yang berada di 60 urutan teratas akan menjadi dasar penentuan Indeks LQ 45.
c 30 saham teratas dari daftar yang berdasarkan rata-rata aktivitas aktivitas transaksi, secara otomatis masuk ke
Indeks LQ 45. d Selanjutnya, untuk 30 saham yang tersisa, akan diseleksi 15
saham berdasarkan proses-proses berikut ini: 1. Memilih 25 saham berdasarkan jumlah hari
perdagangan aktif di pasar reguler. 2. Dari 25 saham tersebut, dipilih 20 saham
berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. 3. Dari 20 saham tersebut, dipilih 15 saham
berdasarkan nilai kapitaliasasi pasar. 4. Selain dari kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar,
Indeks LQ 45 juga memperhitungkan kualifikasi saham berdasarkan kondisi keuangan dan prospek
pertumbuhan perusahaan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan menguraikan teori-teori dan hasil penelitian yang berupa konsep-konsep dan variabel, asumsi-asumsi, dan hubungan
antar variabel sesuai dengan judul penelitian yang dapat memperjelas apa yang akan diteliti. Penelitian yang relevan ini diambil dari beberapa
peneliti sebagai berikut:
1. Dwi Cahyaningdyah 2005 meneliti tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Week-Four Effect
dan Rogalsky Effect di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini mengambil 73 saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dengan
periode penelitian tahun 2001 sampai dengan tahun 2003. Hasil penelitiannya menunjukkan terjadi fenomena day of the week effect di
Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian-penelitian
terdahulu yang
mengidentifikasi adanya return terendah dan negatif pada hari perdagangan Senin yang biasa disebut dengan Monday effect dan
return tertinggi pada hari perdagangan Jumat yang biasa disebut sebagai weekend effect. Hubungan antara day of the week effect dengan
Rogalski effect yang ditemukan oleh Rogalski 1984 dimana rata-rata return Senin di bulan Januari adalah positif karena adanya pegaruh
January effect sementara rata-rata return Senin di bulan lainnya adalah negatif tidak ditemukan di Bursa Efek Jakarta. Di BEJ, Rogalski effect
ditemukan di bulan April, dimana pada bulan April Monday effect menghilang dan rata-rata return Senin di bulan lainnya tetap negatif.
Return Senin di bulan Januari adalah negatif bahkan lebih rendah daripada return Senin di bulan non Januari. Hal ini konsisten dengan
penelitian sebelumnya di BEJ yang tidak menemukan adanya January effect.