Konsep Minat STRATEGI PEMBINAAN MINAT BACA SISWA DI PERPUSTAKAAN MAN YOGYAKARTA III.

27 mudah, ada waktu-waktu tertentu seorang siswa berhasil dalam belajarnya dan terkadang mengalami kesulitan dalam belajar. Agar layanan sirkulasi dan layanan referensi berjalan dengan lancar dan teratur perlu adanya sebuah tata tertib sehingga dapat dijadikan pegangan baik oleh pengunjung maupun oleh petugas perpustakaan sekolah. Salah satu tata tertib di perpustakaan sekolah dengan adanya waktu pelayan atau jam buka perpustakaan. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan tahun 2011 pada bagian Perpustakaan Sekolah, menyatakan bahwa jam buka perpustakaan adalah waktu yang diberikan oleh perpustakaan untuk memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan minimal 8 jam setiap hari.

C. Minat Baca Siswa di Sekolah Menengah Atas

Minat baca seseorang ditunjukan dengan seberapa besar keinginan orang tersebut untuk membaca dan memanfaatkan waktu luang mereka dengan mencari- cari bahan bacaan untuk memenuhi keingintahuan mereka terhadap ilmu pengetahun. Sebelum membahas mengenai minat baca siswa di Sekolah Menengah Atas, hendaknya terlebih dahulu mengetahui konsep minat, konsep membaca dan minat baca siswa.

1. Konsep Minat

Ibrahim Bafadal 2006: 191 menyatakan, bahwa minat atau interest dapat dikelompokan sebagai sifat atau sikap traits or attitude yang memiliki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu, minat dapat 28 merepresentasikan tindakan-tindakan represent motives, minat bukan pembawaan namun dapat diusahakan, dipelajari dan dikembangkan. Hurlock 1990: 114 menjelaskan minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat, ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang minat pun berkurang. Menurut Crow and Crow Sulistyo-Basuki, 1992: 4, minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu objek atau aktivitas tertentu. Sejalan dengan hal itu Dakir 1993: 14 mengungkapkan, sesuatu yang menarik minat akan menyebabkan menarik perhatian, perhatian di sini merupakan keaktifan peningkatan seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar dirinya. Lebih lanjut pernyataan Marksheffel dalam Ibrahim Bafadal 2008: 192 mengenai minat adalah sebagai berikut. a. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. b. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak. c. Secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan sosial seseorang dan emosi seseorang. d. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat manusia. 29 Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat memiliki kecenderungan yang tidak menetap pada setiap orang, minat dapat dibentuk, dipengaruhi dan dikembangkan. Semakin sering minat diekspresikan dalam suatu kegiatan maka minat tersebut akan semakin kuat, sebaliknya apabila minat tidak disalurkan atau tidak terpenuhi maka minat akan hilang.

2. Konsep Membaca