Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu 0R 1. Semakin besar koefisien determinasinya maka
semakin besar variasi variabel independennya memengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan tabel 11, pada kolom
Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,429 yang berarti 42,9 persen perubahan variabel
return saham dijelaskan oleh perubahan variabel perubahan variabel hari perdagangan yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
dan Jumat secara bersama-sama, sedangkan sisanya 57,1 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
3 Pengujian dengan Uji Parsial t test
Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat
mempengaruhi variabel dependen return saham. Tabel 12 Hasil Analisis Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficient t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant
-,006 ,003
-1,806 ,072
SENIN -,0005
,003 -,043
-,142 ,887
SELASA ,007
,003 ,671
2,191 ,030
RABU ,006
,003 ,568
1,855 ,065
KAMIS ,007
,003 ,648
2,115 ,036
JUMAT ,006
,003 ,572
1,866 ,063
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber: Lampiran 14 halaman 178
Dari hasil analisis pada tabel 12, dengan menggunakan tingkat kesalahan α = 0,05 dan degree of freedom n – k,
dimana n =214 dan k = 5, diketahui nilai t tabel sebesar1,971, adapun dari hasil perhitungan diperoleh:
a Nilai t hitung variabel SENIN sebesar -0,043 t hitung - ttabel. Oleh karena nilai t hitung variabel SENIN lebih besar
dari nilai -t tabel, maka secara parsial variabel SENIN tidak berpengaruh secara signifikan terhadap RETURN SAHAM.
b Nilai t hitung variabel SELASA sebesar 2,191 t hitung t tabel. Oleh karena nilai t hitung variabel SELASA lebih besar
dari nilai t tabel, maka secara parsial variabel SELASA berpengaruh positif dan signifikan terhadap RETURN
SAHAM. c Nilai t hitung variabel RABU sebesar 1,855 t hitung -t
tabel. Oleh karena nilai t hitung variabel RABU lebih besar dari nilai
–t tabel,maka secara parsial variabel RABU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap RETURN SAHAM.
d Nilai t hitung variabel KAMIS sebesar 2,115 t hitung t tabel. Oleh karena nilai t hitung variable KAMIS lebih besar
dari nilai t tabel, maka secara parsial variabel KAMIS berpengaruh positif dan signifikan terhadap RETURN
SAHAM. e Nilai t hitung variabel JUMAT sebesar 1,866 t hitung -t
tabel. Oleh karena nilai t hitung variabel JUMAT lebih besar dari nilai -t tabel, maka secara parsial variabel JUMAT tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap RETURN SAHAM. Dari hasil perhitungan di atas, secara parsial hanya hari Selasa
dan hari Kamis yang berpengaruh dan signifikan terhadap return saham. Hari Senin, hari Rabu, dan hari Jumat masing-masing
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan analisis data pada return saham harian selama periode penelitian,
rata-rata return saham hari Selasa dan Kamis adalah yang tertinggi yaitu sebesar 0.001323 dan 0.001073. Hal tersebut
dikarenakan oleh pada kedua hari tersebut sebagian besar harga saham mengalami peningkatan, sehingga return saham juga ikut
meningkat. Oleh sebab itu, hari Selasa dan hari Kamis tidak terdapat data-data yang menyimpang, sehingga hasil regresi untuk
hari Selasa dan Kamis berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Pada hari perdagangan lain, yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat nilai min lebih kecil dari standard deviation. Hal ini berarti
terdapat data-data yang menyimpang, sehingga hasil regresi tidak signifikan. Return saham tertinggi terjadi pada hari Senin yaitu
sebesar 0,197411 dan terrendah terjadi pada hari Jumat yaitu sebesar -0,09247, sehingga rentang data ini terlalu jauh.