13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan
Pendidikan sangat penting bagi generasi muda bangsa ini, karena kemajuan bangsa ini tergantung sumber daya manusia yang berkualitas atau tidak melalui
pendidikan. Menurut Tatang M. Amirin, dkk. 2010: 2, pendidikan adalah segala bentuk kegiatan didik-mendidik atau interaksi antara orang yang mendidik dan
orang yang dididik. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan proses interaksi dua orang atau lebih dalam mentransfer ilmu
pengetahun dari pendidik kepada si terdidik. Sedangkan Dwi Siswoyo, dkk 2007: 47, menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem dari tiga komponen
sentral yang meliputi peserta didik, pendidik dan tujuan pendidikan. Setiap komponen yang ada dalam sistem tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi,
seperti halnya pendidikan harus memiliki tujuan dan memiliki sasaran pendidikan yaitu anak didik. Sedangkan anak didik memiliki umur yang berbeda-beda serta
mempunyai tingkat kecerdasan berbeda pula dalam setiap jenjang pendidikan, untuk itu sebagai pedoman pengajaran diperlukan kurikulum dan fasilitas. Dalam
mendidik tentunya akan membutuhkan suatu organisasi untuk menampungnya, dalam organisasi perlu dikoordinasikan agar dapat berjalan sesuai dengan yang
telah di rencanakan dan dalam koordinasi tersebut diperlukan pengelola dan pengelolaan yang baik.
Suatu organisasi pendidikan khusunya sekolah dituntut untuk memiliki mutu dan menghasilkan lulusan atau sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut
14 Suryosubroto 2004: 7, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu hasil
pendidikan yaitu: lingkungan, instrumental, kondisi fisiologis, kondisi psikologis. Sebagai contohnya suatu sekolah berada di tempat yang strategis, lingkungan
menjamin, kondisi psikologis dan fisiologis anak sangat baik, guru yang profesional, mempunyai beberapa program-program namun sarana dan
prasarananya tidak ada atau kurang lengkap maka aktivitas sekolah tersebut terbatas sehingga kurang maksimal bahkan tidak bisa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu sarana dan prasarana yang perlu ada di sekolah adalah perpustakaan karena perpustakaan sekolah adalah bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dengan kegiatan belajar di sekolah, sebagaimana yang diketahui bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi dan sumber belajar.
Manajemen menurut Tatang M. Amirin, dkk. 2010: 7, memiliki dua substansi wujud yaitu proses atau kegiatan memanajemeni dan sebagai orang
yang melakukan kegiatan manajemen tersebut manajer. Sedangkan manajamen yang bermakna proses sendiri memiliki pengertian bermacam-macam, yaitu
menyelenggarakan atau melaksanakan pendidikan dan mengontrol atau mengendalikan suatu konflik dalam pelaksanaan pendidikan.
Dalam penelitian ini berjudul: “Strategi Pembinaan Minat Baca Siswa di Perpustakaan MAN Y
ogyakarta III”. Relevansi dari judul atau permasalahan yang peneliti ajukan dengan bidang garapan Manajemen Pendidikan bahwa
perpustakaan sekolah merupakan bagian dari bidang garapan Manajemen Pendidikan yaitu manajemen sarana pendidikan. Menurut Suryosubroto 2004:
27, pengertian manajemen pendidikan sendiri merupakan segala usaha bersama
15 untuk mendayagunakan sumber-sumber personalia dan material secara efektif
dan efisien untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Sedangkan Harry Hikmat 2009: 21, mengemukakan sebagai berikut.
Manajemen pendidikan adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama dua orang atau lebih dan atau usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber personal maupun material secara efektif, efisien dan rasional untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Lebih
lanjut dikatakan dalam manajemen pendidikan manajer atau kepala sekolah memiliki tugas: 1. Mengelola seluruh program pendidikan, 2. Mengelola
aktivitas anak didik, 3. Mengelola personal lembaga pendidikan, 4. Mengelola pengadministrasian dan perkantoran lembaga pendidikan, 5.
Mengelola kebendaharaan lembaga pendidikan, 6. Mengelola pelayanan bantuan tenaga kependidikan, dan 7. Mengelola hubungan lembaga
pendidikan dengan lingkungan masyarakat. Lebih lanjut Tatang M. Amirin, dkk. 2010: 10, menyatakan manajemen
pendidikan sesuai dengan makna manajemen sebagai penyelenggaraan dan pelaksanaan, maka manajemen pendidikan lebih tepat dikaitkan dengan
penyelenggaraan pendidikan bukan pelaksanaan pendidikan. Dalam makna umum istilah manajemen pendidikan adalah sebagai pengaturan, penataan dan
pengelolaan pendidikan. Dari ke tiga pengertian di atas dapat diketahui bahwa Manajemen Pendidikan
tidak hanya menyangkut mengenai tata usaha sekolah, namun menyangkut semua kegiatan sekolah, baik mengenai materi, personal, perencanaan, kerja sama,
kepemimpinan, kurikulum dan sebaginya yang harus diatur sehingga menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar yang baik
sehingga mencapai tujuan pendidikan. Menurut Suryosubroto 2004: 28, ada delapan bidang garapan manajemen
pendidikan, yaitu: 1. Manajemen kurikulum, 2. Manajemen sarana dan prasarana,
16 3. Manajemen peserta didik, 4. Manajemen tata laksana pendidikan, 5.
Manajemen personalia, 6. Manajemen organisasi lembaga pendidikan, 7. Manajemen keuangan, dan 8. Manajemen humas.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Ngalim Purwanto 2003: 14, yang menyatakan bahwa bidang garapan manajemen pendidikan meliputi: 1.
Manajemen kesiswaan, 2. Manajemen personil, 3. Manajemen kurikulum, 4. Manajemen sarana, 5. Manajemen pembiayaan, 6. Manajemen lembaga-lembaga
pendidikan, dan 7. Manajemen hubungan masyarakat. Dari pendapat tersebut, maka perpustakaan sekolah merupakan bagian dari
manajemen sarana dan prasarana. Perpustakaan merupakan sarana pendidikan yang senantiasa diperlukan suatu pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan.
Pengadaan koleksi bahan pustaka harus diupayakan untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa. Koleksi tersebut dapat dimanfaatkan apabila ada
pembinaan yang baik karena tanpa adanya pembinaan kemungkinan aktivitas di perpustakaan tersebut akan mati, jika perpustakaan mati maka minat baca siswa
rendah karena tidak ada sarana untuk menyalurkan minat mereka dalam membaca.
B. Konsep Dasar Perpustakaan Sekolah