengan wakil kepala sekolah. Selain itu perpustakaan Mayoga memiliki strategi peningkatan minat
baca yang disebut 18 langkah sakti, dan dialamnya terdapat dua bentuk pembinaan minat baca yaitu mulok pengembangan, penalaran dan minat baca
PPMB dan ekstrakurikuler Mayoga Books Lover MBL. Tidak semua perpustakaan sekolah di DIY memiliki kelebihan yang sama dengan perpustakaan
Mayoga dalam usahannya meningkatkan minat baca, oleh karena itu bagaimanakah bentuk strategi pembinaan minat baca, proses pembinaan minat
baca, faktor pendukung pelaksanaan pembinaan minat baca dan hambatan serta upaya dalam menghadapi hambatan pelaksanaan pembinaan minat baca.
Sebelum mengetahui kegiatan pembinaan minat baca di perpustakaan Mayoga akan lebih baik jika mengetahui beberapa informasi seperti kebijakan
perpustakaan, pelayanan perpustakaan, jenis layanan perpustakaan yang ada, jam
85 buka perpustakaan dan kegiatan di perpustakaan Mayoga dalam membina minat
baca yang merupakan bagian penting dalam strategi pembinaan minat baca.
1. Kebijakan Perpustakaan MAN Yogyakarta III