Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis Keempat
orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Ghozali, 2011.
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dengan uji Pearson
Correlation. Nilai pada uji ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi keeratan hubunganpengaruh antar variabel
bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Multikolinieritas terjadi jika koefisien korelasi antar variabel
bebas lebih besar dari 0,80. Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas
lebih kecil atau sama dengan 0,80 r 0,80 dan α = 5.
d Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-
1
sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali, 2011.
Uji autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Caranya adalah dengan membandingkan nilai DW hitung
dengan DW tabel. Jika nilai DW hitung DW tabel, maka diperkirakan tidak terjadi autokorelasi pada model tersebut
Ghozali, 2011. Dasar pengambilan keputusan uji autokorelasi adalah dengan ketentuan sebagai berikut:
H = Tidak ada autokorelasi
H
1
= Ada autokorelasi Deteksi Autokorelasi Positif:
Jika d dL, maka terdapat autokorelasi positif. Jika d dU, maka tidak terdapat autokorelasi positif.
Jika dL d dU, maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak ada kesimpulan yang pasti.
Deteksi Autikorelasi Negatif: Jika 4
– d dL, maka terdapat autokorelasi negatif. Jika 4
– d dU, maka tidak terdapat autokorelasi negatif.
Jika dL 4 – d dU, maka pengujian tidak
meyakinkan atau tidak ada kesimpulan yang pasti.